pada conscience. Compassion memiliki “...spirit bahwa peolehan
pengetahuan dan ketrampilan peserta didik adalah dalam konteks pengabdian pada
orang lain” P3MP USD 2010:31. Aspek compassion
yang ingin dikembangkan adalah nilai kerja sama.
3. Tahap-tahap Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tiga unsur utama PPR adalah pengalaman,
refleksi, dan aksi. Sedangkan unsur lainnya adalah konteks dan evaluasi.
a. Konteks
Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai proses penggalian pengalaman atau pengetahuan pada siswa untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami tentang bahan ajar yang akan dipelajari. Tahap konteks dalam PPR ini sama
dengan apersepsi dalam pembelajaran berpola KTSP. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan
konteks. Salah satunya adalah dengan tanya jawab. Melalui tanya jawab, siswa diajak untuk melihat kembali pengalaman belajar
yang sudah pernah mereka dapatkan sebelumnya. Selain itu konteks juga dapat mengajak siswa untuk mengetahui realita yang
ada dalam kehidupan bermasyarakat Modul Tim PPR, 2010.
b. Pengalaman
Pengalaman merupakan kegiatan yang memuat pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperoleh secara serasi,
selaras, dan seimbang. Siswa dapat mendalami makna yang dipelajari apabila dapat memahami secara akurat bahan ajar yang
dipelajari. Bahan ajar tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri, bukan karena guru yang aktif menjelaskan. Selanjutnya
siswa dapat menyelesaikan latihan dari apa yang sudah dipelajari. Untuk itu seluruh pikiran, hati, dan kehendak harus terlibat secara
aktif dalam memperoleh pengalaman. Dalam PPR, pengalaman merupakan unsur utama dalam
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Sering kali guru tidak mungkin menyediakan pengalaman langsung mengenai nilai-nilai
kemanusiaan tersebut. Untuk itu siswa difasilitasi dengan pengalaman yang tidak langsung. Pengalaman tidak langsung
dapat diciptakan, misalnya dengan membaca cerita atau melihat tayangan video yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan.
Selanjutnya guru dapat mengajak siswa untuk membayangkan cerita tersebut. Dengan demikian siswa dapat mengalami sendiri
meskipun secara tidak langsung, dan memperoleh pengalaman mengenai nilai kemanusiaan, bukan karena mendapat informasi
Modul Tim PPR, 2010.
c. Refleksi
Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi
berarti meninjau kembali pengalaman yang sudah diperoleh oleh siswa. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu
untuk merefleksikan. Siswa dapat diajak untuk diam dan hening untuk meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi
siswa dapat memahami, mendalami dan meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan siswa
membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu.
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan
dengan melalui cara-cara berikut Modul Tim PPR, 2010: 1
Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik. 2
Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami. 3
Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti. 4
Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan
dari kebenaran. 5
Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap.
d. Aksi
Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada
pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Refleksi akan menjadi