BAB II - 155
10.5. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
Penerapan KTP elektronik berbasis NIK merupakan upaya pemerintah yang sangat strategis untuk menuju tertib administrasi kependudukan yang
mengamanatkan adanya identitas tunggal bagi setiap penduduk dalam terbangunnya database kependudukan lengkap dan akurat untuk mewujudkan
Administrasi Kependudukan.
Penerapan KTP elektronik atau e-KTP merupakan salah satu dari 3 Program Strategis Nasional di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
meliputi Pemutakhiran data penduduk, Penerbitan dan pemberian NIK bagi seluruh penduduk, serta Penerapan KTP elektronik atau e-KTP, yang sekaligus
juga merupakan penjabaran
visi untuk mewujudkan “tertib administrasi kependudukan di tahun 2015”.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur, pelaksanaan e-KTP di Jawa Timur hingga tahun 2012 mencapai 87 persen. Dari 38
Kabupatenkota di Jawa Timur baru 5 kabupatenkota yang sudah melaksanakan perekaman data hingga 100 persen, yaitu Kota Batu, Mojokerto,
Kediri, kabupaten Tulungagung dan Lumajang. Sedangkan tahun 2013, pelaksanaan e-KTP mencapai 88.05 persen.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 11.1. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Saat ini perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam berbagai hal. Dalam bidang politik, perempuan memiliki jatah 30 dalam
kursi parlemen. Meskipun saat ini, jatah tersebut belum terisi secara maksimal. Dalam UU Pemilu No. 10 Tahun 2008 Pasal 53 telah mensyaratkan
partai politik menominasikan setidaknya 30 persen perempuan dalam daftar calon legislatif terbuka di Pemilu 2009.
Selama 2 periode terakhir, keterwakilan perempuan dalam parlemen di Jawa Timur masih kurang dari 30 persen. Akan tetapi, sudah terlihat adanya
peningkatan wakil perempuan sebagai anggota DPRD Tingkat II di Jawa Timur dalam periode 2009-2014. Jumlah anggota DPRD perempuan pada
periode 2004-2009 hanya sekitar 9,17 persen dan angka ini mengalami peningkatan menjadi sekitar 15,38 persen pada periode 2009-2014.
Peningkatan ini diduga antara lain adanya penggantian anggota antar waktu PAW, keterbukaan masyarakat kewajiban memenuhi kuota 30 persen
perempuan di Pemilu 2009.
BAB II - 156