98
Hal kedelapan yang diamati adalah keseriusan siswa dalam mengisi jurnal sebanyak 25 siswa atau sebesar 69,4 dan ketidakseriusan siswa dalam mengisi
jurnal sebanyak 9 orang atau sebesar 30,6. Beberapa siswa masih mondar- mandir melihat jurnal siswa yang lain dan mengisi jurnal dengan asal-asalan.
Dari observasi secara menyeluruh, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perilaku negatif siswa masih banyak dilakukukan. Siswa masih belum bisa
menyesuaikan pola pengajaran yang ditetapkan oleh guru peneliti. Rencana pada pembelajaran pada siklus selanjutnya adalah memotivasi siswa agar lebih baik
lagi dan menghilangkan sifat-sifat negatif, serta mengajak siswa agar lebih aktif bertanya selama proses pembelajaran berlangsung.
4.1.1.2.2 Jurnal
Jurnal yang digunakan pada siklus I yaitu jurnal siswa dan jurnal guru, yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menulis
buku harian dengan menggunakan teknik peta pikiran melalui media foto. a.
Jurnal Siswa
Jurnal siswa dibagikan pada akhir pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto. Jurnal diisi secara individu untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diikuti. Jurnal siswa berisi tentang 1 perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis buku
harian pada hari ini, 2 kesulitan yang dialami siswa dalam menulis buku harian, 3 tanggapan siswa mengenai teknik peta pikiran dan media foto, 4 kesan siswa
terhadap gaya mengajar yang dilakukan guru, dan 5 saran yang siswa berikan
99
untuk pembelajaran menulis buku harian dengan menggunakan teknik peta pikiran melalui media foto.Hasil analisis jurnal siswa pada siklus I dapat dilihat
secara rinci pada lampiran 17. Sebanyak 24 orang siswa atau sebesar 66,7 memberikan tanggapan baik
atau senang mengikuti pembelajaran menulis buku harian dengan menggunakan teknik peta pikiran melalui media foto. Menurut pendapat mereka pembelajaran
menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto mudah dipahami dan siswa benar-benar belajar secara atraktif bagaimana membuat peta
pikiran. Sebanyak 10 siswa atau sebesar 27,7 tidak merasa senang dengan pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto.
Sisanya 2 siswa atau sebesar 5,6 tidak memberi jawaban atau tanggapan tentang pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto.
Setelah mengikuti pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto sebanyak 9 siswa atau sebesar 25 merasa kesulitan
dalam membuat peta pikiran sedangkan 20 siswa atau sebesar 55,6 menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis buku harian dengan
teknik peta pikiran melalui media foto. Sisanya 7 siswa atau sebesar 19,4 tidak memberikan tanggapan.
Sebanyak 23 siswa atau sebesar 63,9 memberikan tanggapan yang baik terhadap pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui
media foto menurut pendapat mereka dengan digunakannya media foto dapat membantu mengembangkan ide dan pilihan kata yang digunakan dan peta pikiran
yang dibuat sebagai pengganti kerangka karangan lebih menarik karena
100
menggunakan simbol, warna, dan kata kunci sesuai dengan apa yang diada dalam foto. Sebanyak 10 siswa atau sebesar 27,8 siswa memberikan tanggapan bahwa
mereka merasa tidak kompak saat mengerjakan tugas menarasikan teks wawancara dalam kelompok. Sisanya 3 siswa atau sebesar 8,3 siswa tidak
memberikan tanggapan. Sebanyak 29 siswa atau sebesar 80,6 memberikan tanggapan yang baik
terhadap gaya mengajar yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto menurut pendapat mereka
pembelajaran lebih efektif. Sebanyak 5 siswa atau sebesar 13,9 siswa memberikan tanggapan bahwa mereka merasa tidak dapat membuat sebuah peta
pikiran dari media foto pengalaman pribadi siswa. Sisanya 2 siswa atau 5,6 siswa tidak memberikan tanggapan.
Sebanyak 24 orang siswa atau sebesar 66,7 memberikan tanggapan baik dan memberikan saran agar teknik peta pikiran dan media foto dapat diterapkan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi pembelajaran yang lain. Sebanyak 10 siswa atau sebesar 27,8 tidak memberikan saran yang baik.
Sisanya 2 siswa atau sebesar 5,6 tidak memberikan saran terhadap teknik dan media pembelajaran yang digunakan.
a. Jurnal Guru
Berdasarkan jurnal yang dibuat guru selama pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa semua siswa sudah siap menerima pembelajaran menulis
buku harian. Hal ini dapat dilihat dari sebagian siswa yang telah mempersiapkan buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia. Meskipun
101
demikian, masih ditemukan siswa yang masih bermain dan mengobrol sendiri, siswa terlihat tidak begitu antusias menerima materi pembelajaran.
Respon siswa terhadap penulisan sudah meningkat, dilihat dari adanya beberapa siswa yang mau bertanya dan memberikan komentar mengenai materi
menulis buku harian. Keaktifan siswa sudah meningkat, hal itu ditunjukkan tidak lagi ditemukannya siswa yang mengobrol sendiri maupun bermain sendiri karena
semuanya telah serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kondisi semacam ini menjadikan suasana kelas menjadi sangat kondusif dan nyaman
untuk belajar. Hasil analisis jurnal guru siklus I dapat dilihat lampiran 20
4.1.1.2.3 Wawancara