lapangan sehingga berdasarkan hasil riset guru dapat memperbaiki kinerjanya, 3 mengembangkan profesionalitas para pendidik dalam lingkup kerja”.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang disampaikan sebelumnya mengindikasikan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sekelompok siswa dalam proses pembelajaran dan bukan untuk menghasilkan pengetahuan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa penelitian
yang relevan, diataranya penelitian yang dilakukan oleh:
Penelitian pertama yang mendukung penelitian ini adalah penelitian
dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Role Play Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap Keterlibatan, Minat, dan Prestasi
Belajar
Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan” yang disusun oleh Sulistiyaningrum 2011, Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kauntitatif dan kualitatif. Penelitian kuaktitatatif merupakan penelitian yang menggunakan data-data yang akan
disekor dalam angka kemudian dianalisis menggunakan statistik, sedangkan penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data dalam bentuk kata-kata,
gambar, dan keadaan. Peneliti melakuakan penelitian di SMP Negeri 2 Moyudan. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran fisika pada pokok
bahasan gerak lurus, terlihat dari jumlah siswa kelas VII A dan kelas VII C SMP
Negeri 2 Moyudan, 75 siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditentukan sebesar 63. Peneliti menganalisis pengaruh tersebut menggunakan
metode role play dengan harapan dapat mengetahui pembelajaran fisika dengan keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan.
Sehingga penelitaian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan metode role play mempengaruhi 1
keterlibatan siswa, 2 minat siswa, dan 3 prestasi belajar fisika pada pokok bahasan gerak lurus. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah
penting seperti, belajar, pembelajaran, keterlibatan siswa, minat belajar fisika, prestasi belajar, dan pembelajaran role play dalam pembelajaran fisika.
Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas VII A 14 siswa putri dan 18 siswa putra dan kelas VII C 14 siswa putrid an 20 siswa putra SMP
Negeri 2 Moyudan dengan jumlah 66 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen 1 pengamatan untuk meneliti keterlibatan siswa,
2 angket dan pengamatan untuk meneliti minat siswa, 3 pretest dan posttest untuk meneliti prestasi belajar fisika siswa. Data yang diperoleh peneliti dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak
lurus meningkatkan 1 keterlibatan siwa selama proses pembelajaran dengan persentase sebesar 67 dan 75 , 2 siswa dalam kategori berminat dengan
persentase 77.15 , dan 3 prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh antara penggunaan metode role play dan mata
pelajaran fisika pada pokok bahasan gerak lurus dapat meningkatkan keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan
Penelitian kedua yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan Keaktifan Siswa
dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2, Semester 2, Tahun Ajaran 20092010 SMA Negeri 6 Yogyakarta Menggunakan Metode Permaianan dengan
Teknik Bermain Peran ” yang disusun oleh Pamungkas P. 2010, Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada pokok materi pembelajaran berbicara, terlihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebesar 0 dan keaktifan siswa sebesar 29.41 .
Peneliti menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbicara menggunakan metode permainan dengan teknik bermain peran dengan harapan meningkatkan
kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran role playing 1 meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi, dan 2 keaktifan siswa dalam
pembelajaran berbicara. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
istilah penting seperti, kemampuan mengapresiasi puisi, keaktifan siswa, pembelajaran berbicara, dan metode permainan atau games.
Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas X-2 SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah 36 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data
menggunakan tes dan nontes, 1 instrumen tes berupa soal untuk mengetahui kemampuan mengapresiasi puisi siswa, dan 2 instrumen non tes berupa
kuesioner, pertanyaan wawancara, dan panduan observasi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil non tes dan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai rumus, seperti:
menghitung nilai tes hasil belajar siswa, menghitung data hasil observasi untuk penilaian, menghitung nilai rata-
rata, dan menghitung perbedaan dengan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengunakan metode
permainan dengan teknik bermain peran pada pembelajaran berbicara, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Persentase siswa yang
lulus KKM pada kondisi awal sebesar 0 , pada siklus I menjadi sebesar 82.15 , dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 90.9 . Persentase keaktifan
siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal sebesar 29.41 pada siklus I menjadi 67.85 , dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 84.84
. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode
permainan dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa kelas X-2 semester 2 SMA Negeri 6
Yogyakarta dalam pembelajaran berbicara.
Penelitian ketiga yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan judul
“Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan
Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial” yang disusun oleh Wintala 2011, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Kolese De Britto dengan satu
siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran akuntansi pada pokok
materi pembelajaran perusahaan jasa, yaitu guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik dalam proses pembelajaran
misalnya ceramah, sehingga belum melibatkan siswa secara aktif dala proses pembelajaran akibatnya banyak siswa cenderung tidak tertarik dan bosan saat
mengikuti proses pembelajaran. Peneliti menerapkan metode role playing dengan harapan meningkatkan pemahaman materi suklus akuntansi perusahaan jasa.
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII sosial 3
melalui penerapan metode role playing. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah penting seperti, penelitian tindakan kels, ruang
lingkup metode pembelajaran role playing, pengertian pemahaman, dan mata pelajaran akuntansi. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas XII sosial 3
SMA Kolose De Britto Yogyakarta dengan jumlah 30 siswa. Penelitian ini dalam
mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen
lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam
kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dengan penerapan metode role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII sosial 3 SMA Kolese De Britto terhadap siklus
akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan pencapaian skor rata-rata pre test sebesar 4.48, sedangkan skor rata-rata post test sebesar 5.97,
sehingga ada peningkatan sebesar 25 . Penelitian ke empat yang mendukung penelitian ini diperoleh dari jurnal
hasil penelitian yang disusun oleh Sadali yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Aktifitas Guru Dan Hasil Belajar
Dalam Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar penelitian tindakan kelas di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes
”. Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan
kelas. Peneliti melakukan penelitian di di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 tahapan yaitu perencanaan tindakan
dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, terdapat serangkaian kegiatan yang dilakukan dari tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, refleksi, dan revisi. Pada penelitian ini ditemukan masalah sejauh manakah manfaat penerapan model pembelajaran role playing terhadap aktivitas
dan mutu hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar. Sehingga penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: 1 meningkatkan atau
mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas; 2 mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk
pembelajaran alternatif dan inovatif; dan 3 melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Peneliti melaksanakan pengambilan data di Kelas V
SD Negeri Lemah Abang 2 di Kabupaten Brebes dengan jumlah 30 siswa. Peneliti mengumpulkan data menggunakan 1 lembar panduan observasi, 2 pedoman
wawancara, 3 kuisioner, dan 4 tes hasil belajar. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisi data menggunakan pengumpulan,
kodofikasi, kategorisasi data, dan validasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 model pembelajaran role playing
dapat membantu pengembangan aktivitas guru dalam proses belajar-mengajar; 2 model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
mengembangkan suasana belajar yang kondusif; 3 model pembelajaran role playing
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memelihara konsistensi antara tujuan pembelajaran dengan pokok- pokok bahasan yang diajarkan; dan
4 dari segi kepuasan belajar siswa model pembelajaran role playing dapat memberikan pengalaman dan keterlibatan emosional serta perubahan intensional
siswa.
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan