Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

31 Dari kedua langkah di atas, maka dapat dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap dari model pembelajaran TPS ialah think berpikir mengenai isu, pertanyaan, topik yang sedang dibahas, pair berpasangan untuk memikirkan jawabannya, dan share berbagi atas jawaban yang didapatkan.

C. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Secara umum, siswa mempunyai sifat yang sama yaitu senang bermain dan bergerak. Selain itu dengan adanya keterlibatan langsung dalam melakukan permainan dan aktivitas, maka siswa akan merasa senang dan mempunyai pengalaman. Suherman 2000: 67 menjelaskan bahwa, jenis-jenis mainan anak usia sekolah antara lain: 1. Usia 6-8 tahun antara lain puzzle teka-teki, kartu, buku, alat untuk mencat melukis, sepeda. 2. Usia 8-12 tahun antara lain buku, pengumpulan perangko, mainan kartu, pekerjaan tangan, dan olahraga. Pada usia sekolah dasar, siswa masih dapat berkembang secara luas baik dari kognitif, afektif maupun psikomotornya. Menurut Suherman 2000: 67, Di usia sekolah, siswa bermain dengan dimensi. Siswa tidak hanya senang dengan permainan fisik tetapi juga keterampilan intelektual, fantasi serta terlibat dalam kelompok atau tim yang sudah timbul. Bermain tim menolong siswa untuk belajar tentang persaingan alamiah. Karakteristik mainannya adalah cooperative play. Aktivitas bermain bagi siswa Sekolah Dasar dalam perkembangan kognitif berfungsi untuk belajar berhubungan dengan lingkungannya, belajar mengenai objek 32 dan bagaimana menggunakannya. Siswa yang belajar berpikir abstrak, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan dapat mengatasi masalah serta menolong siswa membandingkan fantasi dan realitas. Bermain juga berfungsi untuk menciptakan dan meningkatkan kreativitas siswa. Selain perkembangan kognitif, terdapat pula perkembangan afektif siswa seperti rasa kepedulian dengan orang lain. Munif Chatib 2012: 51 menyatakan bahwa, kemampuan afektif mempunyai dimensi utama antara lain: 1. Respons dan kemampuan membangun relasi dengan diri sendiri 2. Respons dan kemampuan membina relasi dengan orang lain. 3. Respons dan kemampuan membangun relasi dengan lingkungan yang selalu berubah. 4. Respons dan kemampuan membangun relasi dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan tujuan perjalan kehidupan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki siswa sekolah dasar yaitu senang bermain secara berkelompok. Perkembangan anak dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Perkembangan baik atau tidaknya pun dapat dilihat melalui beberapa aspek yang dilihat dari umurnya. Menurut Havighurst Singgih, 1990: 62, development tasks atau tugas-tugas perkembangan anak bersumber pada 3 hal yaitu: kematangan fisik, rangsangan atau tuntutan dari masyarakat, dan norma pribadi mengenai aspirasinya. Pada umur 6 – 12 tahun, dimana umur tersebut berada pada usia sekolah dasar, tugas- tugas perkembangannya salah satunya ialah bergaul dengan teman-teman seumuran 33 dan membentuk sikap-sikap terhadap kelompok sosial. Dengan demikian, penanaman pola interaksi anak dengan teman-teman akan sangat baik jika dilatih baik di lingkungan sekolah, rumah maupun teman-teman bermainnya. Pembiasaan di sekolah juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran di kelas dengan menerapkan sistem kerja kelompok. Selain melatih keterampilan dalam berkomunikasi, dalam hal ini keterampilan berbicara anak juga akan terlaith bagaimana berinteraksi dengan banyak orang. Correy dan Herick Singgih, 1990: 64 juga menggaris bawahi bahwa setiap tugas perkembangan harus dipelajari dan dikuasai pada tingkat-tingkat tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka anak harus berhasil dalam melewati masa-masa perkembangan pada usianya karena jika tidak, perkembangan selanjutnya akan terhambat atau kurang maksimal.

D. Kajian Tentang Karakteristik Keterampilan Berbicara Siswa SD

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA PATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA.

2 5 27

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoreno Kecamatan SidoharjoKabupate

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE PADAKELAS XI IPA SMAN 1 ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK

0 2 21