Kerangka Berpikir Hubungan antara adversity quotient dan employability pada mahasiswa tingkat akhir.

42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif, peneliti akan menggunakan data-data numerik yang akan dianalisis dengan metode statistika. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian Azwar, 2010. Selanjutnya, penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi korelasional, peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada-tiadanya efek variabel satu terhadap variabel yang lain Azwar, 2010. Penelitian ini bermaksud untuk melihat adanya hubungan antara variabel Adversity Quotient AQ dan variabel Employability.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik atau atribut dari sebuah individu atau organisasi yang dapat diukur atau diobservasi dan bervariasi antar individu atau organisasi Creswel, 2009. Adapun, variabel yang diukur di dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Adversity quotient AQ 2. Variabel Tergantung : Employability

C. Definisi Operasional

1. Employability

Employability adalah karakteristik dari mahasiswa tingkat akhir, meliputi sifat dan karakteristik personal yang membantu mereka agar dapat mengidentifikasi kesempatan kerja dan beradaptasi secara aktif di lingkungan kerja. Employability juga membantu mahasiswa tingkat akhir untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dapat dihargai oleh calon atasan mereka. Employabilty tersusun dari 3 dimensi, yaitu Career Identity, Personal Adaptability, dan Social Human Capital. Employability pada mahasiswa tingkat akhir diukur dengan skala Employability. Semakin tinggi skor mahasiswa tingkat akhir pada skala Employablity maka akan semakin tinggi juga Employability yang mahasiswa tingkat akhir tersebut miliki. Sebaliknya, semakin kecil skor pada skala Employability maka semakin kecil juga Employability yang mahasiswa tingkat akhir miliki.

2. Adversity quotient AQ

Adversity quotient AQ adalah kemampuan mahasiswa tingkat akhir dalam merespon kesulitan dan hambatan yang terjadi. Adversity quotient AQ meliputi 4 dimensi yaitu Control, Origin Ownership, Reach, dan Endurance yang biasa disingkat dengan CO 2 RE. AQ dapat diukur dengan skala Adversity Quotient yang disusun oleh peneliti. Skor AQ yang tinggi pada skala AQ menunjukkan semakin tinggi yang mahasiswa tingkat akhir miliki. Sebalikya, perolehan skor pada skala AQ yang rendah menunjukkan tingkatan AQ yang rendah pada mahasiswa tingkat akhir.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah memasuki semester akhir. Mahasiswa tingkat akhir disini memiliki definisi berada di dalam semester 7 dan 8 atau lebih. Mahasiswa tingkat akhir juga berada dalam rentang umur 20 tahun hingga 25 tahun. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan subjek penelitian adalah dengan metode coovenience sampling. Teknik convenience sampling adalah teknik sampling dengan cara mencari subjek berdasarkan ketersediaannya. Individ yang bersedia menjadi subjek dan memiliki karakteristik yang sesuai dapat dijadikan sampel Noor, 2011. Convenience sampling dilaksanakan oleh peneliti dengan cara bertanya lebih dahulu kepada subjek apakah mereka sesuai masuk dalam kriteria mahasiswa tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI