Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara Manfaat Keterampilan Berbicara

14 antara lain meliputi: berceritera, bertanya-jawab, berpidato dalam berbagai kesempatan, berkhotbah, berdiskusi, berdebat, berwawancara, bertegur sapa, berbicara lewat telepon dan lain sebagainya. Beberapa aspek tersebutlah yang akan menjadi bekal dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan guru dan murid. Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah komponen antara lain menurut Zulkifli 2012: 10: a. Siswa merupakan komponen utama b. Guru komponen yang cukup penting dalam kegiatan belajar mengajar c. Tujuan adalah sesuatu yang harus diketahui guru dan siswa, bersumber pada kurikulum yang berlaku. d. Bahan dan materi harus sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa. e. Metode ditetapkan oleh guru untuk menentukan keberhasilan siswa. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode ulang ucap, lihat ucap, menjawab pertanyaan, bertanya, pertanyaan menggali dan metode reka cerita gambar seri. f. Evaluasi untuk penilaian keterampilan berbicara dapat dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antar anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pemilihan dan penggunaan kosakata 15 sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah menurut Zulkifli 2012: 12: a. Umur anak: manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalamnnya, dan meningkat kebutuhannya. b. Kondisi lingkungan: lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam kemampuan berbahasa. c. Kecerdasan anak: untuk meniru lingkungan tentang bunyi suara, gerakan, dan mengenal tanda-tanda memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan morotik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. d. Status sosial dan ekonomi keluarga: pendidikan keluarga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa. e. Kondisi fisik: menyangkut kondisi kesehatan anak

4. Manfaat Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara adalah suatu jenis keterampilan yang sangat penting untuk berkomunikasi. Seseorang dapat menyampaikan beberapa hal di bawah ini dengan keterampilan berbicara yakni: a. Berbagai macam informasi b. Kemauan dan keinginan c. Pengungkapan berbagai perasaan 16 Sebenarnya, banyak manfaat yang dapat dirasakan sesorang apabila terampil dalam berbicara. Menurut Zulkifli 2012: 13 beberapa manfaat tersebut diuraikan dalam penjelasan di bawah ini. a. Memperlancar komunikasi antar sesama Komunikasi antar sesama manusia paling banyak digunakan dengan lisan melalui berbicara. Ketika berbicara, seseorang menggunakan bahasa tertentu yang saling dimengerti satu sama lain. Hal ini dimaksudkan agar antar individu bisa saling mengerti topik dari pembicaraan yang dibahas. Seseorang yang pandai berbicara dengan baik, maka dengan sendirinya ia akan memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Inilah yang dimaksd saling memahami. Dengan demikian kemampuan berbicara sangatlah penting bagi kehidupan manusia guna memperlancar komunikasi. b. Mempermudah pemberian berbagai informasi Sebuah informasi dapat secara tepat dan cepat dapat tersampaikan kepada penerima informasi apabila informan memiliki kecakapan berbicara. Betapapun seseorang memiliki kemampuan intelektual yang baik, jika ia lemah dalam berbicara maka ia akan sulit menyampaikan atau mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain. Hal ini senanda dengan pendapat Romli Zulkifli 2012: 15 yang mengatakan bahwa banyak orang pandai gagal berkomunikasi, terhambat dalam penyampaian ide atau pemikirannya kapada orang banyak, karena ia tidak memiliki kemampuan dalam berbicara di depan umum. Pendapat tersebut sangat sesuai dengan fakta di lapangan bahwa dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan agar dapat 17 diterima dengan tepat dan efektif apabila infoman memiliki keterampilan berbicara yang baik. c. Meningkatkan kepercayaan diri Biasanya, pembicara yang baik memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Ia berani mengungkapkan gagasan secara mantap dan meyakinkan. Seseorang yang pandai berbicara dengan baik, dengan sendirinya ia akan memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Orang yang mendengarkan pun ikut yakin dan mudah memahami topik yang sedang dibincangkan. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang kurang, output yang keluar bisa tidak jelas, kurang lancar, terbata-bata, susunan kalimat dan katanya sulit dicerna sehingga orang yang mendengarkan pun sukar memahami. Dengan demikian, salah satu manfaat memiliki keterampilan berbicara yang baik ialah dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. d. Meningkatkan kewibawaan diri Menurut Zulkifli 2012: 17 dengan keterampilan berbicara yang baik, maka wibawa seseorang akan secara perlahan mengikuti. Orang yang memiliki keterampilan berbicara yang baik, kepercayaan dirinya juga tinggi sehingga membuat wibawa seseorang menjadi terangkat. Kewibawaan yang dimaksud bukan hanya terletak pada kemampuan berbicaranya, tetapi didukung dengan faktor lainnya. Seseorang yang berbicara bukan sekedar mampu mengungkapkan sesuatu secara lisan, tetapi terhadap kualitas apa yang diungkapkan. Hal ini terkait dengan kualitas pengetahuan atau penguasaan bahasa pembicaraan. 18 e. Mempertinggi dukungan publik atau masyarakat Biasanya masyarakat akan lebih tertarik dan memberikan dukungan kepada seseorang yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan mereka. Seperti halnya dalam kegiatan politik, seorang juru kampanye yang sudah berpengalaman biasanya dapat menarik simpati massa untuk mendukung partai politiknya. Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2004 memperlihatkan bahwa kemampuan berbicara atau kemampuan berkomunikasi cukup mempengaruhi peta pemerolehan suara. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia dimana salah satu keunggulannya ialah pandai dalam berbicara, keteraturan dalam dalam bertutur kata, juga keruntutan dan kejelasan dalam menjelaskan program dan pandangan politiknya. Namun, kemampuan berbicara bukan satu-satunya penentu seseorang memperoleh dukungan yang luas dari masyarakat. Sikap dan perilaku juga turut ambil dalam pemerolehan dukungan. Meskipun demikian, keterampilan berbicara tetap menjadi salah satu keunggulan yang mampu memikat dukungan dari masyarakat. f. Menjadi penunjang meraih profesi dan pekerjaan Menurut Zulkifli 2012: 18, profesi maupun lapangan pekerjaan banyak yang memerlukan pelamar yang memiliki keterampilan berbicara. Misalnya saja penyiar radio, guru dosen, wartawan, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh tersebut memerlukan keterampilan berbicara karena dalam kesehariannya mereka tidak lepas kaitannya dengan berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain. Dengan memiliki 19 kemampuan berbicara yang baik maka tugas atau kewajiban dalam profesinya juga akan dapat terlaksanan dengan baik. g. Meningkatkan mutu profesi dan pekerjaan Keterampilan berbicara tidak hanya diperlukan untuk mempersiapkan mencarai pekerjaanprofesi, namun dapat berperan dalam peningkatan mutu profesi. Sebagai contoh, seorang kepala sekolah yang memiliki keterampilan mengorganisasi para staf dan para guru akan terlihat berwibawa. Ia mengerti pola pikir dan perilaku bawahannya kemudian menempatkannya sebagai mitra tutur sehari-hari. Ia pandai juga mengoordinasi melalui bahasa lisan. Ketika sudah demikian, maka seorang kepala kepala sekolah akan lebih dihormati dan berwibawa.

5. Kegiatan untuk Melatih Keterampilan Berbicara

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA PATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA.

2 5 27

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoreno Kecamatan SidoharjoKabupate

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE PADAKELAS XI IPA SMAN 1 ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK

0 2 21