Pengembangan Media Pembelajaran Kajian tentang Media Pembelajaran

35 c. Irama, yaitu pengulangan yang dapat divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna. d. Kesatuan, yaitu unsur yang digunakan harus memiliki hubungan dan mengandung makna yang baik. e. Pusat perhatian, yaitu peletakan unsur menjadi pokok utama karena akan memberikan kesan dominan dan menjadi titik pusat perhatian. f. Kontras, yaitu perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggi-rendah, panas-dingin warna, termasuk cerah dan suramnya. Media pembelajaran kertu gladhen aksara Jawa dirancang dengan menggunakan background batik yang dibuat dengan warna-warna sederhana sehingga tidak mengganggu penyajian pesan utama yang terdapat pada bagian kartu. Huruf yang digunakan dalam pembuatan kertu gladhen aksara Jawa adalah huruf Arial dan hanacaraka. Huruf aksara Jawa yang ingin ditonjolkan pada setiap kartu ditunjukkan dengan penggunaan warna-warna yang mencolok seperti warna biru dan kuning. Gambar yang digunakan berupa gambar-gambar kartun dan dibuat dengan menggunakan warna-warna yang menarik. Tata letak dalam kertu gladhen aksara Jawa juga dibuat serapi mungkin dengan memperhatikan kaidah komposisi tata letak yang baik.

E. Kajian tentang Media Kertu Gladhen Aksara Jawa

1. Pengertian Media Kertu Gladhen Aksara Jawa

Pengertian media kertu gladhen Aksara Jawa tidak jauh berbeda dengan pengertian media flashcard. Kertu gladhen aksara Jawa adalah kartu kecil yang 36 dapat memudahkan siswa untuk menulis aksara Jawa. Kertu gladhen aksara Jawa berbentuk persegi panjang yang berukuran 8cm x 12cm dan dibuat dengan kertas ivory 260. Kartu dibuat melengkung dibagian ujungnya untuk menjaga siswa agar tidak tertusuk. Kertu gladhen aksara Jawa terdiri dari 57 buah dengan rincian yaitu 20 kertu aksara legena, 20 kertu sandhangan, 15 kertu abang, 1 kertu ijo, dan 1 kertu biru. Selain kartu-kartu tersebut, permainan dengan kertu gladhen aksara Jawa juga dilengkapi dengan tata cara dolanan, spidol, papan panulisan, kain, dan kertas gladhen yang dibuat dari kertas hvs 70 gram warna kuning. Pada kertu aksara legena dan kertu sandhangan, ilustrasi pada bagian belakang setiap kartu terdiri dari salah satu huruf Jawa, cara penulisan huruf Jawa, bunyi huruf Jawa, kata yang mewakili setiap huruf Jawa, serta gambar dari kata yang terdapat dalam setiap kartu. Kertu abang berjumlah 15 buah. Kartu-kartu tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 5 kartu berisikan tabel daftar huruf aksara legena, 5 kartu berisikan tabel daftar huruf sandhangan swara, dan 5 kartu yang lain berisikan tabel daftar huruf sandhangan panyigeg wanda. 1 kertu biru berisi soal evaluasi yang berupa perintah untuk menulis kalimat ke dalam aksara Jawa sedangkan 1 kertu ijo berisi kunci dari soal yang terdapat dalam kertu biru.

2. Langkah-langkah Penggunaan Media Kertu Gladhen Aksara Jawa

Pada umumnya, cara menggunakan flashcard sebagai media dalam pembelajaran menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2008: 97 adalah sebagai berikut. 37 a. Apabila kartu hanya digunakan untuk memudahkan menghafal, maka guru dapat meminta siswa untuk mengamati kartu satu persatu. b. Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang dan berdiri secara sejajar, kemudian guru memberikan perintah, untuk mencari salah satu kartu dari media tersebut. Cara penggunaan media flashcard tersebut masih berpusat kepada guru sehingga seluruh siswa belum terlibat aktif di dalam kelas. Penggunaan media flashcard dapat dikembangkan lebih lanjut seperti digunakan dalam permainan. Adapun aturan permainan media kertu gladhen aksara Jawa memodifikasi dari permainan kartu remi, namun beberapa aturan perlu ditambahkan untuk memaksimalkan fungsi dari media. Cara bermain media kertu gladhen aksara Jawa adalah sebagai berikut. a. Kertu gladhen aksara Jawa untuk bermain 4 sampai 5 siswa. b. Setiap siswa harus mengamati tabel aksara legena yang ada di kertu abang. c. Sebelum permainan dimulai, kertu abang, kertu biru, dan kertu ijo ditutup. d. Semua siswa harus hompimpah untuk menentukan urutan menulis kata beraksara Jawa yang pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima. e. Apabila kertu gladhen aksara Jawa dipakai untuk bermain 4 orang siswa langkah-langkahnya yaitu: 1 Siswa urutan 1 harus mengasut kertu aksara legena lalu memberi 5 kartu kepada teman-tamannya. 38 2 Siswa urutan 1 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 2 untuk membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan selanjutnya. 3 Siswa urutan 2 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 3 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 4, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 1. 4 Siswa urutan 3 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 4 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 1, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 2. 5 Siswa urutan 4 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 1 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 2, apabila tidak bisa kembali dilanjutkan oleh siswa urutan 3. 6 Waktu untuk membaca kata 10 detik. 7 Apabila siswa lain tidak bisa membaca kata yang ditulis menggunakan aksara Jawa, kartu ditutup di tengah. 8 Kartu diberikan kepada siswa yang berhasil membaca kata yang ditulis menggunakan aksara Jawa. 9 Siswa yang paling cepat menerima 5 kartu yang menjadi juara dalam permainan ini. 39 10 Langkah-langkah untuk menulis dan membaca aksara Jawa diulangi terus-menerus. 11 Siswa yang telah menerima 5 kartu, tidak membaca dan menulis tulisan aksara Jawa yang ada di papan panulisan. 12 Siswa yang telah menerima 5 kartu, harus menulis kata yang berhasil dibaca dengan menggunakan tulisan latin dan aksara Jawa ke dalam kertas gladhen. 13 Siswa yang telah membaca 5 kata tetapi masih memegang kartu, kartu tersebut ditutup di tengah. 14 Siswa yang belum bisa membaca akan tetapi kartu yang dipegang sudah habis, harus mengambil kartu yang ada di tengah dan melanjutkan permainan sampai bisa membaca. f. Apabila kertu gladhen aksara Jawa dipakai untuk bermain 5 orang siswa langkah-langkahnya yaitu: 1 Siswa urutan 1 harus mengasut kertu aksara legena lalu memberi 4 kartu kepada teman-tamannya. 2 Siswa urutan 1 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 2 untuk membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan selanjutnya. 3 Siswa urutan 2 menulis salah satu kata yang ada di kartu menggunakan aksara Jawa lalu meminta siswa urutan 3 membaca tulisan tersebut, apabila tidak bisa dilanjutkan siswa urutan 4, apabila tidak bisa