RANGKUMAN UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

57 perdagangan Timur Tengah dengan Cina. Dengan demikian terjadi antara abad ke-7 M hingga 13 M. 3. Proses penyebaran Islam dilakukan para pembawa agama Islam antara lain: a. Pedagang; b. Para Mubaligh; dan c. Para Sufi. 4. Asal para pedagang adalah dari Arab, Persia, India, Cina, dan Indonesia. 5. Asal para mubaligh dari Arab, Persia, India, dan Indonesia. 6. Asal para sufi berasal dari Arab, Persia, India, dan Indonesia. 7. Saluran Islamisasi antara lain: a. Perdagangan; b. Dakwah; c. Perkawinan; d. Pendidikan; e. Kesenian; dan f. Tasawuf. 8. Perkembangan Islam di Indonesia tercermin dari munculnya kerajaan Islam seperti Peurlak, Samudera Pasai, Ternate dan Tidore, Demak, Pajak, Mataram, Banten, Cirebon, dan Gowa. Sekarang Islam adalah agama mayoritas di Indonesia. 9. Perkembangan Islam di Indonesia membawa pengaruh pada semua bidang kehidupan seperti bidang politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. 10. Peninggalan sejarah yang bercorak Islam antara lain dapat dilihat pada: bangunan tempat ibadah, bangunan makam, seni rupa dan ukir, kesusasteraan, seni musik, dan wayang.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Pengaruh Islam di Indonesia? 2. Makna penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi Pengaruh Islam di Indonesia? 58 3. Apa manfaat materi Pengaruh Islam di Indonesia terhadap tugas BapakIbu disekolah? 4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akan BapakIbu lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan dengan materi PengaruhIslam di Indonesia di sekolahmadrasah ditempat BapakIbu bertugas? 59 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 IMPERIALISME DAN KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diklat dapat memahami Imperialisme dan Kolonialisme barat di Indonesia dan perubahan-perubahan yang terjadi di Eropa serta pengaruhnya bagi Indonesia

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Memahami Konsep Imperialisme dan Kolonialisme 2. Menjelaskan Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia 3. Menjelaskan perubahan-perubahan di Eropa dan pengaruhnya terhadap dunia Timur termasuk di Indonesia

C. URAIAN MATERI

1. Pengertian Imperialisme dan Kolonialisme

Menurut ensiklopedia Indonesia, ikhtiar baru Van Hoeve Imperialisme adalah usaha dan tindakan suatu negara untuk mengembangkan kekuasaan dalam bentuk pendudukan langsung terhadap wilayah kekuasaan negara atau bangsa lain dengan jalan membentuk pemerintahan-pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh di bidang politik dan ekonomi. Dapat juga diartikan sebagai usaha suatu negara untuk menguasai atau mengendalikan negara lain atau sebagian wilayah negara lain demi keuntungan ekonomi, geografi, politik, maupun sosial budaya. Kata imperialisme yang dapat juga diartikan penjajahan, berasal dari bahasa latin imperare yang artinya hak untuk memerintah, dan imperium yang artinya hak untuk memerintah. Pada awalnya yang biasa diberi imperium adalah raja, sehingga ia juga sering disebut imperator, dan wilayah kerajaannya disebut imperium. Pada zaman kuno, kebesaran raja diukur menurut luas wilayahnya, sehingga timbul keinginan raja-raja untuk memperluas 60 wilayahnya dengan cara merebut daerah negara lain. Tindakan seperti inilah yang menjadi awal pengertian imperialisme. Istilah imperialisme itu sendiri muncul pertama kali di Inggris pada abad ke-19 ketika Disraeli menjadi Perdana Menteri Inggris. Cita-cita Disraeli adalah memperluas kerajaan Inggris ke seluruh dunia, sehingga akhirnya kerajaan Inggris disebut empire. Meskipun mendapat tentangan dari kaum oposisi yang sering disebut Little England, cita-cita politik Disraeli itu masih tetap mendapat dukungan dari beberapa tokoh politik Inggris, seperti Joseph Chamberlain dan Cecil Rhodes. Kolonialisme berasal dari nama seorang petani Romawi, Colonus, yang pergi jauh untuk mencari tanah yang belum dikerjakan. Lama-kelamaan makin banyak orang yang mengikutinya dan mereka bersama-sama menetap di sebuah tempat yang disebut Colonia. Dalam lembar sejarah, kita temukan banyak rombongan orang yang meninggalkan tanah airnya untuk mencari daerah baru, misalnya dari Inggris ke Amerika Utara, dari Cina ke Asia Tenggara, dari kawasan nusantara ke Madagaskar, dan sebagainya. Perpindahan orang dari suatu tempat ke tempat lain disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya karena kecewa terhadap keadaan ekonomi negerinya atau situasi politik dalam negeri sendiri, atau bisa juga karena mereka dibuang sebagai tawanan ke daerah asing Australia, Siberia. Di samping itu, ada pula penjelajahan ke luar negeri untuk mencari sumber bahan perdagangan seperti emas, kain, rempah-rempah, dan barang komoditi lainnya. Untuk mencari sumber bahan perdagangan, kapal-kapal dari Portugis dan Spanyol berlayar ke negeri jauh, tempat dihasilkannya rempah-rempah yang tidak lagi dapat diperoleh di timur dekat untuk mendirikan kantor perdagangan. Lambat laun kantor perdagangan itu menjadi inti suatu koloni, misalnya Batavia di Indonesia oleh orang-orang Belanda 1619, Tomsk di Siberia oleh Rusia 1676, dan sebagainya. Inilah permulaan penjajahan modern.