69
a. Hasil wawancara Pra-Penelitian untuk Guru
Angket par-penelitian untuk guru diberikan kepada guru kelas v di SD Negeri Gantang. Angket yang diberikan bertujuan untuk mengetahui
media, metode, dan ketercapaian nilai KKM dan kesulitan yang dialami siswa. Kisi-kisi pertanyaan angket untuk guru berkaitan
dengan cara guru mengajarkan materi bangun ruang kubusdan balok dan barang-barang ekpor-impor berupa 8 pertanyaan. Rekap angket
pra-penelitian oleh guru di SD Negeri Gantang sebagai berikut: Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil wawancara pra-penelitian
No Pertanyaan
Jawaban Sifat-sifat dan volume bangun ruang
1. Bagaimana BapakIbu menerapkan
metode pembelajaran saat mengajarkan materi sifat bangun ruang kubus dan
balok? Menggunakan
metode diskusi dan demonstrasi
2. Bagaimana BapakIbu menerapkan
media pembelajaran saat mengajarkan materi sifat bangun ruang kubus dan
balok? Menggunakan
media nyata
3. Bagaimana ketercapain nilai KKM
siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok?
Pada materi sifat-sifat bangun
ruang, KKM
belum tercapai 100 4.
Kesulitan apa yang muncul saat pembelajran sifat-sifat bangun ruang
kubus dan balok? Sulit membedakan sifat
kubus dan balok
5. Bagaimana BapakIbu menerapkan
metode pembelajaran saat mengajarkan materi volume bangun ruang kubus
dan balok? Menggunakan
metode diskusi dan demonstrasi
6. Bagaimana BapakIbu menerapkan
media pembelajaran saat mengajarkan materi volume bangun ruang kubus
Menggunakan bangun
ruang kubus dan balok
70
dan balok?
7. Bagaimana ketercapain nilai KKM
siswa pada materi volume bangun ruang kubus dan balok?
Ketercapain nilai KKM belum baik
8. Kesulitan apa yang muncul saat
pembelajran volume bangun ruang kubus dan balok?
Mengingat rumus volume kubus dan balok
Berdasarkan hasil angket dari guru kelas V SD Negeri Gantang tersebut, data yang diperoleh peneliti menyatakan bahwa metode
pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan materi bangun ruang yaitu metode diskusi, demonstrasi, ceramah, dan tanya jawab. Model
pemelajaran yang digunakan adalah model konstektual, adapun kesulitan yang muncul adalah saat membedakan sifat-sifat balok dan kubus dan
menentukan volume bangun ruang balok dan kubus. Kesulitan yang terjadi pada siswa ini bisa disebabkan karena proses
pembelajaran yang kurang maksimal, pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar tersebut berdasarkan angket guru sebagai berikut: Metode
pembelajaran yang digunakan dari guru kelas V adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi, sedangkan untuk model pembelajarannya adalah CTL
dan kooperatif. Cara mengajarkan materi bangun ruang sederhana di SD N Gantang untuk materi sifat-sifat kubus dan balok dengan ceramah tanpa
adanya media pembelajaran. Sedangkan materi volume bangun kubus dan balok dengan cara meminta siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
71
Proses pembelajaran yang kurang maksimal menimbulkan efek pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM, di SD Gantang ada
beberapa siswa tidak mencapai KKM. Kesulitan belajar yang sering muncul pada siswa di SD tersebut adalah: siswa masih diberi petunjuk
dalam membedakan kubus dan balok membedakan sisi, rusuk, dan titik sudut, siswa kesulitan dalam memahami volume kubus dan balok, siswa
juga kurang memahami dalam penyelesaian pengitungan rumus volume kubus dan balok.
b. Hasil Angket Pra-Penelitian untuk Siswa