komponen. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sebuah evaluasi adalah untuk mengetahui tujuan-tujuan apa yang telah dicapai,
apakah memberikan umpan balik yang baik atau yang buruk.
2.5. Prinsip Evaluasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian evaluasi dalam Bekti 2012:9 evaluasi didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.
Sahih, berarti evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti evaluasi didasarkan pada prosedur dan criteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3.
Adil, berarti evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender. 4.
Terpadu, berarti evaluasi merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur evaluasi, criteria evaluasi dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6.
Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti evaluasi mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7.
Sistematis, berarti evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. 9.
Akuntabel, berarti evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa evaluasi memiliki prinsip- prinsip yang dijadikan landasan sebuah evaluasi.
2.6. Teknik Evaluasi
Teknik merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah hasil. Ada banyak cara penilaian yang dapat dilakukan secara saling melengkapi dengan kompetensi
yang dinilai antara lain tes, observasi, penugasan, inventori jurnal.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sudijono 2006:67 ada dua macam teknik evaluasi: 1.
Teknik tes Teknik tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkahlaku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh tes lainnya atau dibandingkan
dengan nilai standar tertentu.
2. Teknik non teknis
Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik tes adalah teknik pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan. Penilaian dilakukan
melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan untuk pengujian dengan menghasilkan nilai, dan nilai tersebut nantinya dibandingkan dengan nilai
standar. Sedangkan menurut Zaini dalam Qomari 2008:8 mengelompokkan tes
sebagai berikut: 1.
Menurut bentuknya: secara umum terdapat dua bentuk tes objekif dan tes subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Tes
subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian dari korektor, tes jenis ini antara lain: tes esai, lisan.
2. Menurut ragamnya: tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas
retricted essay, dan tes esai bebas extended essay. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa teknik evaluasi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu menurut bentuk dan ragamnya.
2.7. Kualitas