81
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Think Pair Share TPS dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa kelas IV B SD Negeri Lempuyangan 1. Peningkatan tersebut dilihat dari peningkatan proses dan peningkatan hasil pembelajaran
keterampilan berbicara. Peningkatan proses keterampilan berbicara terjadi pada saat berdiskusi berpasangan atau pair dan share dimana siswa mendapatkan ruang yang
lebih guna mengasah keterampilan berbicara yang dimiliki. Siswa juga lebih berani dalam menyampaikan gagasan, ide, dan perasaan baik dalam berdiskusi berpasangan
pair maupun dalam menyampaikan di depan kelas atau di depan seluruh siswa share karena didukung dengan waktu khusus dalam berpikir yaitu think time. Selain
itu, guna menunjang keterampilan proses dilakukan dengan pemberian variasi pembentukan pasangan bagi siswa dalam berdiskusi. Pada siklus I, pasangan dibentuk
berdasarkan tempat duduk sehingga siswa hanya berdiskusi dengan pasangan tersebut. Pada siklus II juga dibentuk kelompok berisi 4 siswa sehingga selain siswa
dapat berdiskusi dengan pasangannya, siswa juga dapat berdiskusi dengan 1 kelompok tersebut. Dengan demikian, waktu untuk beraktivitas siswa lebih banyak
dan kesempatan mengasah keterampilan berbicara pun juga lebih banyak. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
82 Peningkatan hasil keterampilan berbicara menggunakan model Think Pair
Share TPS terlihat dari nilai yang diperoleh selama proses pembelajaran. Persentase keberhasilan atau ketuntasan siswa pratindakan adalah 12 dan meningkat setelah
dilakukan tindakan. Pada siklus I meningkat menjadi 52,63 , dan siklus II menjadi 84,21. Dengan demikian, hasil keterampilan berbicara meningkat dengan
penggunaan model TPS.
B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut.
1.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah dapat membrikan kebijakan mengenai penggunaan model kooperatif Think Pair Share guna meningkatkan keterampilan berbicara siswa
khususnya siswa kelas IV sebagai persiapan menuju jenjang yang lebih tinggi.
Kebijakan dapat dilaksanakan oleh pelaksana pembelajaran yaitu guru.
2.
Bagi Guru
Model pembelajaran Think Pair Share TPS dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa untuk meningkatkan minat siswa dalam mengembangkan
keterampilan berbicara yang dimiliki siswa.
3. Bagi Siswa
Dengan model TPS ini diharapkan siswa mengembangkan keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi di sekolah, di rumah maupun di tempat bermain
sehingga sosialisasi anak dapat berkembang semakin luas. Selain itu, juga dapat
83 melatih mental kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan argumentasi atau
pendapat yang dimiliki siswa. 4.
Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga
dalam proses penyusunan dan melaksanakan tindakan bisa lebih mudah.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofi‟uddin dan Darmiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ali Mustadi. 2013. Communicative Competence Based Language Teaching. Yogyakarta: UNY Press.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.Jakarta: PT Grasindo.
Baharuddin. 2014. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djago Tarigan, dkk. 1998. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdikbud.
Dwi Siswoyo. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Elizabeth E.Barkley, dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques Teknik-teknik
Pembelajaran Kolaboratif. Bandung: Penerbit Nusa Media. Etty Indriati. 2011. Kesulitan Bicara dan Berbahasa pada Anak. Jakarta: Prenada
Media Group. H.G Tarigan. 1987. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Offset Angkasa. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhibbin Syah.1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.
Munif Chatib. 2012. Orangtuanya Manusia : Melejitkan Potensi dan Kecerdasan
dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung: Kaifa.
85 Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Onong Uchjana Effendy. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. Rita Eka Izzaty, dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Rochiati Wiriaatmadja. 2012. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Saleh Abbas. 2002. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjendikti.
Samsu Sumadayo. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Singgih D. Gunarsa. 1990. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia. Sri Sudarminah. 2009. Upaya Peningkatan Pembelajaran Berbicara dengan Model
Pembelajaran Gambar Seri. Jurnal. Semarang: Lemlit. Volume 3. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Suherman. 2000. Perkembangan Anak. Jakarta: EGC. Sugihartono. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Udin Syaefudin Sa‟ud. 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Yosal Iriantara. 2014. Komunikasi Pembelajaran Interaksi Komunikatif dan
Edukatif di Dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
86 Zulkifli Musaba. 2012. Terampil Berbicara Teori dan Pedoman Penerapannya.
Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo.
87
LAMPIRAN
88
LAMPIRAN 1 JADWAL PENELITIAN
No HariTanggal
Jenis Kegiatan 1.
Selasa, 31 Januari 2017 Koordinasi Jadwal dan RPP
2. Rabu, 8 Februari 2017
Koordinasi Materi untuk RPP Siklus 1
3. Kamis. 9 Februari 2017
Fiksasi Siklus I 4.
Sabtu, 11 Februari 2017 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pertemuan I Siklus I 5.
Senin, 13 Februari 2017 Pelaksanaan Pertemuan II Siklus I
6. Kamis, 16 Februari 2017
Pelaksanaan Pertemuan I Siklus II 7.
Sabtu, 18 Februari 2017 Pelaksanaan Pertemuan II Siklus
II 8.
Kamis, 6 Maret 2017 Pengurusan surat pernyataan
selesai penelitian di lokasi penelitian
89
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
1. Instrumen Observasi untuk Guru
LEMBAR OBSERVASI GURU PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN
MODEL THINK PAIR SHARE TPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEMPUYANGAN 1
Nama Guru :
Hari, tanggal : Observer
:
No Fokus Penelitian
Butir Penilaian Skor
A Membuka Pelajaran
1. Penyajian siswa 2.Penyampaian
kompetensi dasar
3. Apersepsi pengantar B.
Penguasaan Materi dan Penyampaian Materi
1. Penguasaan
materi pembelajaran
2. Penyampaian
materi sistematis dan logis
C. Interaksi Pembelajaran;
Skenario Pembelajaran 1.
Kesesuaian langkah
pembelajaran 2. Keefektifan pengelolaan
kelas 3.
Ketepatann teknik
bertanyamenanggapi 4. Kecakapan menggunakan
media D.
Penggunaan Bahasa;
Penampilan Gerak,
Alokasi Waktu 1. Volume suara, kejelasan
vokal, kelancaran bicara, dan variasi intonasi
2. Keluwesan gerak 3.
Kepercayaan diri,
pandangan mata 4. Ketepatan alokasi waktu
E. Menutup Pelajaran
1. Membuat simpulan 2. Memberikan tugas
Keterangan skor Penilaian: 4 sangat baik : terlaksanan dengan tepat dan sistematis
3 baik : terlaksanan dengan tepat tapi kurang sistematis
2 cukup : terlaksanan tapi kurang tepat dan tidak sistematis
1 kurang : terlaksanan tapi tidak sesuai
90
2. Instrumen Penilaian Keterampilan Berbicara
Kisi-kisi Skor Penilaian Keterampilan Berbicara Menurut Kurikulum 2013
No Aspek yang
Dinilai Indikator
1 Keterampilan
berbicara Keadaan siswa dalam mengucapkan kata-kata secara
keseluruhan 2
Keterampilan berbicara
dalam berdiskusi
Keadaan siswa dalam mengucapkan kalimat secara keseluruhan
3 Keterampilan
berbicara di depan kelas
Keadaan siswa dalam berpenampilan dan bergaya tubuh
4 Keaktifan
Siswa menunjukkan antusiasme dan aktif dalam kegiatan berdiskusi
Keterangan: skor dalam tampilan 4 sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang perlu pendampingan
Aspek Baik sekali
Baik Cukup
Perlu Pendampingan
Skor 4
3 2
1
Keterampilan berbicara
Pengucapan kata- kata secara
keseluruhan jelas, tidak menggumam
dan dapat dimengerti
Pengucapan kata- kata di beberapa
bagian jelas dan dapat dimengerti
Pengucapan kata- kata tidak begitu
jelas tapi masih dipahami
maksudnya oleh pendengar
Pengucapan kata- kata secara
keseluruhan tidak, menggumam, dan
tdak dapat dimengerti
Keterampilan Berbicara
dalam berdiskusi
Pengucapan kalimat
keseluruhan jelas, tidak
menggumam dan dapat dimengerti
Pengucapan kalimat
di beberapa bagian
jelas dan dapat dimengerti
Pengucapan kalimat
tidak begitu
tapi masih
bisa ditangkap
maksudnya oleh pendengar
Pengucapan kalimat
secara keseluruhan
betul-betul tidak jelas,
menggumam dan tidak dapat
dimengerti
91 Keterampilan
Berbicara di depan kelas
Penampilan dan
gaya tubuh yang menarik,
pengucapan kalimat jelas dan
mudah dimengerti Penampilan dan
gaya tubuh
kurang menarik, pengucapan
kalimat jelas
dan mudah
dimengerti Penampilan
dan gaya tubuh kurang
menarik, pengucapan
kalimat kurang jelas tapi dapat
dimengerti Penampilan dan
gaya tubuh
tidak menarik, pengucapan
kalimat tidak
jelas dan kurang dimengerti
Keaktifan Menunjukkan
antusiasme dan
aktif dalam
diskusi Menunjukkan
antusiasme tetapi tidak aktif
dalam diskusi Menunjukkan
keaktifan hanya
jika ditanya
Sama sekali
tidak menunjukkan
keterlibatan dalam kegiatan
diskusi
92
LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Satuan Pendidikan : SD N Lempuyangan 1
Tema : 7. Indahnya Keberagaman di Negeriku
Sub Tema : 1. Keberagaman Suku Bangsa dan Agama di
Negeriku Pembelajaran ke
: 4 Kelas Semester
: IV 2 Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit Hari, tanggal
: Sabtu, 11 Februari 2017 Senin, 13 Februari 2017
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
93 dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator