BAB II - 121
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Jumlah pustu yang ada di Jawa Timur sebanyak 2.279 unit di tahun 2011 dan menjadi 2.274 unit di tahun 2012. Keberadaan pustu ini belum tersebar di
semua desa yang ada di Jawa Timur. Hal ini dapat ditunjukkan dari angka cakupan pembantu puskesmas yang mencapai 26,81 persen di tahun 2011 dan
pada tahun 2012 mencapai 26,74 persen. Pada tahun 2012 angka cakupan pustu rata-rata di semua KabupatenKota di bawah 50 persen kecuali 8
kabupaten kota yaitu Jember dan semua kota kecuali kota Surabaya dan Batu.
Tabel 2.88 Jumlah dan Cakupan Puskesmas Pembantu di Jawa Timur
Tahun 2011-2012
Uraian 2011
2012 2013
Jumlah Puskesmas Pembantu
2.279 2.274
2,274
Jumlah Desa 8.502
8.503
8,505
Cakupan Pustu 26,81
26,74
26.74
Sumber: Dinas Kesehatan KabKota dan BPS
3. Pekerjaan Umum 3.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Arah pengembangan prasarana transportasi jalan di Jawa Timur adalah untuk mewujudkan pembangunan ekonomi wilayah yang berdaya saing, melalui
peningkatan prasarana angkutan barangmassal yang terintegrasi, mewujudkan perluasan pasar dan menciptakan kompetisi melalui keamanan, kenyamanan
dan kemudahan konektivitas menuju pusat-pusat aktivitas ekonomi agar dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Proporsi panjang jalan dalam Kondisi Baik mempunyai andil besar terhadap kemudahan mobilitas perdagangan barang, mobilitas penumpang, mobilitas
sosial, kemudahan akses terhadap sarana- transportasi lainnya seperti Bandara, Pelabuhan dan Kereta Api maupun kemudahan akses terhadap sarana-prasarana
Pendidikan maupun Kesehatan yang pada ahkirnya akan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
BAB II - 122 Tabel 2.89
Panjang Jalan Menurut Status dan Kondisi Jalan di Jawa Timur Tahun 2009
– 2013 km
Panjang Km
Kondisi Baik
Panjang Km
Kondisi Baik
Panjang Km
Kondisi Baik
Panjang Km
Kondisi Baik
Panjang Km
Kondisi Baik
KabKota 31,593.30
17,486.03 33,938.03
23,411.91 34,183.46
27,759.70 34,183.46
27,027.21 34,183.46
27,027.21 Provinsi
2.000.98 1.602.70
2.000.98 1.548.42
1.760.91 1.376.28
1.760.91 1.509.64
1,760.91 1,509.81
Nasional 2.027.01
1,831.12 2.027.01
1,843.77 2.027.01
1,857.98 2.027.01
1,857.98 1,934.23
1,841.63
Jumlah 31,593.30
19,317.15 33,938.03
25,255.68 34,183.46
29,617.68 34,183.46 28,885.19
37,878.60 30,378.65
2013 Status
Jalan 2009
2010 2011
2012
Sumber : 1. Dinas PU Bina Marga KabKota 2. Dinas PU Bina Marga Prov. Jatim
3. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
Secara garis besar total panjang kondisi jalan dalam keadaan baik meskipun
belum handal,
namun telah
menunjukkan kinerja
yang membanggakan. Terjadi peningkatan tajam total kondisi jalan dalam keadaan
baik, dari 58,73 di tahun 2009 menjadi 80,00 di tahun 2013, Pertumbuhan total panjang jalan tertinggi terjadi di tahun 2010 sebesar 6,18 atau 2.344 Km
dari kondisi semula di tahun 2009 dengan panjang 35.621,29 Km..
Kebutuhan akan panjang jalan dalam kondisi baik dan pertambahan Panjang Jalan sudah sangat sangat mendesak untuk segera dilakukan, baik jalan
Nasional TolNon TolFlyover, jalan Provinsi maupun jalan KabupatenKota. Kebutuhan tersebut adalah sebagai konsekwensi dari tingginya aktivitas
perekonomian masyarakat yang tercermin pada tingginya Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur. Hal tersebut menggambarkan terjadinya peningkatan aktivitas
perdagangan yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada meningkatnya permintaan kendaraan bermotor yang cukup
tajam.
Terkait pengembangan wilayah Kota, percepatan pembangunan Flyover sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas serta mengurangi
resiko terjadinya kecelakaan perlintasan sebidang. Flyover tersebut adalah : Flyover Pasar Kembang Konstruksi, Flyover Wonokromo DED, Flyover
Jemursari FS, Flyover Kenjeran DED, Flyover Margorejo FS, Flyover Waru DED, Flyover Demak Kalibutuh DED, Flyover Letjend. Suprapto Studi
JETRO, Flyover DiponegoroDarmoraya Studi JETRO. Sementara kebutuhan Flyover yang sudah sangat mendesak namun belum mendapat penanganan
adalah : Flyover perempatan Raya Gedangan Sidoarjo, Flyover Pasar Induk Agribisnis, Flyover Medaeng dan Flyover Kertosono.
BAB II - 123