Karakteristik Penilaian pada Kurikulum 2013

119 c Berkesinambungan Tujuannya adalah mendapatkan gambaran yang utuh menegenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas. d Berdasarkan Acuan Kriteria Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya kriteria ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. e Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.

3. Konsep Penilaian Autentik

Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan tugas profesional pendidik sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar pendidik tidak terlepas dari proses pembelajaran. Oleh karena itu , penilaian hasil belajar oleh pendidik menunjukkan kemampuan guru sebagai pendidik professional. Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic assessment. Secara paradigmatic penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik Authentic Instruction dan belajar autentik Authentic Learning. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistic dan valid. Dalam perkembangan pembelajaran saat ini selain penilaian berbasis kelas ada istilah lain yaitu penilaian autentik Authentic Assessment, artinya proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik penilaian yang mampu mengungkap, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa kompetensi pembelajaran telah tercapai. 120 Implikasi dari diterapkannya standar kompetensi dalam pendidikan adalah penilaian yang dapat mengukur dan menilai secara akurat tentang apa yang telah dipelajari dan dikuasai oleh siswa melalui berbagai pendekatan penilaian yang berbasis kriteria. Penilaian autentik Authentic Assessment merupakan salah satu penilaian yang diharapkan mampu mengungkap kemampuan siswa sesuai perolehannya. Untuk itu guru harus melakukan pengembangan penilaian autentik yang berkelanjutan continuous authentic assessment yang menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang penilaian autentik authentic assessment dari beberapa penulis, yaitu: a Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kompetensi telah benar-benar dikuasai dan dicapai Abdul Majid,2006: 186. b Penilaian autentik adalah kegiatan menilai apa yang seharusnya dinilai. Penilaian autentik merupakan prosedur penilaian pada pembelajaran yang berbasis kontekstual Nurhadi, Yasin dan Senduk , 2004:52. c Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian dimana siswa diminta menyelesaikan tugas-tugas yang terkait dengan dunia nyata yang mendemonstrasikan penerapan bermakna dari esensi pengetahuan dan keterampilan Jon Mueller, 2006:1 d Suatu penilaian dikatakan autentik bila melibatkan siswa dalam penugasan yang bersifat menyeluruh, signifikan dan bermakna seperti penugasan yang melibatkan aktivitas siswa, tetapi bukan tes. Serangkaian kegiatan siswa yang melibatkan pengetahuan dan keterampilan berpikir serta mampu mengkomunikasikan siswa terhadap pekerjaan-pekerjaan yang akan dinilai. Dalam hal ini penilaian autentik lebih merupakan standard-setting dari pada sekedar alat penilaian Lebih jelas lagi, bahwa penilaian menjadi autentik jika guru menguji secara langsung performansi siswa dengan tugas-tugas yang melibatkan kemampuan intelektual secara bermakna Hart, 1994:9.