Jenis - Jenis Pendidikan Karakter

commit to user kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Jika kita kaitkan pendidikan karakter dengan sekolah, maka pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen-komponen pemangku pendidikan harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan dan etos kerja seluruh warga sekolahlingkungan. Di samping itu pendidikan karakter di maknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter Sofan Amri dkk, 2011:4. Maka dari itu karakter disini merupakan suatu nilai fundamental yang harus diintegrasikan pada semua individu.

c. Jenis - Jenis Pendidikan Karakter

Menurut Yahya Khan 2010 Ada empat jenis karakter yang selama ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses pendidikan, antara lain: 1. Pendidikan karakter berbasis nilai religuis, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan konservasi moral; 2. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, antara lain yang berupa budi pekerti, pancasila, apresiasi satra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa konservasi lingkungan; 3. Pendidikan karakter commit to user berbasis lingkungan konservasi lingkungan; 4. Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan konsevasi humanis. Selebihnya Yahya Khan juga menjelaskan pendidikan Karakter berbasis potensi diri adalah proses kegiatan yang dilakukan dengan segala daya upaya. 1 secara sadar dan terencana untuk mengarahkan anak didik agar mereka mampu mengatasi diri; 2 melalui kebebasan; 3 dan penalaran; 4 serta mengembangan segala potensi diri; 5 yang dimiliki anak didik. a Guru dalam melaksanakan proses kegiatan pendidikan karakter berbasis potensi diri dilakukan dengan segala daya upaya artinya guru dalam proses pendidikan karakter berbasis potensi diri itu tidak hanya berperan sebagai pengajar yang menyampaikan materi pengajaran tetapi dia juga bertindak sebagai inspirator, inisiator, fasilitator, mediator, supervisor, evaluator, teman friend , sekaligus pembimbing counselor , lebih matang older , otoritas authority in field , pengasuh nurturer , dan sepenuh hati dengan cinta dan kasih saying devoted . Menurut Fertman 1999 mengatakan: Character education in schools involves formal instruction in honesty, trust, cooperation, respect, responsibility, hope, determination, and loyalty; it also lays the foundation for positive leadership development. Yang artinya, Karakter pendidikan di sekolah melibatkan instruksi formal dalam kejujuran, kepercayaan, kerja sama, rasa hormat, tanggung jawab, harapan, tekad, dan loyalitas, tetapi juga meletakkan dasar untuk pengembangan kepemimpinan yang positif. Jadi dapat dikatakan dengan commit to user meletakkan dasar kepemimpinan yang positif pengembangan pendidikana karakter berbasis potensi diri dapat direalisasikan secara baik. b Anak didik mampu mengatasi diri artinya mampu bersikap mandir, mampu mangatasi segala problema perkuliahan, problema kesehatan, problema pribadi emosi, problema keluarga , problema pengisian waktu senggan, problema agama dan akhlak, problema perkembangan pribadi sosial, problema memilih pekerjaan, problema persiapan untuk berkeluarga melalui kebebesan penalaran. c Kebebasan merupakan suatu kondisi dan situasi merdeka, tidak ada tekanan dari siapa pun dan dari pihak manapun, bebas manyatakan pendapat, bebas menentukan pilihan, bebas berpikir, bebas melakukan aktivitas, bebas berkreasi, bebas berkeyakinan, yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa, negara dan tidak merugikan siapapun. d Penalaran merupakan kemampuan berpkir benar dan teruji kebenarannya, yaitu kemampuan berpikir logis dan analitis. e Segala potensi anak didik artinya setiap anak bersifat unik mereka memiliki potensi terpendam. Dalam proses pendidikan karakter semua potensi yang dimiliki anak didik digali, diberdayakan untuk bekal hidup mereka. Jadi pendidikan karakter berbasis potensi diri merupakn proses kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan budaya harmoni yang selalu mengajarkan, membimbing dan membina setiap manusia commit to user untuk memiliki kompetensi intelektual Kognitif , karakter Affective , dan kompetensi keterampilan mekanik Psychomotoric .

2. Sekolah Luar Biasa