3.4.1. Probability Sampling
Dalam probability sampling, pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada
keinginan si peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama acak untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel
yang terpilih dapat ddigunakan untuk menduga karakteristik populasi secara objektif.
Probability sampling ini terdiri atas beberapa cara, yaitu : 1.
Simple Random Sampling Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang digunakan
untuk memilih sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil
sebagai sampel. Pada umumnya, penarikan sampel dengan metode acak sederhana dilakukan dengan menggunakan tabel acak. Selain itu, cara lain
yang sering digunakan adalah dengan pengundian atas nomor-nomor individu yang ada dalam kerangka sampel. Cara ini dilaksanakan terutama jika populasi
yang dihadapi tidak terlalu besar. Cara lain yang juga sering dilakukan adalah menggunakan fasilitas angka acak random numbers yang tersedia pada
kalkulator maupun komputer. Meskipun tersedia beberapa alternatif dalam mengambil sampel, pengambilan sampel dengan menggunakan tabel acak
lebih disukai karena dimungkinkannya penelusuran ulang oleh pihak lain yang meragukan validitas unit sampel yang terpilih.
Universitas Sumatera Utara
2. Systematic Random Sampling
Metode pengambilan sampel acak sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan interval tertentu dari suatu kerangka
sampelyang telah diurutkan. Dengan demikian, tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya
pelaksanaan pengambilan sampel dengan metode acak sistematis. Dalam pelaksanaannya, penarikan sampel acak sistematis merupakan pengambilan
setiap unsur ke-k dalam populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Titik awal pengambilan ditentukan secara acak di antara k unsur pertama. Selanjutnya,
pengambilan sampel pada kelompok berikutnya mengikuti pola yang telah ditentukan dari hasil pengambilan sampel di titik awal. Pada penarikan sampel
jenis ini, elemen dipilih dari populasi dengan interval yang sama menurut waktu, urutan, atau ruangan. Pengambilan sampel dengan cara ini dapat
dilaksanakan untuk populasi dengan ukuran yang terbatas ataupun yang tidak terbatas.
3. Stratified Random Sampling
Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi adalah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang
homogen yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Apabila anggota-anggota populasi tidak homogen, tetapi
bisa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen, maka proses pengambilan sampel dengan metode acak sederhana akan
menimbulkan bias, karena keheterogenan yang ada pada anggota populasi
Universitas Sumatera Utara
akan berpengaruh terhadap informasi yang diperoleh dari variabel yang diobservasi. Pada kondisi tersebut perlu dilakukan pembagian anggota-
anggota populasi ke dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen tersebut. Agar standar deviasi yang diperoleh tetap kecil, maka satuan sampel
yang relatif homogen dalam karakteristik yang diteliti dijadikan satu kelompok yang dinamakan strata. Dengan demikian variasi yang ada antar
strata menggambarkan variasi dalam tiap strata. Selanjutnya dari tiap strata ini diambil sampel secara acak.
4. Cluster Sampling
Metode pengambilan sampel bloking cluster sampling adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa
kelompok cluster dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil elements. Jumlah elements dari masing-masing kelompok tersebut
dapat dipilih baik dengan menggunakan metode acak sederhana maupun acak sistematis dengan pengacakan pada kelompok pertamanya saja.
3.4.2. Nonprobability Sampling