28 Adapun kelebihan lain dari pembelajaran yang dilakukan secara kelompok
dibandingkan dengan individual. Keunggulan tersebut menurut Yosal Iriantara 2014: 140 yaitu:
a. Adanya akses terhadap sumberdaya seperti waktu, dana, pengetahuan, dan
kemampuan yang dimiliki anggota kelompok, b.
Memungkinkan anggota kelompok bisa memahami konsep-konsep atau topik yang sedang dibahas,
c. Memperoleh keberagaman pandangan yang didiskusikan,
d. Proses kreatif, karena dapat memunculkan gagasan baru melalui diskusi.
Sudah bisa dipastikan bahwa dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi memiliki lebih banyak keunggulan dibanding dengan belajar mandiriindividu.
Pembelajaran menggunakan TPS merupakan salah satu pengembangan dari pembelajaran
yang dilakukan
secara kelompok.
Bukan pada
kegiatan berpasangannya, namun pada proses sharing berbagi di hadapan seluruh siswa
dimana hasil yang diuraikan oleh siswa di depan masih bisa diberi tanggapan, masukan, dan sebagainya.
4. Langkah-langkah Think Pair Share TPS dalam Pembelajaran Bahasa
Pada kegiatan pembelajaran, pembentukan kelompok antar teman harus dilakukan dengan adil oleh guru. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa yang
bermacam-macam. Ada yang senang bergaul dengan semua teman, ada yang memilih-milih, dan sebagainya. Guru harus memperhatikan komposisi antar anggota
kelompok. Desmita 2012: 224 mengatakan bahwa dalam mementukan sebuah kelompok teman, anak usia sekolah dasar lebih menekankan pada pentingnya
aktivitas bersama-sama, seperti berbicara, berkeluyuran, berjalan ke sekolah, berbicara melalui telepon, mendengarkan musik, bermain game, dan melucu. Adapun
29 karakteristik anak usia 9 tahun, anak-anak lebih senang berkumpul menurut minat
yang sama dan merencanakan perlombaan-perlombaan. Dalam kenyataan pembejaran, hal ini dapat terlihat dimana setiap kelompok siswa selalu ingin menjadi
kelompok yang terbaik dan senang sekali jika hasil pekerjaan kelompoknya menjadi yang terbaik.
Adapun langkah-langkah TPS dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut.
a.
Langkah 1: Berpikir Thinking
Menurut Trianto 2013: 81 langkah pertama dalam kegiatan thinking adalah guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,
dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.
b. Langkah 2: Berpasangan Pair
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat
menyatukan jawaban atas suatu pertanyaan yang diajukan atau dapat menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus perlu diidentifikasi. Secara normal, guru
memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. c.
Langkah 3: Berbagi Sharing Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan
keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian
pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan Arends dalam Trianto, 2013: 82.
30 Langkah-langkah di atas jika antar siswa dan guru saling bekerja sama maka
dapat membentuk pola komunikasi yang efektif karena melibatkan peran antar siswa maupun peran siswa dengan guru. Peran antar siswa diperlihatkan pada langkah pair
dan peran siswa dengan guru pada proses share. Hal ini didukung oleh pendapat Onong Uchjana 1998: 102 bahwa komunikasi dalam diskusi dapat berlangsung
secara efektif dikarenakan mekanisme dari kegiatan tersebut memungkinkan siswa terbiasa menyampaikan argumentasinya dan dapat melihat benar atau salah.
Adapun langkah-langkah think pair share menurut Agus Suprijono 2011: 91 yaitu:
1. Thinking
Pembelajaran diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan peserta didik. Guru memberikan kesempatan pada
siswwa untuk memikirkan jawabannya. 2.
Pairing Pada tahap ini, guru meminta peserta didik agar berpasang-pasangan untuk
melakukan diskusi. Pada kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat memikirkan matang-matang jawaban yang diambil.
3. Sharing
Setelah jawaban didapatkan, tiap-tiap pasangan melaporkan dengan pasangan seluruh kelas di depan kelas. Pada tahap ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong
pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Dengan demikian siswa aakan memperoleh pengetahuan.
31 Dari kedua langkah di atas, maka dapat dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap
dari model pembelajaran TPS ialah think berpikir mengenai isu, pertanyaan, topik yang sedang dibahas, pair berpasangan untuk memikirkan jawabannya, dan share
berbagi atas jawaban yang didapatkan.
C. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar