- 123 - 126 Tabel 2.92 BAB II RPJMD 2014 (hal 77 222)

BAB II - 123

Pembangunan jalan Tol yang perlu didorong percepatan pembebasan lahannya adalah Pembangunan Jalan Tol Solo – Ngawi 90,10 Km, Tol Ngawi – Kertosono 87,02 Km, Tol Kertosono – Mojokerto 40,05 km, Tol Surabaya- Mojokerto 36,27 km, Jalan Tol Gempol – Pandaan 13,61 Km dan Tol Pandaan – Malang sudah habis masa berlaku SP2LP-nya. Untuk mendukung percepatan pembangunan Jalan Tol Dan Infrastruktur lainnya yang memerlukan pembebasan tanah, Pemerintah Provinsi telah membentuk Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Jalan Tol dan Jalan Arteri Provinsi Jawa Timur melalui Keputusan Gubernur 18894KPTS0132013. Sementara, terkait Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur yang dilaksanakan melalui koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah KabupatenKota, sesuai Juknis Permen PU, Pemerintah Provinsi juga telah membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur, nomor 188369KPTS0132013. Program strategis nasional pembangunan Jalan Lintas Selatan JLS sepanjang 614 Km, melalui delapan Kabupaten sepanjang pantai Selatan, dilaksanakan melalui sharing pembiayaan antara APBN, APBD Provinsi dan delapan APBD Kabupaten. Ganti rugi penggunaan tanah milik Perhutani pada awalnya memang sangat sulit dilakukan, namun dengan terbitnya surat dispensasi dari Kementerian Kehutanan, target percepatan pembangunan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur dapat ditingkatkan. Tuntasnya penggantian lahan kompensasi Kabupaten Pacitan tahun 2013 akan segera diikuti tuntasnya pembangunan fisik jalan di tahun 2014, sehingga menambah kemudahan aksesibilitas dari Provinsi Jawa Timur ke Provinsi Jawa Tengah dan sebaliknya. Agar pembangunan fisik JLS di tujuh kabupaten lainnya dapat segera tuntas, dibutuhkan peningkatan percepatan penggantian lahan kompensasi milik perhutani.

BAB II - 124 Tabel 2.90

Perkembangan Penggunan Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Jalan Lintas Selatan JLS Desember 2013 NO KABUPATEN KAWASAN HUTAN LAHAN KOMPENSASI LUAS PERSETUJU AN PRINSIP Ha LUAS HASIL PENGUKUR AN Ha DISPENSASI Ha BERLAKU SD TERLETAK DI LUAS Ha 1 PACITAN 17,891 17,8906 17,6227 No. 17Menhut-VII2013, tgl. 30 Juni 2013 Ds. Jeruk, Kec. Bandar, Kab. Pacitan 17,891 TUNTAS 2 TRENGGALEK 111,744 Belum dilaksanakan pengukuran - Ds. Cangkring dan Walidono, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso 75,887 3 TULUNGAGUNG 116,8647 116,8647 - Ds. Wonoboyo dan Leprak, Kec. Klabang, Kab. Bondowoso 19,51 4 BLITAR 109,0015 109,0015 34,3720 SK. 24Menhut-II2011 berlaku sd tgl. 15 Juni 2011 - - 5 MALANG 148,14 147,083 89,7951 S.638Menhut-VII2013 berlaku sd tgl. 30 Mei 2015 Ds. Gentong, Kec. Tamankrocok, Kab. Bondowoso 150,00 6 LUMAJANG 29,6124 29,6124 29,6124 S.522Menhut-VII2013 berlaku sd tgl. 31 Mei 2013 - - 7 JEMBER 73,3392 73,3392 73,3392 S.521Menhut-VII2012 berlaku sd tgl. 22 Juni 2013 - - 8 BANYUWANGI 27,3984 27,3984 27,3984 S.519Menhut-VII2012 berlaku sd tgl. 19 Ags 2013 Ds. Bangsring, Kec. Wongsorejo dan Ds. Wonorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi 27,29 Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi, data diolah

3.2. Rasio Kondisi Fisik Saluran Irigasi

Rasio kondisi fisik saluran irigasi adalah perbandingan panjang saluran irigasi dalam kondisi baik terhadap panjang saluran irigasi keseluruhan. Panjang saluran irigasi meliputi saluran primer, sekunder, dan pembuang. Rasio kondisi fisik saluran irigasi ini memberikan gambaran ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan pertanian. Data ini diperoleh dari dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum yang menangani Pengairan di Kabupaten Kota se Jawa Timur dan dari dinas Pekerjaan Umum pengairan Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2012, panjang saluran irigasi primer sepanjang 283,38 km, panjang saluran irigasi sekunder 1.329,02 km dan saluran pembuang 129,30 km, sehingga total panjang saluran irigasi adalah 1.741,7 km. Besarnya rasio kondisi fisik jaringan irigasi adalah 69,05 persen yang diperoleh dari

BAB II - 125

perbandingan total panjang saluran irigasi berkondisibaik dengan total panjang jaringan irigasi.

3.3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

Tempat ibadah merupakan tempat untuk melakukan persembahyangan peribadatan menurut ajaran masing-masing agama. Ketersediaan tempat ibadah merupakah salah satu dari pelayanan sarana dan prasarana umum yang disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Tabel 2.91 Tempat Ibadah di Jawa Timur Tahun 2009-2013 Tempat Ibadah 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Tempat Ibadah 194.860 199.708 202.644 203.538 204.432 Rasio per 1.000 penduduk 5,23 5,33 5,38 5,35 5,34 Sumber : Depag KabKota Se Jawa Timur Keterangan : Angka diperbaiki Angka sementara Berdasarkan tabel 2.87 tempat beribadah umat beragama pada tahun 2012 sekitar 203.538 buah dan pada tahun 2013 meningkat menjadi sekitar 204.432 buah. Tempat ibadah tersebut meliputi masjid 19,29 persen, musholla 79,14 persen, gereja 1,30 persen, pura 0,18 persen, vihara 0,07 persen, dan klenteng 0,02 persen. Selama periode tahun 2009-2013 rasio tempat ibadah masih sekitar 5 tempat ibadah per seribu penduduk.

3.4. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi

Berdasarkan data Susenas 2012, rumah tangga di Jawa Timur yang menggunakan fasilitas tempat buang air besar sendiri sebesar 64,31 persen, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian secara keseluruhan persentase rumah tinggal yang bersanitasi mempunyai fasilitas tempat buang air besar sendiri, bersama, umum ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 78,26 persen tahun 2011 menjadi 80,31 persen pada tahun 2012. Peningkatan persentase rumah tangga yang bersanitasi tentunya akan meningkatan pula tingkat kesehatan masyarakat. Namun demikian masih ada beberapa daerah di Jatim terutama wilayah tapal kuda seperti Situbondo, Bondowoso, Probolinggo yang merupakan daerah persentase penggunaan jamban milik sendiri paling kecil dibandingkan daerah lainnya di Jatim.

BAB II - 126 Tabel 2.92

Persentase Rumah Tangga Berdasar Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Menurut KabupatenKota di Jawa Timur Tahun 2012 NO Kabupatenkota Sendiri Bersama Umum Tidak Ada Jumlah Rumah tangga 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Kab. Pacitan 81,54 10,84 4,82 2,80 100,00 155.467 2. Kab. Ponorogo 75,45 15,99 0,75 7,82 100,00 248.862 3. Kab. Trenggalek 66,11 15,28 1,00 17,62 100,00 196.877 4. Kab. Tulungagung 70,77 21,37 1,28 6,57 100,00 280.893 5. Kab. Blitar 74,64 13,76 0,70 10,90 100,00 333.009 6. Kab. Kediri 68,50 17,28 1,32 12,90 100,00 422.824 7. Kab. Malang 78,66 10,47 1,36 9,51 100,00 677.344 8. Kab. Lumajang 68,08 8,66 0,72 22,54 100,00 288.775 9. Kab. Jember 46,73 7,50 0,83 44,94 100,00 678.637 10. Kab. Banyuwangi 61,00 9,01 1,30 28,69 100,00 483.361 11. Kab. Bondowoso 23,94 11,82 2,40 61,84 100,00 246.206 12. Kab. Situbondo 24,62 13,73 1,31 60,35 100,00 218.863 13. Kab. Probolinggo 28,41 20,63 1,56 49,41 100,00 317.391 14. Kab. Pasuruan 54,73 8,65 3,52 33,10 100,00 429.996 15. Kab. Sidoarjo 69,60 14,91 2,43 13,06 100,00 554.232 16. Kab. Mojokerto 70,47 9,30 0,52 19,70 100,00 282.335 17. Kab. Jombang 65,06 14,08 2,18 18,68 100,00 341.302 18. Kab. Nganjuk 68,43 19,54 1,44 10,59 100,00 297.079 19. Kab. Madiun 71,82 15,63 0,24 12,30 100,00 202.196 20. Kab. Magetan 76,98 10,78 1,11 11,13 100,00 177.586 21. Kab. Ngawi 74,04 13,45 0,79 11,72 100,00 259.849 22. Kab. Bojonegoro 60,13 11,48 0,42 27,97 100,00 343.740 23. Kab. Tuban 59,08 7,52 0,68 32,71 100,00 316.724 24. Kab. Lamongan 76,77 7,54 1,41 14,28 100,00 308.058 25. Kab. Gresik 86,52 9,23 1,10 3,15 100,00 316.820 26. Kab. Bangkalan 75,95 16,02 2,52 5,52 100,00 232.179 27. Kab. Sampang 48,77 21,44 0,37 29,42 100,00 228.093 28. Kab. Pamekasan 53,72 24,41 1,36 20,51 100,00 211.480 29. Kab. Sumenep 38,80 29,95 5,02 26,23 100,00 320.777 30. Kota Kediri 80,33 14,90 3,14 1,63 100,00 73.600 31. Kota Blitar 80,71 15,25 1,32 2,72 100,00 37.665 32. Kota Malang 80,56 16,99 1,69 0,77 100,00 230.310 33. Kota Probolinggo 67,55 18,15 4,71 9,58 100,00 52.793 34. Kota Pasuruan 71,48 4,52 7,45 16,54 100,00 50.358 35. Kota Mojokerto 81,21 12,74 3,99 2,06 100,00 33.586 36. Kota Madiun 79,31 16,43 3,56 0,70 100,00 48.468 37. Kota Surabaya 72,96 22,41 4,63 0,00 100,00 736.445 38. Kota Batu 90,20 4,22 1,14 4,44 100,00 52.779 Provinsi 64,31 14,18 1,81 19,69 100,00 10.686.958 Sumber : BPS Jawa Timur

BAB II - 127