26 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa think
pair share merupakan model pembelajaran kooperatif dimana anak berpikir terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh guru think kemudian diskusi berpasangan
pair dan yang terakhir ialah mengemukakan hasil diskusi di depan seluruh pasangan di kelas share. Think pair share dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran di kelas.
2. Tujuan Think Pair Share TPS
Think Pair Share TPS memberikan keleluasaan siswa dalam berpikir, merespon suatu topik atau permasalahan, mengutarakan ide, dan kemudian berbagi.
Berbagi dalam hal ini ialah mengemukakan pendapatnya ke area yang lebih luas yakni di depan kelas. Peran guru dalam pembelajaran TPS yakni mengawasi dan
melengkapi penyajian singkat dari siswa maupun situasi yang menjadi tanda tanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto 2013: 81 bahwa dengan TPS harapanya
siswa dapat mempertimbangkan lebih banyak atas apa yang dijelaskan dan dialami. Dengan demikian, tujuan TPS ini adalah melatih siswa dalam berpikir, merespon,
serta berbagi pendapat dalam kegiatan diskusi. Strategi pembelajaran yang sesuai dapat mendukung keberhasilan
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan kreativitas, rasa ingin tahu, dan menyangkut
bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan Mulyasa, 2007:107. TPS mencakup beberapa hal di atas, fleksibel dan tidak kaku serta menekankan kreativitas
didapatkan melalui kegiatan berpasangan siswa dapat saling bertukar pendapat dan
27 memecahkan persoalan, melatih rasa ingin tahu dan bimbingan ke arah kedewasaan
didapatkan dari bagaimana siswa menyelesaikan permasalahan anak memilih bagaimana menentukan solusi yang tepat.
3. Manfaat Think Pair Share TPS
Pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat memodifikasikan berbagai strategi dalam menyampaikan materi ajar. Strategi ini dapat berupa teknik, model,
metode dan sebagainya. Adapun tujuannya untuk mencapai kompetensi tertentu yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Iskandarwassid
2009: 175 bahwa agar interaksi dapat bermakna bagi peserta didik dan dapat mencapai kompetensi dasar tertentu, pengajar dituntut untuk lebih memiliki
kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalismenya. Kecakapan tersebut terwujud pada penguasaan keilmuan pengajaran serta penguasaan memilih
dan menerapkan strategi yang di dalamnya terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara baik. Think Pair Share masuk ke dalam kategori teknik dalam strategi
pembelajaran dimana cara ini merupakan salah satu cara menghidupkan suasana kegiatan diskusi kelompok dalam melatih keterampilan berbicara. TPS ini memiliki
beberapa manfaat antara lain menurut Trianto 2013: 81 bahwa dengan TPS ini mampu melatih meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dari kegiatan pair
berpasangan dan share berbagi. Pada kegiatan berbagi, siswa menyampaikan hasil diskusi yang telah dibahas bersama pasangannya.
28 Adapun kelebihan lain dari pembelajaran yang dilakukan secara kelompok
dibandingkan dengan individual. Keunggulan tersebut menurut Yosal Iriantara 2014: 140 yaitu:
a. Adanya akses terhadap sumberdaya seperti waktu, dana, pengetahuan, dan
kemampuan yang dimiliki anggota kelompok, b.
Memungkinkan anggota kelompok bisa memahami konsep-konsep atau topik yang sedang dibahas,
c. Memperoleh keberagaman pandangan yang didiskusikan,
d. Proses kreatif, karena dapat memunculkan gagasan baru melalui diskusi.
Sudah bisa dipastikan bahwa dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi memiliki lebih banyak keunggulan dibanding dengan belajar mandiriindividu.
Pembelajaran menggunakan TPS merupakan salah satu pengembangan dari pembelajaran
yang dilakukan
secara kelompok.
Bukan pada
kegiatan berpasangannya, namun pada proses sharing berbagi di hadapan seluruh siswa
dimana hasil yang diuraikan oleh siswa di depan masih bisa diberi tanggapan, masukan, dan sebagainya.
4. Langkah-langkah Think Pair Share TPS dalam Pembelajaran Bahasa