Deskripsi Data HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

proses penyampaian materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melihat semua siswa dan meminta untuk menyiapkan diri. 2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Guru memberikan pertanyaan pancingan yang berkaitan dengan materi. 3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Guru memberikan pertanyaan lisan dan menunjuk beberapa siswa untuk menjawabnya. 4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan. Guru memberikan soal latihan yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan. 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik. 6 Guru menjelaskan materi secara rinci. Guru menjelaskan materi sesuai indikator pada RPP. No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 7 Guru memberikan latihan soal. Guru memberikan latihan soal untuk menggali pengetahuan siswa setelah pembelajaran. 8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran. Guru memberikan suatu media lain yang dapat mendukung siswa untuk mengembangkan nilai kemanusiaan. 9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik. Guru menyatakan ataupun mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan pada materi pembelajaran. 10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Guru hanya mengajar dengan metode ceramah dari awal hingga akhir. 11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran. Guru sendiri yang berkeliling dan membantu siswa dalam mengerjakan soal. 12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur. Guru menekankan nilai kemanusiaan selama proses pembelajaran berlangsung. 13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi. Tidak ada diskusi Kelompok. 14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama. 15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi. Guru tidak memberikan pertanyaan refleksi. 16 Guru memberikan No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 17 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi. 18 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan. Guru tidak mengajak ataupun memberikan pertanyaan aksi. 19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir. Selama pembelajaran guru mengajak siswa untuk mencari nilai- nilai kemanusiaan yang terkait dalam materi, sehingga di akhir pembelajaran pun guru menyinggung nilai kemanusiaan. 20 Guru memberikan pekerjaan rumah. Guru tidak memberikan pekerjaan rumah karena sudah ada latihan soal yang dikerjakan di kelas dan dikumpulkan. b. Observasi dengan Siswa Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih dahulu menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa lalu menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat guru menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang fokus untuk mendengarkan, namun ada pula siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik berbicara dengan temannya, tidur-tiduran di meja, mengerjakan tugas pelajaran lain, bermain hp, dan sebagainya. Pada pembelajaran ini siswa cenderung pasif dan mereka akan aktif jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaannya. Pada pertengahan pembelajaran, guru memberikan soal latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak mau mengerjakan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan minat untuk belajar. Peneliti menduga bahwa kondisi siswa yang seperti ini disebabkan karena metode yang digunakan guru monoton dan kurang menarik dalam proses pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran. Ada beberapa siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran. 2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru. Hanya siswa yang ditunjuk yang menanggapi pertanyaan guru. 3 Siswa mencatat hal- hal penting saat pembelajaran berlangsung. Sebagian siswa yang duduk di depan yang mencatat. 4 Siswa menanggapi Siswa cenderung No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan pendapat teman yang sedang menjelaskan. berbicara sendiri saat teman yang lain sedang menjelaskan. 5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar. Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru. 6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik. Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran. 7 Siswa mengajukan pertanyaan Jarang terlihat siswa yang mengajukan pertanyaan. 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik. Banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. c. Observasi Kelas Observasi kelas merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati kondisi ruang kelas XC SMA 1 Kasihan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Secara umum kondisi fisik ruang kelas XC cukup kondusif untuk proses belajar mengajar. Dalam hal fasilitas, secara umum relatif lengkap. Fasilitas yang terdapat di dalam kelas yaitu white board atau papan tulis, papan pengumuman dan absensi, meja dan kursi siswa, meja guru, viewer, dan LCD. Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA 1 Kasihan, kondisi ruang kelas XC tertutup karena menggunakan AC air conditioner namun AC tersebut tidak berfungsi dengan baik. AC yang ada dalam kondisi panas karena belum diperbaiki suhu udaranya sehingga membuat siswa agak kepanasan berada di ruang kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat belum siap mengikuti pembelajaran, sehingga guru harus menegur dan meminta perhatian siswa. Hal ini mengakibatkan siswa mengikuti pembelajaran kondusif untuk belajar. Ketidaksiapan siswa membuat mengikuti pembelajaran juga mengakibatkan siswa membuat kegaduhan dengan cara mengajak teman ngobrol. Dalam mengajar di kelas, guru menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Metode ceramah digunakan untuk pengantar pembelajaran saat mengawali materi baru, sedangkan metode diskusi dan tanya jawab digunakan untuk merangsang keaktivan siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung. 2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I Siklus pertama dilakukan pada hari Rabu, 23 Mei 2012 pada saat jam pelajaran Ekonomi, jam 1-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 WIB. Jumlah siswa kelas XC pada tahun ajaran 2011-2012 saat ini adalah 32 siswa. Pada pelaksaanan siklus pertama, siswa yang hadir adalah 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran Ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan Standar Kompetensi “Memahami Uang dan Perbankan” denga n Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan Uang”. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian, syarat-syarat, fungsi, dan jenis uang. Berikut ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran Ekonomi pada siklus pertama. a. Perencanaan Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus I dilakukan dengan serangkaian kegiatan, sebagai berikut: 1 Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan waktu penelitian. 2 Menentukan materi yang akan digunakan untuk penelitian. 3 Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan bersama dengan guru mitra. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang di dalamnya mencakup materi akan diajarkan, lembar kerja siswa, dan media pembelajaran yang akan digunakan. a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. RPP ini nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang dipelajari pada saat pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah uang. Materi uang berisi mengenai definisi uang, syarat-syarat uang, fungsi uang, dan jenis-jenis uang. Berdasarkan materi pembelajaran tersebut, peneliti dan guru melakukan pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk peta konsep. c Lembar Kerja Siswa Lembar kerja yang digunakan siswa berupa lembar kerja diskusi. d Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah peta konsep dan sebuah cerita yang merupakan kisah nyata tentang “Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran ”. 1 Peta Konsep Peta konsep merupakan media untuk membantu siswa agar dapat memahami materi dengan lebih mudah dan mengingatnya dengan lebih lama. Setiap kelompok diberikan satu lembar kertas media yang berisi bagan kosong mengenai uang dan satu amplop berisi potongan tulisan sebagai pelengkap bagan. Selanjutnya siswa diminta melengkapi bagan kosong tersebut dengan tulisan yang telah disediakan. 2 Cerita Pendukung Kejujuran Cerita merupakan media untuk membantu siswa agar dapat mengambil nilai kejujuran. Cerita ini merupakan kisah nyata tentang “Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran ”. e Menyusun Instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1 Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. 2 Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran. 3 Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. 4 Soal evaluasi Soal evaluasi digunakan untuk mengukur aspek competence siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus I. Soal evaluasi yang disiapkan berupa pre test dan post test. Soal pre test digunakan untuk mengukur aspek competence siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Soal post test digunakan untuk mengukur aspek competence siswa setelah pelaksanaan tindakan. 5 Instrumen penilaian sikap dan minat Instrumen ini dibuat untuk mengukur sikap dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, instrumen ini juga digunakan untuk melihat kemajuan sikap dan minat siswa dari sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Instrumen ini berupa kuesioner dengan menggunakan skala lima 1,2,4,5 b. Tindakan Proses pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan aspek competence, conscience dan compassion siswa yang bertolak dari kondisi awal. Tujuan tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1 Competencepengetahuan: a Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang. b Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang. c Siswa mampu menjelaskan fungsi uang. d Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang. 2 Consciencesuara hati: Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. 3 Compassionkepedulian pada orang lain: Siswa mampu bekerja sama dengan teman pada saat diskusi kelompok. Pada tahap tindakan ini, guru menerapkan PPR dalam pembelajaran Ekonomi. Proses tersebut diuraikan sebagai berikut: 1 Konteks Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan siswa untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini adalah apersepsi yang dilakukan guru. Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep uang. Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan, siswa diminta untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian uang. Setelah beberapa siswa mengutarakan tentang pengertian uang, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menegaskan kepada siswa bahwa pada hari tersebut mereka akan belajar mengenai uang. 2 Pengalaman Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan pengertian uang dengan metode ceramah. Selanjutnya siswa dibagi dalam tujuh kelompok untuk memainkan permainan peta konsep. Sebelum memainkan permainan guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa memainkan permainan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek compassion siswa. Berikut adalah permainannya: terdapat 30 kartu peta yang harus disusun. Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. Permainan dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar. Setelah permainan selesai, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi permainannya kepada kelompok lain. Dari presentasi inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan permainan. Sebagai upaya meningkatkan aspek conscience siswa, guru memberikan tugas untuk mengomentari artikel yang bercerita tentang „Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran‟. 3 Refleksi Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam setiap pengalaman siswa maka dibutuhkan penegasan yang menjelaskan motivasi batin kepada seseorang sebelum melakukan tindakan. Dalam tahap refleksi ini, guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran pada hari itu. Pertanyaan refleksi tersebut antara lain: nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini?, manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?, apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari?, apakah kita perlu kerja sama dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa?, dan manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut, diharapkan siswa dapat menuangkan perasaannya berdasarkan kegiatan yang sudah dialami selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi siswa secara keseluruhan setelah mendapat materi selama proses pembelajaran siklus I adalah mengambil nilai kejujuran dan kerja sama. Mereka menyakan bahwa nilai kejujuran dan kerja sama saat ini mulai luntur dan sulit untuk diwujud nyatakan. Mereka mengaku lega, tenang, dan nyaman saat mereka dapat melakukan suatu tindakan dengan jujur. Setelah mengalami proses berdinamika dalam kelompok siswa mengaku mendapat manfaat dari kerja sama yaitu, dapat bertukar pikiran antar teman, mengenal lebih dalam karakter teman-teman, dan yang pasti pekerjaan berat menjadi lebih ringan. 4 Aksi Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi yang telah ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut: Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan temanorang lain? Hasil aksi siswa cukup beragam, untuk aksi kejujuran di sekolah mereka berniat untuk tidak menyontek, jujur terhadap guru, dan jujur dalam bertransaksi di kantin. Aksi kejujuran untuk di rumah mereka berniat akan terbuka dengan orang tua, dengan cara menjawab jujur setiap pertanyaan, tidak mengambil uang meskipun milik orang tua, mau mengakui kesalahan, dan melaksanakan perintah orang tua. Selanjutnya untuk aksi kerja sama mereka berniat akan selalu aktif dalam kelompok, membantu teman, saling pengertian terhadap sesama, dan mau mengeluarkan pendapat. 5 Evaluasi Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh siswa maupun guru. Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal post test untuk mengukur aspek competence siswa sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan PPR. Soal post test berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 10 butir. c. Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi Guru Pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah No Kagiatan Ya Tidak memahami materi yang sudah diajarkan 4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran 7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. 9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca tentang kejujuran 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi 16 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 18 Guru memberikan pekerjaan rumah Secara umum pengelolaan guru pada proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.3. Konteks pada awal pembelajaran sudah tampak dan berkaitan dengan materi pembelajaran, namun guru tidak menggali materi atau pengetahuan siswa dengan mendalam. Pada penjelasan materi, guru sudah menjelaskan materi dengan rinci sehingga siswa mampu mengambil makna pengetahuan pada proses pembelajaran dalam hal competence. Fasilitas yang diberikan kepada siswa sangat memadai untuk mengembangkan ranah conscience yaitu nilai kejujuran dengan memberikan artikel. Selain fasilitas, guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai- nilai yang dapat diambil. Nilai compassion dalam pembelajaran sudah terbentuk dan terealisasi dengan baik lewat diskusi dalam kelompok untuk memaknai nilai kerja sama. Guru memberikan sarana sharing untuk menegaskan nilai yang terkandung dalam diskusi kelompok. Setelah pemberian materi lewat pembelajaran dan diskusi permainan, guru memberikan refleksi sebagai sarana untuk melihat ketertarikan siswa proses pembelajaran. Guru juga memberikan peneguhan atas materi dalam proses pembelajaran dengan memerikan kesimpulan materi. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung proses pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan aksi sebagai kelanjutan atas refleksi untuk membangun niat siswa dalam mewujudkan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi melalui proses tanya jawab sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan siswa atas materi yang diajarkan. 2 Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan Guru 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung 4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar 5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik 6 Siswa mengajukan pertanyaan 7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik 8 Siswa mencermati isi cerita tentang kejujuran dengan serius 9 Siswa menanggapimengomentari isi cerita tentang kejujuran 10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh 11 Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh Tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, seluruh siswa dapat menyimak penjelasan guru dengan baik. Siswa melakukan dengan baik pada saat membaca dan mengomentari artikel, berdiskusi kelompok dan sharing pengalaman diskusi. Selanjutnya pada saat guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, siswa dapat menuliskan hasil refleksi dan aksi dengan sungguh-sungguh. 3 Observasi Kelompok Aktivitas siswa dalam keterlibatannya dalam kelompok diskusi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi. 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan Serius 6 Kelompok dapat bekerjasama dengan Baik Tabel 5.5 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam melakukan diskusi permainan peta konsep sangat baik dan terlihat antusias. Pada diskusi permainan peta konsep siswa aktif dalam berdiskusi, siswa memecahkan masalah dalam menyelesaikan permainan dengan saling memberi masukan dengan saling mengemukakan pendapat. Proses diskusi sangat mendukung proses pembelajaran dan kerja sama dapat berkembang dengan baik. d. Refleksi Tahap ini merupakan refleksi dari penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR: Tabel 5.6 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus I No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Baik. Pembelajaran jadi lebih menarik 2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran 3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok Siswa menjadi lebih tertarik dengan materi yang diajarkan 4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR Dapat meningkatkan aktivitas siswa 5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR Siswa dapat belajar mandiri tanpa harus selalu diberitahu oleh guru 6 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR Minat siswa Meningkat 7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan Keterbatasan waktu No Uraian Komentar merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR karena ada pemotongan jam pelajaran 8 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR Dengan PPR, pemahaman siswa langsung dapat diukur 9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR Meningkatkan peran siswa dalam proses belajar mengajar 10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan Siswa perlu mempelajari materi sebelum pelaksanaan pembelajaran 11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas Ya, karena pembelajaran dengan metode PPR lebih menarik 12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran Tabel 5.6 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran dengan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. b Kesan siswa terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR: Tabel 5.7 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus I No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? 97,0 3,0 Menjadi tahu jenis-jenis uang 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 85 15 Menarik... hanya saja terkadang masih membuat jenuh, suasana kurang terasa hidup, seru... jadi tidak menerapkan model yang membosankan saja 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? 84,8 15,2 Karena sangat menyenangkan sehingga lebih mudah dipahami 4 Setelah 85 15 Semakin sadar No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? akan pentingnya kejujuran. 5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait 93,9 6,1 Karena dengan bekerja sama pekerjaan berat jadi terasa ringan 6 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 58 42 Dalam kerja kelompok tidak bisa semua aktif masih banyak yang pasif, ada teman yang tidak konsentrasiribut sendiri. 7 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan Dengan 93,9 6,1 Jauh lebih seru dan menyenangkan No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar pembelajaran sebelumnya? Tabel 5.7 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran PPR. Kesan siswa secara umum yaitu pembelajaran lebih menarik dan ada suasana baru sehingga tidak terlalu membosankan. Melalui pembelajaran dengan PPR ini, siswa juga dapat mengembangkan nilai kejujuran dan kerja sama. Hambatan yang masih dijumpai dalam pembelajaran ini adalah adanya siswa yang masih kurang aktif dalam diskusi kelompok. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada siklus I secara keseluruhan komponen pembelajaran yang disiapkan peneliti dan guru sudah lengkap dan cukup baik. Indikator pembelajaran dapat tercapai dengan baik, walaupun tidak semua siswa mengalami peningkatan dari segi competence. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan PPR dalam pembelajaran ekonomi adalah siswa kurang mampu bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Dalam kerja kelompok, tidak bisa semua anggota kelompok aktif, masih ada anggota kelompok yang pasif. Pada siklus I keberhasilan pembelajaran berpola PPR tampak pada aspek conscience. Dengan menggunakan cerita yang berjudul “Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran”, materi pembelajaran Uang ada nilai yang dipetik oleh siswa. Nilai tersebut sangat bermanfaat tentunya untuk kehidupan siswa nantinya. Walaupun aspek ini belum dapat tercapai secara optimal, namun siswa dapat mengerti tentang pentingnya nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilihat pada hasil refleksi siswa. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah kerja sama yang baik antara anggota kelompok dalam diskusi. Selain itu juga hasil belajar siswa yang mendukung aspek competence perlu ditingkatkan, karena pada siklus I ini hasil belajar siswa kelas XC menunjukkan bahwa hampir semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM, walaupun rata-rata kelas sebelum dan sesudah diterapkannya PPR sudah meningkat. Untuk mengatasi permasalahan pada aspek competence ini, guru berinisiatif untuk memberi modul dan latihan soal yang berkaitan dengan materi selanjutnya, sehingga diharapakan pada siklus II hasil belajar siswa dapat meningkat di atas KKM. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran berpola PPR di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan 3C siswa dari segi competence dan conscience siswa sudah tampak berkembang walaupun belum optimal. Dari segi compassion dapat dikatakan belum berhasil karena kurang adanya kerja sama dalam kelompok diskusi. 3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II Siklus kedua dilakukan pada hari Rabu, 30 Mei 2012 pada saat jam pelajaran Ekonomi, jam 1-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 WIB. Jumlah siswa kelas XC pada tahun ajaran 2011-2012 saat ini adalah 32 siswa. Pada pelaksaanan siklus pertama, siswa yang hadir adalah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran Ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan Standar Kompetensi “Memahami Uang dan Perbankan” dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan Konsep Permintaan dan Penawaran Uang ”. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. Berikut ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran Ekonomi pada siklus kedua. a. Perencanaan Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus II secara umum sama dengan perencanaan pada siklus I, hanya saja terdapat perbedaan pada bagian: 1 Materi Pembelajaran Materi pada siklus II adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. 2 Media Pembelajaran Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun permainan yang digunakan adalah example non example. Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja sama compassion. Sedangkan untuk mengembangkan sikap conscience siswa, peneliti menyiapkan cerita yang merupakan kisah nyata. Cerita ini berjudul “ Dua Manusia Super di Pinggir Jalan”. Kisah tentang dua anak kecil yang menjajakan tisu di keramaian Kota Jakarta. Mereka berusaha untuk berbuat jujur dengan mengembalikan uang yang bukan menjadi haknya. Walaupun tidak ada uang yang bisa untuk mengembalikan ke si pembeli, namun kedua anak tersebut berusaha untuk mengembalikan dengan barang yang mereka punya, yang senilai dengan uang itu. Cerita ini mengajak siswa untuk memahami bahwa di jaman yang serba mahal ini masih ada orang bahkan anak kecil yang bersikap jujur. Meskipun penghasilan mereka rendah namun bagi mereka kejujuran sangat penting untuk dimiliki. 3 Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test dan pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. b. Tindakan Pada tahap tindakan ini kegiatan yang dilakukan hamper sama dengan siklus I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru memberikan soal pre test dalam bentuk pilihan ganda, yang digunakan untuk mengetahui aspek competence sebelum siswa menerima materi pembelajaran dengan menggunakan PPR. Dan selanjutnya langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut: 1 Konteks Sebelum masuk pada konteks, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya guru melakukan kegiatan konteks yang diawali dengan apersepsi. Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Apersepsi ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Kemudian guru juga mengingatkan kembali pada siswa tentang nilai kejujuran dan kerja sama yang sudah diimplementasikan pada pertemuan sebelumnya. 2 Pengalaman Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 8 kelompok untuk memainkan permainan. Dalam kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan amplop yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai pengecoh. Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 lima item dari 14 empat belas item adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Kelompok harus memisahkan dan menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran. Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan. Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi dengan cara guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas. Selanjutnya guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman. Akhirnya guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam mendiskusikan permainan yang diberikan. Setelah sharing, guru memberikan artikel „Dua Manusia Super di Pinggir Jalan‟. Siswa diberi kesempatan untuk membaca artikel tersebut. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk menggali nilai kemanusiaan dari cerita tersebut dengan memberikan pertanyaan secara lisan: Cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” itu mengisahkan tentang apa? Coba ceritakan sambil menunjuk beberapa siswa untuk menanggapi cerita tersebut; Nilai apa yang dapat kalian petik dari ceri ta ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” itu? Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai kemanusiaan yang terdapat dalam artikel tersebut adalah nilai kejujuran. Guru menegaskan kepada siswa tentang pentingnya bersikap jujur dan mengkaitkan nilai kejujuran tersebut dengan materi konsep permintaan dan penawaran uang. 3 Refleksi Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I. Hasil refleksi siswa secara keseluruhan setelah mendapat materi selama proses pembelajaran siklus I adalah mengambil nilai kejujuran dan kerja sama. Setelah mengalami proses pembelajaran dengan penerapan PPR selama dua siklus, mereka menyakan bahwa nilai kejujuran dan kerja sama saat ini mulai luntur sehingga sulit untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata. Namun, jika mereka tidak memulainya kembali dari sekarang maka tidak akan ada perubahan. Mereka mengaku lega, tenang, dan nyaman saat mereka dapat melakukan suatu tindakan dengan jujur. Hal sekecil apapun dapat dilakukan untuk melakukan perubahan yang besar. Setelah mengalami proses berdinamika dalam kelompok siswa mengaku mendapat manfaat dari kerja sama yaitu, dapat bertukar pikiran antar teman, mengenal lebih dalam karakter teman-teman, dan yang pasti pekerjaan berat menjadi lebih ringan. 4 Aksi Secara keseluruhan kegiatan pada tahap aksi ini sama dengan kegiatan aksi pada siklus I. Pertanyaan yang diberikan juga sama. Siswa diharapkan dapat menuangkan niat-niatnya untuk mewujudkan hasil refleksi yang akan dilakukannya. 5 Evaluasi Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan soal pre test dan pos test. Soal pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran pada siklus I dan soal post test diberikan untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II. c. Observasi Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi Guru Pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus kedua. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dalam siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang No Kegiatan Ya Tidak terkait dengan materi pembelajaran 7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok 9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca tentang kejujuran 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi 16 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 18 Guru memberikan pekerjaan rumah Tabel 5.8 menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pembelajaran di siklus II secara umum sama dengan siklus I. Namun untuk mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini guru lebih memperdalam materi dengan memberikan latihan soal. Berbeda dengan siklus I untuk mengembangkan aspek conscience , pada akhir pembelajaran guru memfasilitasi siswa dengan sebuah cerita. Cerita tersebut merupakan kisah nyata yang mengandung sebuah nilai kemanusiaan. Selain itu di akhir pembelajaran guru juga mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran. 2 Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan Guru 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung 4 Siswa memperhatikan guru yang Mengajar 5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik 6 Siswa mengajukan pertanyaan 7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik 8 Siswa mencermati isi cerita tentang kejujuran dengan serius 9 Siswa menanggapimengomentari isi cerita tentang kejujuran 10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh 11 Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh Tabel 5.9 menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hanya saja dalam hal bertanya mengenai materi pembelajaran belum terlihat ada keberanian pada siswa. Dalam menyimak cerita tentang kejujuran, tampak semua siswa terlihat serius saat membaca cerita tersebut, sehingga saat guru mengajak sharing dan berefleksi siswa terlihat antusias dalam menanggapinya. 3 Observasi Kelompok Aktivitas keterlibatan siswa dalam kelompok diskusi pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.10 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus II No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerjasama dengan Baik Tabel 5.10 menunjukkan bahwa aktivitas siswa saat diskusi kelompok dapat dilakukan dengan baik. Dalam diskusi kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan tugas. Peneliti menduga bahwa keaktifan kelompok ini disebabkan karena tugas yang harus mereka selesaikan berupa games dan dilombakan antar kelompok, sehingga motivasi mereka terlihat lebih meningkat dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. d. Refleksi Tahap ini merupakan tahap refleksi dari penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR: Tabel 5.11 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus II No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Baik. Siswa dapat mengukur pemahaman yang diperoleh setiap pertemuan. 2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Baik. Semua siswa dapat berperan aktif pada setiap kegiatan pembelajaran 3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok Baik. Semua siswa telah melaksanakan diskusi kelompok dengan baik 4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR Baik. Merangsang aktivitas siswa 5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR Baik. Siswa dapat lebih mudah memahami materi 6 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR Baik. Siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran 7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan  Waktu kurang  Ada siswa yang belum siap No Uraian Komentar pembelajaran dengan menggunakan PPR  materi Suasana kelas tidak kondusif 8 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR Sudah memiliki pengalaman melaksanakan PTK sehingga tinggal mengembangkan 9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR Mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi 10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan  Suasana kelas yang lebih kondusif  Waktu untuk meresapkan materi bagi siswa 11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas Ya 12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran Siswa mudah dan cepat memahami materi Tabel 5.11 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran dengan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. b Kesan siswa terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR: Tabel 5.12 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus II No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? 95 5 Arti uang jadi lebih tahu 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 94 6 Ya. Metode PPR cukup menarik, sebab kegiatan di dalamnya lebih bervariatif, senang jika pelajarannya tidak dengan ceramah saja karena membuat ngantuk. 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR,apakah anda semakin lebih memahami materi? 87 13 Pembelajaran dengan metode PPR lebih seru. Materi bias masuk lebih mudah 4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, 88 12 Banyak cerita- cerita yang bisa dijadikan No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? refleksi batin, saya dapat mengembangkan nilai kejujuran 5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait 98 2 Melalui kerja kelompok melatih kerja sama 6 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 34 66 Kelas kadang masih ribut, tidak menemukan hambatan apapun. 7 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya? 79 21 Karena pelajaran mudah dimengerti Tabel 5.12 menunjukkan kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR. Dalam siklus II ini, menurut siswa pembelajarannya lebih bervariatif, dan banyak kerja sama kelompok sehingga membuat siswa dapat belajar menghargai pendapat teman. Hambatan yang dijumpai pada siklus I melalui pembelajaran PPR dapat diperbaiki pada siklus II ini. Terlihat kerja sama siswa dengan kelompok lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Hanya saja suasana kelas yang kurang kondusif masih terlihat di pembelajaran siklus II ini. Namun secara keseluruhan aspek competence, conscience , dan compassion dapat tercapai dan lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I.

B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion

3C Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama proses penelitian yang diawali dari pra penelitian kondisi awal sampai akhir siklus II menunjukkan bahwa penerapan PPR dalam mata pelajaran ekonomi dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul. 1. Aspek Competence Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari kondisi awal pra penelitian sampai akhir siklus II, tampak adanya perkembangan skor rata-rata kelas pada aspek competence. Perkembangan aspek competence ditunjukkan dengan perbandingan skor pre test dan post test yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.13 Rata-Rata Skor Aspek Competence Siklus Rata-rata Skor Kenaikan Persentase Kenaikan Pre test Post test I 40 73,79 33,79 84 II 57,5 76,87 19,37 34 Rata-rata 48,75 75,33 26,58 59 Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa rata-rata skor kelas mengalami peningkatan. Pada awal siklus I, rata-rata skor kelasnya 40 dan pada akhir siklus I meningkat menjadi 73,79. Demikian juga pada siklus II, terjadi peningkatan rata-rata skor pada awal siklus II sebesar 57,5 menjadi 76,87 di akhir siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dapat meningkatkan aspek competence sebesar 59 yaitu dari 48,75 pada awal siklus menjadi 75,33 di akhir siklus. Peningkatan skor tersebut menunjukkan bahwa penerapan PPR dalam mata pelajaran ekonomi tidak membuat para siswa menjadi bingung atau kesulitan menerima pelajaran. Siswa memperoleh pengalaman yang berkaitan dengan nilai kejujuran dan kerja sama dalam proses pembelajaran guna membantu mereka untuk memahami materi dan merefleksikan nilai-nilai yang bermanfaat dalam kehidupan nyata sehari-hari. Peningkatan rata-rata skor menunjukkan secara umum bahwa proses pembelajaran siklus I dan siklus II berhasil. 2. Aspek Conscience Dalam penelitian ini aspek conscience yang dikembangkan adalah nilai kejujuran. Namun selain itu, aspek conscience didukung pula dengan pengukuran sikap dan minat siswa. Aspek conscience diukur mnggunakan kuesioner yang diberikan pada pra penelitian dan akhir siklus. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima. Data yang diperoleh mulai dari awal siklus I sampai akhir siklus I mengenai aspek conscience sikap, minat, kejujuran dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut ini: Tabel 5.14 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience siklus I Saat Pengukuran Sikap Minat Kejujuran Rata-rata Awal siklus I 3,7 3,1 3,4 3,4 Akhir siklus I 4,0 3,7 3,3 3,7 Perubahan 8,1 19,4 2,9 10,1 Data yang diperoleh mulai dari awal siklus II sampai akhir siklus II mengenai aspek conscience dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut ini: Tabel 5.15 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience siklus II Saat Pengukuran Sikap Minat Kejujuran Rata-rata Awal siklus II 4,0 3,7 3,3 3,7 Akhir siklus II 4,2 3,6 3,5 3,8 Perubahan 5 2,9 5,1 4,3

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta - USD Repository

0 2 297