Standar Mutu Tinjauan Umum Waffle

9 9.1 9.2 9.3 9.4 10 10.1 10.2 10.3 10.4 11 12 12.1 12.2 12.3 Bahan tambahan makanan Pengawet Pewarna Pemanis buatan Sakarin siklamat Cemaran logam Raksa Hg Timbal Pb Tembaga Cu Seng Zn Cemaran arsen As Cemaran mikroba Angka lempeng total E.coli Kapang dan khamir mgkg mgkg mgkg mgkg mgkg kolonig APMg kolonig Maks.2,5 Maks.8,0 Maks.3,0 Tidak boleh ada Sesuai SNI-01-0222- 1995 Negatif Maks.0,05 Maks.1,0 Maks.10,0 Maks.40,0 Maks.0,5 Maks. 3 Maks.

2.1.8 Tinjauan Umum Sorghum

2.1.8.1 Pengertian Sorghum

Tanaman sorgum merupakan tanaman biji berkeping satu, tidak membentuk akar tunggang hanya berbentuk akar lateral yang halus, namun letaknya sedikit dalam dibawah tanah. Tanaman sorgum membentuk perakaran sekunder dua kali lebih banyak dari jagung. Ruang tempat tumbuh akar lateral mencapai kedalaman 1,3-1,8 m, dengan panjang 10,8 m. Rismunandar, 1989 Sorghum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Produktivitas sorghum cukup tinggi dan dapat dibudidayakan di segala jenis tanah, termasuk di lahan marginal Sirappa, 2003. Pada umumnya biji sorghum berbentuk bulat dengan ukuran 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8-50 mg, rata-rata 28 mg. Berdasarkan ukurannya, sorghum dibagi atas sorgum biji kecil 8-10 mg, biji sedang 12-24 mg, dan biji besar 25-35 mg. Warna biji beragam antara putih, putih kecoklatan, merah dan coklat, merupakan salah satu kriteria yang menentukan kegunaannya Suarni, 2005 . Struktur biji sorgum secara umum terdiri atas kulit biji, endosperma, lembaga, dan kulit biji. Komposisi nutrisi dasarnya disajikan pada Tabel 2.3 Table 2.3 Komposisi Nutrisi Biji Sorghum No Bagian biji Komposisi nutrisi Pati Protein Lemak Abu Serat kasar 1. Biji utuh 73,8 12,3 3,60 1,65 2,2 2. Endosperma 52,5 12,3 0,63 0,37 1,3 3. Kulit biji 34,6 6,7 4,90 2,02 8,6 4. Lembaga 9,8 13,4 18,90 10,37 2,6 Sumber: Hubbard et al, 1968 dalam Suarni, 2005