Latar Belakang Timbulnya Kolonialisme dan Imperialisme

62 c Tumbuhnya Golongan Saudagar Penguasa-penguasa negara-negara nasional membantu kegiatan perdagangan. Pemupukan modal untuk mengembangkan perekonomian seoptimal mungkin. Ajaran Merkantilisme yang amat berpengaruh di Eropa pada abad ke-16 hingga 17 menyatakan: 1 Ekonomi nasional yang berswasembada menjadi tujuan setiap bangsa Eropa; 2 Pemupukan penyediaan emas dan perak; 3 Barang-barang harus lebih banyak dijual daripada dibeli; dan 4 Peredaran modal akan dapa dilindungi dengan tetap menjadikan daerah koloni sebagai penghasil bahan mentah. d Semangat Renaisance Semangat renaisance adalah semangat menyelidiki dan mencoba untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Hal ini menyebabkan mereka lebih memperhatikan dunia sekitar mereka. Reformasi yang terjadi pada abad ke-16 di Eropa menimbulkan keberanian pada dunia usaha dan lahirnya golongan saudagar dan pedagang. e Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pelayaran Di Eropa pada abad ke-15 tumbuh anggapan bahwa dunia ini bundar. Kalau para pelaut berlayar ke arah barat, mereka akan sampai pula di timur. Ditemukannya kompas dan alat-alat pelayaran lainnya mendorong orang Eropa untuk mengunjungi dunia Timur. Lebih-lebih setelah dibuatnya peta pantai yang akurat berdasarkan laporan perjalanan dari penjelajah samudera Eropa sebelumnya Marcopolo. f Dampak Revolusi Industri Revolusi industri menyebabkan timbulnya keinginan untuk mencari daerah pasaran hasil industri dan daerah untuk mendapatkan bahan mentah yang diperlukan bagi kalangan industri tersebut. Asia, Afrika, Amerika Utara menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa Barat Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Portugis dll. Bangsa Eropa Barat selain mencari daerah pasaran hasil industri dan bahan mentah mereka juga berlomba-lomba menanamkan pengaruhnya didaerah- daerah tersebut. 63 Atas dasar motif-motif itu, Imperialisme dapat dibagi atas : 1 Imperialisme Politik, yaitu hendak menguasai segala-galanya dari negara yang diduduki. 2 Imperialisme Ekonomi, yaitu hanya menguasai perekonomian negara- negara yang diduduki. Cara ini biasanya dilakukan apabila negara Imperialis tidak dapat menguasai negara lain melalui Imperialisme politik, biasanya dikarenakan kuatnya nasionalisme negara-negara baru. 3 Imperialisme Kebudayaan, yaitu hendak menguasai kebudayaan dari suatu bangsa tersebut. Menguasai kebudayaan suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan yang lain berarti menguasai segala-galanya dari bangsa tersebut.

3. Perubahan-perubahan di Eropa dan pengaruhnya terhadap dunia timur termasuk di Indonesia

a Reformasi Gereja Reformasi berarti pembaharuan. Istilah reformasi di sini dihubungkan dengan peristiwa pembaharuan di bidang keagamaan. Kaum Humanis tanpa sembunyi-sembunyi melancarkan celaannya terhadap kebusukan-kebusukan yang terjadi di lingkungan gereja. Para raja tidak sepenuhnya mentaati kehendak Sri Paus di Roma. Mereka makin menyadari kedudukannya dan kekuasaannya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Semua itu mengakibatkan turunnya kewibawaan Sri Paus maupun gereja pada umumnya. Pada tahun 1517 Martin Luther, seorang tokoh gereja mengecam gereja dengan pedas. Kecamatan itu dituliskan di pintu gereja di Wittenberg, Jerman. Kecaman itu dibaca oleh orang banyak dan merupakan pangkal lahirnya agama baru, yaitu agama Kristen Protestan. Setelah melalui perjuangan yang cukup lama maka agama baru ini diakui dan diterima oleh masyarakat Eropa, di samping agama Kristen Katolik Roma dan Katolik Yunani. b Merkantilisme Merkantilisme adalah suatu kebijaksanaan politik ekonomi dari negara imperialis dengan tujuan memupuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak- banyaknya sebagai standar dan ukuran kekayaan, kesejahteraan dan 64 kekuasaan negara tersebut. Gerakan ini berkembang sangat pesat setelah sistem kolonialisme dan imperialisme menjadi mapan dan lazim untuk zaman itu. Negara-negara Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 sudah menjadi negara nasional yang merdeka. Masing-masing negara nasional itu hendak memperkuat kedudukannya di dalam negeri dan menanamkan pengaruhnya di luar negeri. Mereka membangun jaringan-jaringan perdagangan dalam dan luar negeri. Hubungan dengan luar negeri diperluas, lewat jalur perdagangan dan pelayaran di Samudera Atlantik. Negara yang menikmati keuntungan hubungan perdagangan dan pelayaran tersebut adalah Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis. Dalam perdagangan dan pelayaran itu, mereka telah menggunakan peredaran uang. Karena uang sama nilainya dengan emas, maka para pelaut dan pedagang berusaha mendapatkan emas sebanyak-banyaknya. Untuk meningkatkan kekayaan, mereka meningkatkan produksi pabrik, ekspor lalu meningkatkan biaya impor bea barang masuk, serta dan memeras daerah- daerah kolonial. Dapat dikemukakan daerah-daerah kolonial yang dirampas kekayaannya adalah Kerajaan India Inka di Peru, dan Kerajaan Maya dan Astek di Meksiko. Di Amerika, Spanyol, dan Portugis menemukan logam mulia yang berlimpah-limpah, sehingga Amerika dijuluki El Dorado = negeri emas dan perak. Kemudian menyusul datanglah Inggris, Belanda, dan Perancis. c Revolusi Industri 1 Latar Belakang dan Pengertiannya Ada beberapa latar belakang terjadinya revolusi industri di Inggris, karena negara itu memiliki persyaratan yang dibutuhkan, yaitu adanya modal, tenaga kerja, teknik, sumber bahan, transportasi, dan pasaran. Untuk mengadakan industrialisasi yang intensif diperlukan modal yang banyak agar dapat mem-bangun pabrik-pabrik dan mesin-mesin, membayar pekerja, dan membeli bahan mentah. Inggris pada abad ke-18 telah memiliki cukup modal yang diperoleh dari perdagangan yang berhasil dalam abad ke-17 dan ke- 18, dan dari pertanian yang menggunakan penemuan-penemuan ilmiah. Tenaga kerja untuk industri Inggris dalam abad ke-19 berasal dari berbagai daerah. Pada waktu itu jumlah penduduk Inggris berkembang