Pengertian Lingkungan Sekolah Tinjauan tentang Lingkungan Sekolah
27 Menurut Hasbullah 2009: 36 Lingkungan Sekolah merupakan
lingkungan pendidikan utama yang kedua. Siswa-siswi, guru, administrator, bimbingan konseling dan melaksanakan pendidikan
secara teratur dan terencana dengan baik. Syaiful Bahri 2008: 239 menyatakan bahwa kenyamanan dan ketenangan anak didik dalam
belajar akan ditentukan sampai sejauh mana kondisi dan sistem sosial di sekolah dalam menyediakan kondisi lingkungan yang kondusif dan
kreatif. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Lingkungan Sekolah adalah seluruh kondisi yang ada di lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa
agar mampu mengembangkan potensinya. b.
Unsur-unsur Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor Lingkungan Sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar Slameto, 2013: 64-69, meliputi:
1 Metode Mengajar Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar. Metode
mengajar guru kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat
terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan
28 materi tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap
mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap mata pelajaran atau gurunya. Hal tersebut dapat
berakibat pada siswa malas untuk belajar 2 Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh
tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak
sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka pembuatan kurikulum harus disesuaikan dengan
kemampuan siswa. 3 Relasi Guru dengan Siswa
Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Didalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa
yang menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari mata pelajaran
tersebut sebaik-baiknya. Hal itu juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Siswa akan segan mempelajari mata pelajaran
yang diberikannya, akibatnya Prestasi Belahar pada mata pelajaran tersebut tidak optimal. Guru yang kurang berinteraksi dengan
siswa, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar.
29 Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi
secara aktif dalam belajar. 4 Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lainnya, mempunyai rasa rendah diri
atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya masalah tersebut akan mengganggu
belajarnya. Lebih-lebih menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan yang tidak-tidak karena di sekolah mengalami
perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. 5 Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar
dengan melaksanakan
tata tertib,
kedisiplinan pegawaikaryawan
dalam pekerjaan
administrasi dan
kebersihanketeraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain- lain, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf
beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP Bimbingan Penyuluhan dalam pelayanan kepada siswa.
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu
juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Banyak
30 sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga
mempengaruhi sikap
siswa dalam
belajar, kurang
bertanggungjawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, karena tidak adanya sangsi. Dalam proses belajar, siswa perlu disiplin
untuk mengembangkan motivasi yang kuat. 6 Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan ajar yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasaiya, maka
belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. 7 Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, soremalam hari.
Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap
belajar. 8 Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa
kurang mampu dan takut kepada guru. Guru dalam menuntut
31 penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa
masing-masing. 9 Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai
di dalam setiap kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas itu tidak memadai bagi setiap siswa.
Keadaan gedung yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran akan berpengaruh positif terhadap tujuan proses belajar mengajar
yaitu salah satunya dapat mendukung dalam peningkatan prestasi belajar siswa.
10 Metode Belajar Cara belajar yang tepat akan menyebabkan keefektifan hasil
belajar siswa. Terkadang siswa belajar tidak teratur, atau terus- menerus, karena besok akan tes. Dengan belajar demikian siswa
akan kurang istirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Pembagian waktu yang baik, belajar secara teratur setiap hari,
memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan prestasi belajar.
11 Tugas Rumah Waktu belajar terutama adalah di sekolah, disamping untuk
belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang
32 harus dikerjakan di rumah, agar siswa memiliki waktu untuk
kegiatan yang lain misalnya membantu pekerjaan orang tua membersihkan lantai kamar.
Faktor Lingkungan Sekolah ada dua Muhibbin Syah, 2016: 135, yaitu:
1 Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para tenaga
kependidikan kepala sekolah dan wakil-wakilnya dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin
khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi dorongan yang positif bagi kegiatan
belajar siswa. 2 Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkunan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan unsur-unsur Lingkungan
Sekolah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat berupa faktor sosial dan non sosial antara lain; metode mengajar, kurikulum, relasi
33 guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.