3.4.3.1.1 Validasi Internal
Validasi Internal merupakan upaya yang dilakukan untuk membuat kondisi internal calon panelis menjadi valid. Tujuan dari validasi
internal yaitu memilih calon panelis yang mempunyai kondisi internal memenuhi persyaratan atau sensitivitasnya dalam menilai produk bahan
dengan cukup baik. Kondisi internal disini mencakup: kesehatan jasmani dan alat inderanya, kesediaannya menjadi panelis, perhatiannya
pada bahan yang akan dinilai dengan melalui tahapan wawancara. Hasil wawancara dituangkan pada formulir wawancara calon panelis.
Dari hasil wawancara akan diketahui siapa yang memenuhi persyaratan kesehatan dan bersedia menjadi panelis. Syarat panelis agak terlatih
yang lolos wawancara, apabila total skor dalam kuesioner ≥75 dari ideal 100 dan tidak menolak sebagai panelis.
3.4.3.1.2 Validasi Isi
Validasi isi merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan panelis yang valid. Adapun validasi isi ini dapat dilakukan dengan cara
pemyaringan. Validitas isi dalam penelitian ini dapat dimiliki jika seseorang panelis mempunyai kemampuan menilai suatu produk waffle
yang meliputi, warna, aroma, tekstur dan rasa dengan baik dan benar. Untuk mendapatkan validitas isi dari instrumen yang memenuhi syarat
validitas internal diterima pada tahap penyaringan. Pada tahap ini
penilaian produk dilakukan sebanyak enam kali latihan. Dan penilaian dianalisis menggunakan range method dengan kriteria :
e
JumlahRang jumlah
Range Jika
1, maka calon panelis diterima untuk mengkuti tahap selanjutnya
1
range Jumlah
jumlah Range
Jika
, maka calon panelis tidak ditolak untuk mengkuti tahap selanjutnya. Bambang Kartika, 1988,
3.4.4 Reliabilitasi Instrumen
Reliabilitasi instrument yaitu suatu eksperimen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik Suharsimi, 2013. Reliabilitasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan instrument yang reliabel. Reliabilitasi instrument
bertujuan untuk membentuk calon panelis yang sudah memenuhi syarat validitas internal dan validitas isinya, agar sensitivitasnya lebih meningkat
lagi sehingga kemampuannya menilai produk tertentu dapat tetap untuk setiap saat.
Untuk mendapat panelis yang reliable calon panelis yang diterima pada tahap penyaringan selanjutnya dilanjutkan tahap latihan. Pada tahap latihan
panelis melakukan penilaian pada waffle sebanyak 6 kali pada waktu berbeda, kemudian dilakukan perhitungan dengan range method, syarat
minimal panelis agak terlatih yang reliable adalah apabila total skor dalam
range lebih besar dari 60 berarti dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih. Sedangkan apabila panelis yang total skor dalam range lebih kecil
dari 60 maka calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih Bambanag Kartika, 1988
3.4.5 Panelis Tidak Terlatih
Panelis tidak terlatih digunakan untuk menguji kesukaan preference test dan bukan untuk uji pembedaan. Anggota panelis ini terdiri lebih dari 25
orang yang dasar pemilihannya bukan karena kepekaan dari aspek sosial misalnya latar belakang pendidikan, asal daerah, tingkat sosial dalam
masyarakat dan dipilh yang telah dewasa. Karena menyangkut tingkat kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis, hasilnya akan
semakin baik. Untuk uji kesukaan mempergunakan panelis tidak terlatih minimal 80 orang Bambanag Kartika, 1988.
Untuk mendapatkan jumlah panelis tidak terlatih yang mewakili kelompok konsumen tidak berdasarkan golongan umur karena waffle dapat dikonsumsi
segala umur. Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Sekaran, Gunung Pati,
Semarang sebanyak 80 panelis tidak terlatih.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisa data adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengujian dengan cara mengorganisasikan