Kesehatan Kondisi Sosial Masyarakat

adalah 212 unit terdiri dari 48 unit yang dikelola Pemerintah dan 164 unit dikelola Swasta. Fasilitas kesehatan milik Pemerintah tersebut terdiri dari rumah Sakit 3 unit, Balai Pengobatan 1 unit, Rumah Bersalin 1 unit, Puskesmas 15 unit, Puskesmas Pembantu 27 unit dan Laboratorium sebanyak 1 unit, Sedangkan fasilitas yang dikelola swasta adalah Rumah Sakit 9 unit, Balai Pengobatan 32 unit, Rumah Bersalin 10 unit, Toko Obat 22 unit, Laboratorium 6 unit dan Apotek sebanyak 85 unit. TABEL III. 6 FASILITAS KESEHATAN MENURUT JENISNYA DI KOTA SURAKARTA 2002 No Jenis Kesehatan Pemerintah Swasta Jumlah 1. Rumah Sakit 3 9 12 2. Balai Pengobatan 1 32 33 3. Rumah Bersalin 1 10 11 4. Puskesmas 15 15 5. Puskesmas Pembantu 27 27 6. Toko Obat 22 22 7. Labortaorium 1 6 7 8. Apotek 85 85 Jumlah 48 164 212 Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2002

3.2.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia sehingga kualiatas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas sarana pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai andil yang sangat besar terhadap kemajuan sosial ekonomi suatu daerah. TABEL III. 7 FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA SURAKARTA 2002 No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah 1 Tk 258 2 Sekolah Dasar 294 3 SLTP 75 4 SLTA 44 5 SMK 41 6 Perguruan Tinggi 32 Sumber: Dipenda, 2005 Di Kota Surakarta pembangunan telah mencakup gedung sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai perguruan tinggi baik yang dikelola melalui dana pemerintah maupun dari pihak swasta. Berdasarkan Surakarta Dalam Angka 2002, sarana pendidikan yang dikelola oleh pemerintahswasta pada tahun 2002 terdiri dari TK 258 buah, Sekolah Dasar 294 buah, SLTP 75 buah, SLTA 44 buah, dan SMK 41 buah. Di samping itu terdapat 3 buah Perguruan Tinggi Negeri dan 29 buah Perguruan Tinggi Swasta.

3.3 Keuangan Daerah

3.3.1 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang digunakan untuk membiayai kegiatan daerah disamping penerimaan lainnya berupa Hasil PajakBukan Pajak, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK serta Penerimaan Daerah Lainnya. PAD terdiri atas pajak dan restribusi daerah. Jenis pajak dan restribusi yang dipungut tergantung pada karakteristik daerah itu sendiri. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka jumlah dan kenaikan konstribusi PAD akan sangat berperan dalam rencana kemandirian pemerintah daerah. Oleh karena itu, Pendapatan Asli Daerah harus selalu dipacu pertumbuhannya. Tabel berikut menggambarkan struktur PAD Kota Surakarta selama periode 2001-2003. TABEL III. 8 PENDAPATAN ASLI DAERAH PAD KOTA SURAKARTA 2001-2003 RUPIAH No Uraian 2001 2002 2003 1 Pajak Daerah 15.880.303.712 20.943.450.996 24.656.997.669 2 Restribusi Daerah 16.723.167.571 20.039.596.865 26.678.119.563 3 Laba Perusda Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 388.992.000 466.364.400 664.397.000 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 2.648.070.350 3.488.671.838 2.816.170.006 Pendapatan Asli Daerah PAD 35.640.533.633 44.938.084.099 54.815.684.238 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2003 Total Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Surakarta pada tahun 2001, 2002, dan 2003 secara berturut-turut adalah Rp .35.640.533.633,-; Rp. 44.938.084.099,-