Dinas Pekerjaan Umum Analisis Regulasi Instansi Teknis Pemasangan Reklame
22
78 · Ya, Sudah memenuhi
· Tidak, belum memenuhi 15
33 3
3 44
2 Papan Reklame
Identitas bangunan Rambu Lalu Lintas
Nama Jalan Informasi Kain Spanduk, Umubul-umbul
Petunjuk Arah Jalan
D. Untuk menciptakan keindahan kota estetika kota.
Menurut Shirvani 1985, reklame merupakan signage dalam visualisasi perkotaan. Reklame juga dapat menjadi visualisasi perkotaan yang menambah keindahan suatu
kota. Itu mungkin kemudian kanapa pemerintah kota Surakarta dalam regulasi mengenai reklame mengamanatkan pemasangan reklame dapat menjadi aksesoris
kota yang dapat membantu keindahan kota Surakarta. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai hal tersebut, apakah reklame merupakan satu-satunya tanda
signage yang menciptakan keindahan kota ataukah ada yang lainnya. Dari hasil kuisioner menunjukan 33 responden menyebutkan identitas bangunan, 44
responden menyebutkan informasi kainspanduk, 3 responden menyebutkan nama jalan, 3 responden menyebutkan rambu lalu lintas, 2 responden menyebutkan
petunjuk arah jalan baru sebanyak 15 yang menyebutkan papan reklame sebagai tanda-tanda yang mempengaruhi keindahan kota. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
GAMBAR IV.37 JENIS TANDA YANG MEMPENGARUHI
KEINDAHAN KOTA MENURUT MASYARAKAT
Pertanyaannya kemudian adalah apakah pemasangan reklame di sepanjang jalan Slamet Riyadi sudah memnuhi kriteria keindahan kota estetika kota. Dari hasil
kuisioner menunjukan 78 responden mengatakan tidak, artinya reklame di sepanjang jalan Slamet Riyadi belum menciptakan keindahan kota, serta hanya 22
responden yang mengatakan sudah memenuhi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
GAMBAR IV.38 PENILAIAN MASYARAKAT MENGENAI
ESTETIKA KOTA DALAM PEMASANGAN REKLAME
Pada salah satu pasal dalam Keputusan Walikota tersebut juga mengatur masalah reklame insidental. Menurut regulasi tersebut disebutkan reklame insidental adalah
pemasangan reklame yang dilakukan secara temporer dengan durasi waktu harian, mingguan dan bulanan. Yang termasuk reklame
insidental adalah; A.
Reklame yang meliputi spanduk, umbul-umbul, cover board, banner.
B. Reklame yang terbuat dari bahan triplek atau
sejenisnya selanjutnya disebut baliho. C.
Reklame lainnya termasuk balon udara dan selebaran. Kerapkali reklame insidental di Jalan Slamet
Riyadi menunjukan kecenderungan kesemrawutan karena kurang tempat-tempat khusus untuk memasang reklame
jenis ini dan dalam Keputusan Walikota tidak ada pasal yang mengatur tentang reklame jenis ini. Ketidakcukupan tempat menyebabkan reklame
insidental seringkali menggunakan jalur hijau dan taman disepanjang jalan Slamet Riyadi sehingga sangat memperburuk keindahan kota.
Yang mendapatkan perhatian masyarakat dan praktisi periklanan Kota Surakarta adalah mengenai salah satu pasal yang ada dalam Keputusan Walikota tersebut yakni
pada pasal 7 yang isinya penambahan atau pengurangan titik-titik lokasi pemasangan reklame ditentukan oleh walikota atau pejabat yang ditentukan setelah mendapat
pertimbangan dari tim penataan reklame. Menurut praktisi periklanan Kota Surakarta pasal tersebut rawan akan terjadinya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme karena
memberikan kewenangan mutlak kepada walikota.