BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Bab V memuat tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Kesimpulan pada bagian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dipaparkan pada bab I.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
5.1.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran adalah dengan menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing
. Upaya peningkatan keaktifan tersebut dilakukan dengan menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing ke dalam proses
pembelajaran IPS, yang mana di dalam tiga tahapan tersebut sangat menunjang siswa untuk menunjukan keaktifannya dalam proses
pembelajaran. Tiga tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi. Penerapan tahapan perencanaan
dan persiapan dapat membuat siswa bekerjasama dalam kelompok. Ketika berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan pemeran dalam role playing,
mengerjakan tugas yang diberikan guru, membuat naskah drama, belajar mengemukakan pendapat, bertanya kepada teman atau guru, menjawab
pertanyaan baik dari teman atau guru, dan mencari informasi dari berbagai sumber belajar siswa menjadi sangat tertarik dan aktif mengikuti proses
pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu pada tahapan interaksi siswa
146
dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, berlatih role playing, mempersiapkan seting untuk role playing, memulai role playing,
mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan berdiskusi dalam kelompok. Serta di tahapan refleksi dan evaluasi siswa dapat mengerjakan tugas yang
diberikan guru, mengemukakan pendapat dan ide, bertanya kepada teman atau guru, dan menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru. Penerapan
tiga tahapan dalam metode role playing tersebut mendorong peningkatan kekatifan siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan
persentase dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: 1 bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses
pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 , dari kondisi awal 20 dan pada kondisi akhir menjadi 36 , 2 mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 , dari kondisi awal 16 dan pada kondisi akhir menjadi 40 , dan 3
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga mengalami peningkatan sebanyak 75 , dari kondisi awal 32 dan
pada kondisi akhir menjadi 56 . 5.2.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri
Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menekankan dua tahapan dalam metode role
playing yaitu tahapan interaksi serta tahapan refkelsi evaluasi. Upaya
peningkatan prestasi belajar tersebut dilakukan dengan menerapkan tahapan tersebut ke dalam proses pembelajaran IPS. Ketika tahapan interaksi
diterapkan, siswa menjadi mengalami sendiri kegiatan belajarnya secara langsung dan membuat siswa tidak sekedar menghafal materi pelajaran. Hal
tersebut terlihat saat siswa melakukan kegiatan role playing, siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan tersebut. Melalui
proses pembelajaran yang dilakukan siswa tersebut membuat siswa dapat menghubungkan pengetahuan masalalu dengan kehidupan nyata siswa.
Sehingga siswa dapat lebih memaknai proses pembelajaran serta bisa mengingat materi pelajaran dalam waktu yang lama dan hal ini mendorong
peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan
persentase dari jumlah siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai yang didapat siswa seperti berikut. Peningkatan prestasi belajar dapat terlihat dari
rata-rata nilai yang didapatkan siswa juga meningkat sebanyak 34.49 dari nilai rata-rata prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir,
serta jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat sebanyak 72.97 dari kondisi awal 55.50 menjadi 96 di kondisi akhir.
5.2 Keterbatasan