BAB II - 181
17.2. Sarana Penyelenggaraan Seni Dan Budaya
Kemajuan seni dan budaya di suatu daerah bergantung kepada pemerintah dan masyarakat setempat. Penghargaan terhadap keberadaan
kesenian dan budaya oleh pemerintah khususnya dapat di lakukan dengan penyelenggaraan event-event kesenian dan budaya.Perhatian pemerintah
tersebut tidak cukup hanya itu saja, tapi ketersediaan sarana penyelenggaraan seni dan budaya perlu juga disiapkan atau bila perlu
memberikan bantuan kepada para kelompok seni.
Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan mulai tahun 2009
– 2012. Pada tahun 2009 jumlah sarana sebanyak 159 dan pada tahun 2010 meningkat 3 sarana
atau menjadi 162 sarana. Pada tahun 2012, jumlah sarana mencapai 204 sarana atau turun 5 sarana selama setahun.Penurunan sarana ini terjadi di
Kabupaten Tulungagung dan Kota Blitar. Perkembangan sarana ini terutama di wilayah Madiun, Kediri serta Kabupaten Lumajang. Ditilik dari
sejarah, daerah yang berkembang sarana penyelenggaraan festival seni dan budaya merupakan daerah pusat kerajaan yang notabene juga sebagai
pusat perkembangan kebudayaan pada era dan jamannya.
Tabel 2.139 Jumlah Sarana Seni dan Budaya di Jawa Timur
Tahun 2009-2012 No
Urian 2009
2010 2011
2012
1 Sarana penyelenggaraan seni
dan budaya 159
162 209
204
Sumber: KantorDinas Budpar KabKotaSe-Jawa Timur
17.3. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011, cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya,
bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya di darat dan air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan dan melalui proses penetapan. Keberadaan
benda , situs dan kawasan cagar budaya perlu mendapat perhatian baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu keperdulian
terhadap cagar budaya senantiasa dikembangkan agar rasa memiliki dan memelihara keberadaannya dapat memberikan konstribusi bagi kelestarian
cagar budaya itu sendiri. Pada tahun 2009 situs dan cagar budaya yang dilestarikan mencapai 77,75 persen dari kondisi eksisting yang ada.
Selanjutnya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun 2010-2012. Pada tahun 2010, pelestarian ini mengalami peningkatan
BAB II - 182