40
dilanjutkan siswa urutan 5, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 1.
4 Siswa urutan 3 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan
aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 4 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 5, apabila tidak bisa
dilanjutkan siswa urutan 1, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 2.
5 Siswa urutan 4 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan
aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 5 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 1, apabila tidak bisa
dilanjutkan siswa urutan 2, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 3.
6 Siswa urutan 5 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan
aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 1 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 2, apabila tidak bisa
dilanjutkan siswa urutan 3, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 4.
7 Waktu untuk membaca kata 10 detik.
8 Apabila siswa lain tidak bisa membaca kata yang ditulis menggunakan
aksara Jawa, kartu ditutup di tengah. 9
Kartu diberikan kepada siswa yang berhasil membaca kata yang ditulis menggunakan aksara Jawa.
41
10 Siswa yang paling cepat menerima 4 kartu, menjadi juara dalam
permainan ini. 11
Langkah-langkah untuk menulis dan membaca aksara Jawa diulangi terus-menerus.
12 Siswa yang telah menerima 4 kartu, tidak membaca dan menulis tulisan
aksara Jawa yang ada di papan panulisan. 13
Siswa yang telah menerima 4 kartu, harus menulis kata yang berhasil dibaca dengan menggunakan tulisan latin dan aksara Jawa ke dalam
kertas gladhen. 14
Siswa yang telah membaca 4 kata tetapi masih memegang kartu, kartu tersebut ditutup ditengah.
15 Siswa yang belum bisa membaca akan tetapi kartu yang dipegang sudah
habis, harus mengambil kartu yang ada di tengah dan melanjutkan permainan sampai bisa membaca.
g. Setiap siswa harus mengamati tabel sandhangan swara dan sandhangan
panyigeg yang terdapat di kertu abang. h.
Langkah-langkah permainan diulangi kembali akan tetapi yang dipakai untuk permainan yaitu kertu sandhangan.
i. Apabila permainan dengan menggunakan kertu sandhangan sudah selesai,
semua siswa harus membuka kertu biru dan menjawab pertanyaan yang ada di kartu tersebut di buku tulis masing-masing.
j. Langkah terakhir, semua siswa harus membuka kertu ijo dan mencocokkan
pekerjaan masing-masing.
42
F. Kerangka Pikir
Pembelajaran Bahasa Jawa adalah pelajaran muatan lokal wajib di SDMISDLB. Alokasi waktu pembelajaran Bahasa Jawa di sekolahmadrasah
diberikan selama 2 jam pembelajaran dalam waktu satu minggu. Salah satu materi yang harus dikuasi siswa kelas IV SD dalam pembelajaran bahasa Jawa yaitu
memahami dan mampu menulis kata dan kalimat beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara lan panyigeg. Pembelajaran menulis aksara
Jawa di SDMI diarahkan pada bentuk tulisan, kecepatan, dan ketepatan menulis. Siswa dapat dikatakan terampil menulis aksara Jawa dengan baik apabila dapat
mengubah tulisan latin ke tulisan Jawa dengan tepat. Penggunaan media sangat dianjurkan dalam pembelajaran menulis aksara
Jawa. Penggunaan media yang tepat akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dari isi pembelajaran. Salah satu media
pembelajaran yang dikembangkan adalah media kertu gladhen aksara Jawa yang dikembangkan dari media flashcard. Media pembelajaran kertu gladhen aksara
Jawa adalah media kartu aksara Jawa yang terbuat dari kertas ivory 260 berbentuk segi empat biasanya berukuran 8cm x 12cm.
Kertu gladhen aksara Jawa terdiri dari 57 buah dengan rincian 20 kartu aksara legena, 20 kertu sandhangan, 15 kertu abang dengan rincian 5 kartu
berisikan tabel huruf aksara legena, 5 kartu berisikan huruf sandhangan swara, dan 5 kartu yang lain berisikan huruf sandhangan panyigeg wanda, 1 kertu biru
berisi soal evaluasi yang berupa perintah untuk menulis kalimat ke dalam aksara Jawa sedangkan 1 kertu ijo berisi kunci dari soal yang terdapat dalam kertu biru.
43
Permainan dengan kertu gladhen aksara Jawa juga dibantu dengan spidol, papan panulisan, kain, dan kertas gladhen yang dibuat dari kertas hvs 70 gram warna
kuning. Pada kertu aksara legena dan kertu sandhangan, ilustrasi pada bagian belakang setiap kartu terdiri dari salah satu aksara Jawa, cara penulisan huruf
Jawa, bunyi huruf Jawa, kata yang mewakili setiap huruf Jawa, serta gambar dari kata yang terdapat dalam setiap kartu.
Media kertu gladhen aksara Jawa sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV SD. Kertu gladhen aksara Jawa digunakan dalam bentuk permainan yang
memodifikasi dari permainan kartu remi, namun beberapa aturan perlu ditambahkan untuk memaksimalkan fungsi dari media. Penggunaan media dalam
bentuk permainan akan membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Permainan dengan kertu gladhen aksara Jawa juga dilakukan secera berkelompok
sehingga sangat sesuai dengan karakteristik siswa yang cenderung ingin berkelompok dengan teman-temannya.
Penyajian materi dalam kertu gladhen aksara Jawa juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Setiap kartu aksara legena dan sandhangan dalam
media kertu gladhen aksara Jawa, dibuat dengan memberikan tambahan gambar yang mewakili setiap kata sehingga akan membuat materi pembelajaran menjadi
lebih konkret. Media ini juga dilengkapi dengan aturan permainan yang disesuaikan dengan kosakata yang dimengerti oleh siswa.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari timbulnya kesalahan persepsi terhadap istilah-istilah pokok dalam penelitian ini maka perlu diberi batasan istilah sebagai berikut.
44
1. Pengembangan adalah suatu proses untuk menghasilkan produk baru yang
dikembangkan dari produk yang telah ada. 2.
Media kertu gladhen aksara Jawa merupakan media pembelajaran berbentuk persegi panjang yang dicetak dengan kertas ivory. Media ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa siswa. Media kertu gladhen aksara Jawa hanya terbatas pada pengenalan dan cara
penulisan aksara legena beserta sandhangan swara dan sandhangan panyigeg wanda.
Jadi, media pembelajaran kertu gladhen aksara Jawa adalah media kartu berbentuk persegi panjang yang dicetak dengan kertas ivory. Media kertu gladhen
aksara Jama dikembangkan dari media flashcard dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa siswa. Media ini hanya terbatas
pada pengenalan dan cara penulisan aksara legena beserta sandhangan swara dan sandhangan panyigeg wanda.
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan research and development. Borg dan Gall dalam Zainal Arifin,
2011: 126 mengemukakan bahwa “Research and develompent is a powerful strategy for improving practice. It is a process used to develop and validate
educational products.” Pendapat lainnya dikemukakan oleh Sugiyono 2013: 407 yang
menyatakan bahwa research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Gay, Mills, dan Airasian dalam Emzir, 2012: 263 mengemukakan bahwa tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau
menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan
pengembangan dapat mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen. Dalam hal ini,
produk yang dikembangkan peneliti adalah media kertu gladhen aksara Jawa.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur atau langkah-langkah pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur pengembangan Borg dan Gall dalam Zainal Arifin, 2011:
128-132 yang terdiri atas 10 langkah pengembangan yaitu:
46
1. Research and information collecting
2. Planning
3. Develop Preminary Form of Product
4. Preliminary Field Testing
5. Main Product Revision
6. Main Field Testing
7. Operational Product Revision
8. Operational Field Testing
9. Final Product Revision
10. Dissemination and Implementation
Dari 10 langkah pengembangan tersebut, penelitian ini dilakukan sampai dengan langkah ke-9 yaitu revisi produk akhir. Hal ini dikarenakan keterbatasan
waktu dan biaya untuk menyebarluaskan produk yang dikembangkan. Berikut penjelasan mengenai prosedur pengembangan media kertu gladhen aksara Jawa
yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Studi Pendahuluan Research and Information Collecting
Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan informasi yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Peneliti
melakukan observasi terhadap pembelajaran bahasa Jawa di kelas IV Sekolah Dasar serta melakukan wawancara dengan guru kelas. Kegiatan selanjutnya
adalah melakukan kajian terhadap teori-teori maupun hasil penelitian yang berkaitan dengan rancangan pengembangan produk. Data hasil observasi dan