BAB II - 178
Tabel 2.135 Nilai ICOR Jawa Timur
Tahun 2009-2012 Tahun
ICOR
2009 3,59
2010 3,28
2011 3,01
2012 2,92
Sumber :BPS Provinsi Jawa Timur
16.1. Perkembangan ICOR
Selama kurun waktu 4 empat tahun terakhir, hasil penghitungan ICOR tahun 2009 mencapai angka 3,59. Sementara dari tahun 2010
sampai tahun 2011 masing-masing angka ICOR sebesar 3,28 dan 3,01. Sedangkan pada tahun 2012 ICOR Jawa Timur mencapai 2,92. Secara
umum ICOR negara-negara sedang berkembang berkisar antara 2,0 sampai 5,0. Angka tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata investasi
yang ditanamkan di Jawa Timur cukup efisien.
Pada tahun 2012 angka ICOR Jawa Timur sebesar 2,92, artinya
untuk mendapatkan tambahan output sebesar 1 unit diperlukan investasi sekitar 2,92 unit. Dibandingkan dengan ICOR tahun sebelumnya yang
mencapai 3,01, maka dapat dikatakan bahwa setiap penambahan 1 unit output memerlukan investasi sebesar kurang lebih 3,01 unit. Pernyataan di
atas dapat diartikan untuk meningkatkan PDRB ADHK sebesar 1 milyar rupiah pada tahun 2011 diperlukan investasi sebesar 3,01 milyar rupiah.
Sedangkan untuk meningkatkan PDRB ADHK sebesar 1 milyar rupiah pada tahun 2012 diperlukan investasi sebesar 2,92 milyar rupiah. Hal ini
merupakan indikasi efisiensi permodalan Jawa Timur cukup tinggi.
16.2. Kinerja Penanaman Modal
Kinerja penanaman modal di Jawa Timur menunjukkan hasil yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai realisasi investasi baik
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN maupun Penanaman Modal Asing PMA sebagaimana tersaji di Tabel 2.xxx. Realisasi PMDN pada tahun 2009
sebesar 4,29 trilyun rupiah meningkat sebesar 54,32 persen dibandingkan realisasi pada tahun 2008. Peningkatan nilai realisasi tersebut berlanjut
sampai dengan tahun 2013 yang mencapai 34,85 trilyun rupiah.
Kondisi serupa juga terjadi pada realisasi PMA meskipun pada tahun 2009 terjadi perlambatan dibandingkan tahun 2008. Pada tahun 2010
realisasi PMA tumbuh cepat dari 3,8 trilyun rupiah menjadi 16,73 trilyun
BAB II - 179