P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma. 2009. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Paradigma Pedagogi Ignasian
. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Pakguruonline. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research [Online]. Tersedia:
Http:pakguruonline.pendidikan.netpenelitian_tindakan_kelas.ht ml
. [19 September 2012] Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prijowuntato Widanarto. 2007. Modul Evaluasi Pembelajaran. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Subagya. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta.
Sukamto, Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardjo. 2005. Modul Kuliah Evaluasi Pengajaran. Yogyakarta. Sukwiaty, H. Sudirman Jamal, dan Slamet Sukamto. 2009. Ekonomi SMA Kelas
X. Jakarta: Yudhistira.
Sulipan. “Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action research”. Program Bimbingan Karya Tulis Ilmiah secara Online dan Program Peningkatan
Kompetensi Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri [Online], halaman 3.
Tersedia: http:download.ebookgratis.infodr-sulipan-m-pd-penelitian-
tindakan-kelas-classroom [17 Oktober 2012]
Suparno, Paul. 2004. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius. ___________. 2008. Action research: Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta:
Grasindo. Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher. Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Tim Ignatius. Pengertian PPR dan Dinamikanya. Modul disajikan dalam seminar
3-5 September 2010. tidak diterbitkan
Tim PPR SD Kelompok Kanisius. Paradigma Pedagogi Reflektif PPR: Pengertian dan Dinamika
. SD Kanisius Yogyakarta: tidak diterbitkan Tim Redaksi Kanisius. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif : Alternatif Solusi
menuju idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta : Kanisius
Wikipedia. 2012. Conscience. [Online]. Tersedia: http:en.wikipedia.orgwiki
Conscience [19 Oktober 2012] Wiraadmaja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Wongso, Andre. 2009. Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran.
Tersedia: http:www.andriewongso.comartikelaw_artikel2822Nilai_Seb
uah_Kejujuran [12 Januari 2012].
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
SIKLUS I
Sekolah : SMA N I Kasihan
Mata Pelajaran : Ekonomi
KelasSemester : X2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Uang
Indikator :
Competencepengetahuan: a.
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang. b.
Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang. c.
Siswa mampu menjelaskan fungsi uang. d.
Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
Consciencesuara hati: Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari.
Compassionkepedulian pada orang lain: Siswa mampu bekerjasama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
A. Tujuan Pembelajaran :
Competencepengetahuan :
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang.
2. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
4. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
Consciencesuara hati: Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari.
Compassionkepedulian: Siswa mampu bekerjasama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
B. Materi Ajar
:
1. Pengertian Uang
Dari jaman dahulu masyarakat sudah mengetahui mengenai perdagangan, diawali dari perdagangan dengan cara barter dan sampai saat
ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang disebut uang dalam memudahkan pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan
mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur perbandingan mata uang tiap-tiap negara.
Menurut R.J. T homas menyatakan, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan
jasa, barang berharga lainnya dan pembayaran utang. Sebelum mengenal uang masyarakat melakukan barter dalam setiap
transaksi dengan kegiatan barter, namun barter memiliki kelemahan yaitu: a.
Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras b.
Sulit penentukan harga c.
Membatasi pilihan pembeli d.
Menyulitkan pembayaran dimasa depan
e. Sulit menyimpan kekayaan
Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut: Uang adalah sebagai alat tukar A.C. Pigou, yang dapat diterima dalam pembayaran
untuk mendapatkan barang-barang D.H. Robertson dan pembelian jasa serta kekayaan berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran
utang R.G. Thomas. Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui
masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan.
Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu:
1. Dapat diterima oleh masyarakat umum acceptability
2. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak durability
3. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama
stability of value 4.
Praktis dan mudah dibawa kemana-mana portability 5.
Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai divisibility 6.
Kualitasnya relatif sama uniformity 7.
Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan scarcity
2. Nilai Mata Uang
1. Nilai Nominal adalah nilai yang tertera pada uang tersebut.
2. Nilai Intrinsik adalah nilai dari bahan yang dipergunakan untuk
membuat mata uang tersebut. 3.
Nilai RiilTukar Nilai Internal adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa.
4. Nilai Eksternal adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuannya
untuk ditukarkan dengan valuta asing.
3. Fungsi Uang
a. Fungsi Asli
1. Fungsi uang sebagai alat tukar Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang
diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut uang membeli barang kembali
2. Sebagai satuan hitung Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan
dapat dinilai dengan satuan uang yang diterima setiap bulan.
b. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang
disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau
barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat
diterima semua orang, yaitu uang. 2.
Uang sebagai alat pembayaran utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang
akan datang. 3.
Uang sebagai alat penimbun kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan
uang hasil penjualan rumah yang lama.