26
dibatasi oleh tiga pasang sisi berbentuk persegi panjang yang masing- masing pasang sama dan sebangun
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan jika balok adalah bangun ruang yang memilik 6 buah sisi yang berbentuk persegi dimana
sisi yang berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang. Agus Suharjana 2008: 14-27 menjelaskan bahwa balok memiliki sifat-sifat sebagai
berikut 1 Memiliki 6 buah sisi, sisi-sisinya yang berhadapansejajar sama besar; 2 Memiliki 6 buah sisi, sisi-sisinya yang berhadapansejajar sama
besar; 3 Memiliki 12 rusuk, rusuk-rusuknya yang berhadapansejajar sama panjang. Rumus volume balok adalah
p x l x t
. Berikut ini adalah gambar sebuah balok:
Gambar 2.2 Balok.
2.1.3 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis Depdikbud, 1995. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa
kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis..
27
Gilstrap dan Martin 1975 menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan
dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran. Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran 1999 adalah
keterampilan komunikasi
dalam berbagai
konteks komunikasi.
Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya
itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Berdasarkan uraian di atas menjelasakan pembelajaran bahasa
Indonesia pada siswa didik adalah pembelajar yang ditransformasikan oleh guru meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Proses guru sendiri dalam mensransformasikan materi atau bahan untuk membantu siswa dalam menguasai atau mempelajari keempat aspek
tersebut diserakan kepada guru sepenuhnya..
2.1. 4 Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan SBK 1. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan
Konsep dasar pendidikan seni pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu seni dalam pendidikan dan pendidikan
melalui seni. Bendi M. Pd. 2009 Konsep yang pertama seni dalam pendidikan, pada awalnya dikemukakan oleh golongan esensialis
yang menganggap bahwa secara hakiki materi seni penting diberikan kepada siswa. Dengan demikian menurut konsep ini,
28
keahlian seni seperti melukis, menyanyi, menari dan sebagainya perlu diajarkan kepada siswa dalam rangka pengembangan dan
pelestariannya. Artinya lembaga pendidikan dan pendidik berperan untuk mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai
jenis kesenian kepada siswa didiknya. Konsep yang kedua adalah konsep pendidikan melalui seni.
Berdasarkan konsep ini, seni dipandang sebagai sarana atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk tujuan seni itu
sendiri. Konsep pendidikan melalui seni inilah yang kemudian dianggap paling sesuai untuk diajarkan atau diselenggarakandi
sekolah umum, khususnya pada tingkat sekolah dasar. Seni digunakan dalam pembelajaran disekolah untuk mendorong
perkembangan peserta didiknya secara optimal, menciptakan keseimbangan rasional dan emosional.
Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. Pendidikan seni secara umum
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap siswa peserta didik menemukan pemenuhan dirinya dalam hidup, untuk
mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran social dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan.
29
2. Ruang Lingkup Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan
Berdasarkan KTSP, ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspeksebagai berikut:
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai
dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah
vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. 3.
Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
2.1.6 Lagu 2.1.6.1 Lagu Siswa-siswa