37 24.000 kata. Pada saat duduk di kela enam, perbendaharaan kosa katanya meningkat
menjadi sekitar 50.000 Seifert Hoffnung dalam Desmita, 2012: 179. Peningkatan kemampuan analitis terhadap kata-kata juga disertai dengan
kemajuan tata bahasa. Anak usia 6 tahun sudah menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Dari usia 6 hingga 9 atau 10 tahun, panjang kalimat semakin
bertambah. Setelah usia 9 tahun, secara bertahap anak mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa
secara tepat. Usia 9 tahun inilah usia siswa sekolah dasar kelas IV sehingga siswa harus mampu menggunakan kalimat secara tepat terlebih dalam upaya menyampaikan
pendapat atau gagasan kepada orang lain.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang dijadikan masukan adalah penelitian Retno Isnaeni 2011 dengan
judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas V SD
Negeri 1 Penaruhan Purbalingga. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan model kooperatif two stay two stray dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas V SD Negeri 1 Penaruban. Hal ini terbukti dari peningkatan nilai siswa. Pada kondisi awal memperoleh nilai rata-rata kelas 60,5 dan
termasuk dalam kategori cukup. Siklus 1 nilai rata-rata kelas 68 dan termasuk kategori baik. selanjutnya, siklus II nilai rata-rata siswa adalah 80 dan termasuk
dalam kategori baik sekali. Di siklus II semua nilai siswa sudah memenuhi nilai KKM.
38 Penelitian lain yang menjadi masukan ialah penelitian Ari Prasati 2012
dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Show And Tell pada Anak TK kelompok B di TK ABA Kasihan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keterampilan berbicara anak dapat meningkat setelah adanya tindakan yakni menggunakan metode show and tell . Hasil observasi menunjukkan ketuntasan
keterampilan berbicara sebesar 29,1 yaitu masih berada pada kriteria tidak baik. Pada siklus I meningkat menjadi 66,7 yaitu berada pada kriteria cukup dan pada
siklus II mencapai 87,5 yaitu sudah mencapai kriteria baik. Pada siklus II ini telah dikatakan mencapai indikator keberhasilan.
F. Kerangka Pikir
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan kebahasaan yang harus dimiliki siswa. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam proses komunikasi
maupun interaksi antar siswa. Fakta di lapangan yaitu di SD Lempuyangan 1 pada siswa kelas IV, keterampilan berbicara masih berada pada kategori cukup dan perlu
pendampingan. Selain itu, kepercayaan diri dalam menyampaikan gagasan pun rendah. Untuk itu, proses pembelajaran yang memungkinkan untuk mengembangkan
pola interaksi antar siswa juga sangat dibutuhkan. Salah satunya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share TPS dimana siswa berpikir secara
mandiri, kemudian bertukar pikiran secara berpasangan, lalu dikomunikasikan dengan siswa yang lain atau disebut sharing. Proses seperti ini dibutuhkan dalam
rangka mengembangkan keterampilan berbicara maupun kepercayaan diri siswa yang mana sangat penting untuk keberlanjutan siswa pada jenjang selanjutnya. Dengan
39 demikian, maka dengan TPS diharapkan mampu meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas IV sekolah dasar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut ini.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan