Pengertian Sandhangan Kajian tentang Menulis Aksara Jawa

23 oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008:103-117 anak Sekolah Dasar termasuk di dalamnya siswa kelas IV SD, mempunyai karakteristik yang sangat unik. Mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian namun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret.

2. Ciri-ciri siswa kelas IV Sekolah Dasar

Siswa kelas tinggi menurut Rita Eka Izzati 2008: 117 memiliki ciri-ciri rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistisnya tinggi. Sedangkan menurut Hurlock 2002: 146-148 ciri-ciri masa kanak-kanak akhir yaitu senang berkelompok. Pada usia ini, peranan teman sebaya sangat berpengaruh dan dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku anak tersebut. Perhatian anak tertuju pada keinginan untuk diterima oleh teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompok. Hurlock menambahkan bahwa masa kanak-kanak akhir juga disebut usia bermain. Hal ini dikarenakan luasnya minat dan kegiatan bermain bukan karena banyaknya waktu untuk bermain.

3. Tahap Perkembangan Anak kelas IV SD

Menurut Santrock 2011: 143-266 siswa kelas IV Sekolah Dasar masuk ke dalam periode masa kanak-kanak menengah dan akhir. Periode masa kanak- kanak menengah dan akhir memiliki berbagai macam perkembangan baik fisik, kognitif, maupun bahasa. a. Perkembangan fisik 24 Pada masa kanak-kanak akhir perkembangan motorik anak-anak menjadi lebih lancar dan terkoordinasi. Oleh karena itu, anak harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran. b. Perkembangan kognitif Piaget mengemukakan bahwa anak usia 7-10 tahun memasuki tahap operasional konkret. Anak mampu berpikir secara logis dan menerapkan penalaran yang dimiliki pada contoh yang konkret dan spesifik. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman dan mempelajari dunia yang sebenarnya dengan menggunakan pendekatan konstruktivis serta mengubah kelas menjadi ruang lingkup eksplorasi dan penemuan. c. Perkembangan bahasa Anak usia Sekolah Dasar mengalami kemajuan dalam kosakata dan tata bahasa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya penggunaan bahasa untuk berbicara, mudah memahami dan menggunakan tata bahasa yang rumit, menggunakan bahasa dalam cara yang lebih terhubung, menggunakan bahasa sesuai dengan budaya, serta dapat menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain untuk mendeskripsikan, mendefinisikan, dan menceritakan secara lebih maksimal. Media kertu gladhen aksara Jawa sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV SD. Penggunaan media dalam bentuk permainan akan membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Permainan dengan kertu gladhen aksara Jawa juga dilakukan secera berkelompok sehingga sangat sesuai dengan 25 karakteristik siswa yang cenderung ingin berkelompok dengan teman- temannya. Penyajian materi dalam kertu gladhen aksara Jawa juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Setiap kartu aksara legena dan sandhangan dalam media kertu gladhen aksara Jawa, dibuat dengan memberikan tambahan gambar yang mewakili setiap kata sehingga akan membuat materi pembelajaran menjadi lebih konkret. Media ini juga dilengkapi dengan aturan permainan yang disesuaikan dengan kosakata yang dimengerti oleh siswa.

D. Kajian tentang Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan bentuk jamak dari medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Tanpa media, proses pembelajaran sebagai proses komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berlangsung secara optimal. Daryanto, 2013: 4-7. Menurut Romiszowki dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 1991: 8 pengertian media hendaknya diberi batasan yang cukup sempit, yaitu media yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang terencana dengan baik. Romiszowki berpendapat bahwa media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan kepada penerima pesan yaitu siswa. Media berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa 26 dirangsang oleh media untuk menggunakan inderanya agar menerima informasi. Menurut Sadiman dalam Dadan Djuanda, 2006:102 media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima. Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, serta menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Briggs dalam Arief S. Sadiman, dkk, 2009: 6 media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 4-5 kriteria yang perlu diperhatikan guru untuk memilih media pengajaran adalah sebagai berikut: a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media, bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa. c. Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana, dan praktis penggunaannya. d. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran. e. Tersedia waktu untuk mengembangkannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

2. Fungsi dan Manfaat Media

Azhar Arsyad 2011: 15 berpendapat bahwa fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi