Setting Penelitian Rencana Tindakan

setiap indikator, maka siswa dikategorikan dengan: siswa yang mendapat jumlah turus melebihi mean M atau samadengan mean M siswa dikategorikan aktif. Sedangkan jika siswa mendapatkan jumlah turus dibawah mean siswa dikategorikan tidak aktif. Untuk menghitung presentase siswa aktif dalam proses pembelajaran menggunakan rumus dibawah ini.

3.1.4 Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Kegiatan refleksi yang dilakukan antara peneliti dan guru tentang hasil observasi tindakan yang telah dilakukan hingga memunculkan program atau perencanaan baru untuk mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksaan siklus. Peneliti akan menentukan keputusan apakah akan berhenti di siklus I ataukah melanjutkan ke siklus II dengan melihat apakah tujuan dari penelitian sudah tercapai atau belum.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Plaosan 1 Mlati, yang beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri Plaosan 1 Mlati selama 10 bulan dengan 1 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan, yaitu bulan September 2012 sampai Juli 2013 pada tahun ajaran 20122013 dengan jadwal sesuai dengan tabel 14. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati semester genap pada tahun ajaran 20122013. Jumlah siswa kelas V sebanyak 25 siswa, yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 3.2.4 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS menggunakan metode role playing.

3.3 Rencana Tindakan

3.3.1 Persiapan 3.3.1.1 Meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD Pendidikan Guru Sekolah Dasar untuk melakukan observasi dan penelitian di SD Negeri Plaosan 1 3.3.1.2 Permintaan ijin kepada kepala Sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. 3.3.1.3 Melakukan kegiatan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh gambaran sepintas bagaimana kegiatan belajar siswa dan aktivitas siswa. 3.3.1.4 Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah 3.3.1.5 Perumusan masalah. 3.3.1.6 Perumusan hipotesis 3.3.1.7 Penyusunan Rencana penelitian dalam siklus-siklus 3.3.1.8 Penyusunan perangkat pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, dan instrumen penelitian 3.3.2 Rencana Tindakan Setiap siklus Siklus I 3.3.2.1 Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan divaliadsi oleh para validator yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan soal evaluasi. Kemudian peneliti juga menyusun berbagai instrumen penelitian seperti materi ajar, lembar kerja siswa, rubrik penilaian, mediaalat peraga, lembar observasi keaktifan yang dibuat bersama anggota keaktifan, dan soal evaluasi. Khusus soal evaluasi juga akan divalidasikan ke siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi. Siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi dipilih karena siswa sudah mendapatkan materi pembelajaran IPS yang menjadi bahan soal evaluasi, yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan negara republik Indonesia. Saat proses pembelajaran berlangsung peneliti bertindak sendiri menjadi guru dan 4 teman sejawat peneliti menjadi observer dikarenakan guru kelas tidak mendampingi saat pembelajaran berlangsung.

3.3.2.2 Pelaksanaantindakan

Pelaksanaan siklus I peneliti akan melakukan tindakan dari rencana pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya dalam 3 kali pertemuan, yang meliputi: Pertemuan 1 Pertemuan 1 pada proses pembelajaran IPS dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan berdiskusi untuk mencari nama-nama tokoh penting dan perannya dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia dengan menggunakan media foto para tokoh-tokoh penting dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia. Pertemuan 2 Pertemuan 2 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan berdiskusi untuk mencari sikap apa yang akan dilakukan siswa untuk menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan negara republik Indonesia dengan menggunakan media papan target. Selain itu siswa dalam kelompok membuat naskah drama dari artikel-artikel yang diberikan guru dan pada jam ke tiga siswa dalam kelompok berlatih melakukan kegiatan role playing . Pertemuan 3 Pertemuan 3 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok yaitu dengan bekerjasama dan melakukan kegiatan role playing di depan kelas. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa-peristiwa yang berbeda. Setelah kelompok lain selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok lain memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat mengenai role playing yang telah dipertunjukan.

3.3.2.3 Pengamatanobservasi

Peneliti dalam penelitian ini bertindak sendiri sebagai guru serta guru kelas tidak mendampingi peneliti, sehingga untuk membantu peneliti mengamati proses pembelajaran khususnya pada keaktifan belajar siswa maka meminta bantuan 4 teman sejawat untuk menjadi observer keaktifan belajar siswa. Observer mengamati keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti dan akan diisi oleh observer menggunakan turus. Para observer melakukan observasi keaktifan di kelas V sebanyak tiga kali yaitu pada pertemuan 1,2, dan 3 yang menghasilkan turus pada setiap lembar pengamatan tiap pertemuan. Penentuan kategori keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti dengan menggunakan hasil rata-rata turus pada setiap indikator.

3.3.2.4 Refleksi

Peneliti bersama guru dan teman sejawat berdiskusi tentang proses pembelajaran IPS yang dilaksananakan pada siklus I. Jika pelaksanaan siklus I belum mencapai target atau belum menghasilkan peningkatan yang berarti maka perlu dilakukan siklus II. Pelaksanaan siklus II agar dapat mencapai target dari indikator keberhasilan yang telah ditentukan dengan memperbaiki kesulitan- kesulitan yang dihadapi saat siklus I.

3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan