Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian pembuatan waffle dengan tepung sorghum dengan prosentase yang berbeda. Dengan
prosentase yang berbeda akan menimbulkan seberapa besar pengaruh hasil kualitas dari waffle eksperimen. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan
penelitian pembuatan waffle dengan perbandingan 10 tepung sorghum dan 90 tepung terigu, 20 tepung sorghum dan 80 tepung terigu, 30
tepung sorghum dan 70 tepung terigu untuk mendapatkan kualitas waffle terbaik. Dengan perbandingan tersebut dimungkinkan dapat menghasilkan
waffle dengan kualitas baik dengan menggunakan uji subjektif dan uji objektif. Uji subjektif dilihat pada kualitas inderawi dari indikator warna,
aroma, tekstur dan rasa, serta uji organoleptik atau tingkat kesukaan masyarakat. Uji objektif dilakukan dengan uji kimia protein dan kalsium
pada waffle hasil eksperimen. kemudian hasil pengujian tersebut di analisis. Kerangka berpikir disajikan dalam skema sebagai berikut:
Gambar 2.6 Skema Kerangka Berpikir
Tepung Sorghum
Uji Inderawi : Warna bagian luar
Warna bagian dalam Aroma
Tekstur Keempukan Rasa Sorghum
Proses Pengolahan : Persiapan bahan
Penimbangan bahan Pencampuran bahan
Fermentasi Pemanggangan
Pengemasan Uji
Kesukaan
Bahan tambahan: Tepung maizena
Gula pasir Telur
Mentega, Margarin,
Susu bubuk, Susu cair,
Ragi, Baking powder
Garam Bahan dasar :
Tepung Terigu Pengaruh penggantian
sebagian tepung terigu dengan tepung sorghum varietas
numbu terhadap kualitas kue waffle
Penilaian
Penilaian Subyektif
Penilaian Objektif
Uji Kimiawi : -Kandungan Protein
-Kandungan Kalsium Pemilihan
Bahan
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2014. Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai ada tidaknya pengaruh kualitas
waffle dengan penambahan sebagian tepung sorghum dengan menggunakan prosentase yang berbeda. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah
2.4.1 Hipotesis Kerja Ha : Ada pengaruh penggantian sebagian tepung terigu
dengan tepung sorghum terhadap kualitas kue waffle bapel pada
prosentase yang berbeda, ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur dan rasa 2.4.2
Hipotesis Nol Ho :Tidak ada pengaruh penggantian sebagian tepung
terigu dengan tepung sorghum terhadap kualitas kue waffle bapel pada
prosentase yang berbeda, ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur dan rasa.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya diuji kebenarannya dengan bantuan
statistik menggunakan data-data yang terkumpul.
37
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, sehingga penelitian dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Metode penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah metode penentuan objek penelitian, metode pendekatan penelitian, metode
pengumpulan data, dan metode analisis data.
3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian
Beberapa hal yang akan diungkap dalam penentuan obyek penelitian meliputi obyek penelitian dan variabel penelitian yang meliputi variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Penentuan objek penelitian. 3.1.1
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah waffle dengan pengantian sebagian tepung sorghum dengan presentase tepung terigu dan tepung sorghum yaitu
90:10, 80:20, 70:30. Tepung terigu dalam penelitian ini menggunakan tepung terigu hard flour sedangkan tepung sorghum
menggunakan varietas numbu. 3.1.2
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2014. Dalam