Strategi Konvensional Deskripsi Teori

18 Selain ceramah, pembelajaran dengan tanya jawab juga termasuk strategi konvensional karena sudah biasa diterapkan guru dalam proses KBM Wachid, 2012: 1. Dilihat dari istilah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ali, 1991: 523, konvensional berarti berdasarkan kebiasaan atau tradisonal. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran konvensional adalah strategi pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Strategi pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam mengajar keterampilan membaca pemahaman pada siswa. Penerapan strategi konvensional dalam penelitian ini dimulai dengan 1 membaca teks, 2 mengartikan kosakata dan istilah sulit, 3 menjawab pertanyaan terkait isi teks, dan 4 menyimpulkan isi teks. Kegiatan mengartikan kosakata dan istilah sulit untuk memahami bacaan sesuai dengan pendapat Johnson 2008: 93 bahwa Attending to students’ vocabularies is an important part of enhancing their ability to read, write, speak, listen, and think. Word knowledge affects students’ ability to comprehend what they read, which in turn helps them expand their khowledge base, which in turn facilitates their vocabulary growth. Menghadirkan pemahaman kosakata pada siswa adalah bagian penting dalam mempertinggi kemampuan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan berpikir. Pengetahuan tentang kosakata mempengaruhi kemampuan siswa untuk memahami bacaan sehingga mampu memperluas pengetahuan awal mereka dan mempermudah pertumbuhan kosakata yang mereka miliki. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi konvensional adalah strategi yang biasa diterapkan guru dalam pembelajaran membaca pemahaman. Strategi 19 tersebut menginstruksikan siswa untuk membaca, mengartikan kosakata sulit, menjawab pertanyaan terkait isi teks, dan menyimpulkan isi teks. Kegiatan memahami kosakata dan istilah sulit merupakan kunci penting dalam strategi konvensional untuk mencapai pemahaman bacaan.

6. Pembelajaran Membaca Pemahaman di SMP

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 memuat definisi pembelajaran yaitu usaha sengaja, terarah, dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang agar orang lain dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha tersebut merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik. Pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai suatu upaya dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mereorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal Sugihartono, 2007: 81. Lebih lanjut, Huda 2013: 6 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan rekonstruksi dari pengalaman masa lalu yang berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses pemerolehan pengetahuan melalui proses belajar dan pengalaman yang hasilnya dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada diri seseorang. 20 Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran membaca di tingkat SMP pada dasarnya merupakan program membaca lanjutan dari pembelajaran membaca di tingkat SD. Pembelajaran membaca tingkat SD mencakup pengenalan simbol huruf serta pemahaman terhadap makna tersurat suatu bacaan. Setelah siswa duduk di bangku SMP, barulah dimulai kegiatan membaca mencakup proses mental yang lebih tinggi. Pembelajaran membaca di SMP diarahkan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan membaca dalam hati. Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memperoleh informasi dan memahami makna yang terkandung dalam bacaan. Oleh karena itu, dibuatlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Pembelajaran membaca pemahaman di tingkat SMP dirumuskan sebagai berikut. Tabel 1: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Membaca Pemahaman Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. 11.1 Menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif. 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif.