8 locate, menambahkan kata dan frasa dari teks ke dalam peta konsep add,
dan menyimpulkan isi bacaan note. 4.
Strategi konvensional adalah strategi pembelajaran yang biasa diterapkan guru SMP Negeri 4 Sleman dalam pembelajaran membaca pemahaman. Penerapan
strategi ini dimulai dengan membaca teks bacaan, mengartikan kosakata dan istilah sulit, menjawab pertanyaan terkait isi teks, dan menyimpulkan isi teks.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Deskripsi teori merupakan penjelasan mengenai teori yang relevan dengan fokus penelitian. Deskripsi teori yang dijabarkan pada bab ini antara lain: 1
hakikat membaca; 2 tujuan membaca; 3 hakikat membaca pemahaman; 4 strategi PLAN; 5 strategi konvensional; 6 pembelajaran membaca pemahaman
di SMP; dan 7 penilaian pembelajaran membaca pemahaman.
1. Hakikat Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis Somadayo, 2011: 5.
Membaca termasuk dalam kompetensi berbahasa aktif reseptif. Kompetensi berbahasa aktif reseptif adalah kemampuan menerima dan memahami bahasa dari
pihak lain yang disampaikan melalui tulisan untuk berbagai keperluan Nurgiyantoro, 2011: 55. Meskipun membaca digolongkan sebagai kompetensi
reseptif, bukan berarti pembaca hanya pasif menerima informasi dari teks bacaan. Terdapat proses aktif selama membaca yaitu kegiatan menafsirkan,
mengekstraksi, menegosiasi, dan mengonstruksi makna yang terkandung dalam bacaan Zuchdi, 2012: 6.
Pendapat tersebut sejalan dengan Rudell 2005: 31 yang menyebutkan bahwa “reading is the act of constructing meaning while transacting with the
text.” Berdasarkan penyataan tersebut dapat dipahami bahwa membaca
10 merupakan aktivitas mengonstruksi makna yang diperoleh saat membaca sebuah
teks. Membaca juga dapat dimaknai sebagai proses yang terjadi secara bersama- sama dalam mengekstraksi dan mengonstruksi makna melalui interaksi dan
keterlibatan dengan bahasa tulis RAND Reading Study Group via Caldwell, 2008: 4.
Menurut Zuchdi 2008: 4 hakikat kegiatan membaca adalah memperoleh makna yang tepat. Oleh karena itu, pembaca harus memanfaatkan informasi yang
dimilikinya dan mampu menghubungkannya dengan informasi baru yang ada dalam bacaan sehingga pembaca mampu menangkap pesan dari bacaan sesuai
maksud penulis. Pernyataan tersebut selaras dengan pendapat Johnson 2008: 4 bahwa
Reading is the practice of using text to create meaning. Reading integrates visual and nonvisual information. During the act of reading, the visual
information found on the page combines with the nonvisual information contained in your head to create meaning. In that way, what’s in your
head is just as important as what’s on the page in the process of creating meaning.
Membaca adalah praktik menggunakan teks untuk membentuk makna. Kegiatan membaca mengintegrasikan informasi visual dan nonvisual. Selama proses
membaca, informasi visual yang ada dalam teks dikombinasikan dengan informasi nonvisual yang ada dalam pikiran pembaca. Dengan demikian, pengetahuan yang
kita miliki sebagai informasi nonvisual sama pentingnya dengan informasi yang ada dalam teks.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai hakikat membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses mengonstruksi makna dari
bacaan. Makna tersebut diperoleh dengan melakukan interaksi dengan teks bacaan