Ciri-ciri Tulisan yang Baik

31 perasaan dan gagasan, karena tulisan merupakan komunikasi secara tertulis, mengenal dan memahami diri, menghibur, memecahkan masalah serta berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2.2.1.2 Ciri-ciri Tulisan yang Baik

Menurut Enre 1988:8-11 bahwa ciri-ciri tulisan yang baik ialah tulisan yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan pembaca kepada siapa tulisan itu ditujukan. Tulisan yang baik yang memiliki ciri-ciri antara lain : 1 bermakna, 2 jelas, 3 bulat dan utuh, 4 ekonomis, dan 5 memenuhi kaidah-kaidah gramatika. Berikut penjelasan singkat tentang ciri-ciri tulisan yang baik seperti yang diungkapkan Enre. 1 Tulisan yang baik selalu bermakna. Tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan itu. 2 Tulisan yang baik selalu jelas. Sebuah tulisn dapat disebut jelas jika pembaca yang kepadanya tulisan itu ditujukan dapat membacanya dengan kecepatan yang tetap dan menangkap maknanya sesudah itu berusaha dengan cara yang wajar. 3 Tulisan yang baik selalu padu dan utuh. Sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena tulisan diorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan dan karena bagian-bagiannya dihubungkan satu dengan yang lain. Tulisan yang baik selalu ekonomis. Sebuah tulisan dapat dikatakan ekonomis jika pembaca 32 tidak kehilangan waktu ketika membaca sebuah tulisan. Penulis akan membuang semua kata yang berlebihan dari tulisannya. 4 Tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah gramatika. Tulisan yang mematuhi kaidah gramatika disebut tulisan yang menggunakan bahasa yang baku, yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan anggota masyarakat yang berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga menggunakannya dalam komunikasi formal atau informal, khususnya yang dalam bentuk tulisan. Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, Enre juga menambahkan ciri-ciri yang lain agar tulisan menjadi lebih baik dan matang yaitu tulisan tersebut harus mantap dan berkepribadian sendiri. Tulisan dikatakan mantap atau kuat jika penulis memilih kata-kata yang menunjukkan kepada pembaca apa yang terjadi melalui gambaran yang jelas dengan menggunakan contoh-contoh dan perbandingan yang menggugah, konkrit, langsung, dan efisien. Selanjutnya kepribadian penulis muncul dari tulisannya, sehingga menjadikan pembaca merasa sungguh-sungguh ada orang yang berusaha mengkomunikasikan ide-ide dan informasi seperti yang terdapat dalam tulisan yang bersangkutan. Sependapat dengan Enre, Soenardji dan Bambang Hartono 1998:9-12 menguraikan bahwa tulisan yang baik ialah tulisan yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan pembaca., kepada siapa tulisan itu ditujukan. Tulisan yang baik memiliki ciri-ciri antara lain: 1 bermakna, 2 jelas, 3 bulat dan utuh, 4 ekonomis, dan 5 memenuhi kaidah-kaidah gramatika. 33 Dari uraian di atas berikut adalah penjelasannya, 1 tulisan yang baik selalu bermakna, tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi setiap seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan itu. Jika tidak demikian, tidak bermanfaatlah pekerjaan menulis dan membaca, 2 tulisan yang baik selalu jelas, sebuah tulisan dapat disebut jelas jika pembacanya dapat membacanya dengan kecepatan tetap dan menangkap makna yang sesudah itu dengan cara yang wajar. Tulisan yang jelas tidak harus sederhana meskipun sering demikian, tetapi tulisan tidak boleh sulit daripada keadaan seharusnya. 3 tulisan yang baik selalu padu dan utuh, sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah. Supaya pembaca dapat mengikuti dengan mudah, pembaca mengorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan, 4 tulisan yang baik selalu ekonomis, tulisan yang baik tidak akan membiarkan waktu pembaca hilang dengan percuma, sehingga penulis akan membuang semua kata yang berlebihan dari tulisannya. Seorang penulis yang ingin memikat perhatian pembacanya harus berusaha terus menjaga agar karangannya padat dan lurus ke depan, dan 5 tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah gramatika. Tulisan yang memenuhi kaidah gramatika adalah tulisan yang menggunakan bahasa baku yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan anggota masyarakat yang berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga menggunakannya dalam komunikasi formal atau informal. Berbeda dengan Enre dan Soenardji, Gie 2002:83-84 menguraikan bahwa sebuah karangan yang jelas sekurang-kurangnya mempunyai empat ciri yaitu mudah, sederhana, langsung, dan tepat. Berikut uraian singkat mengenai hal 34 itu. 1 mudah. Karangan yang jelas ialah yang dapat dimengerti oleh pembaca. Setiap orang menyukai karangan yang dapat dipahaminya tanpa susah payah, 2 sederhana. Karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata. Semakin sederhana, semakin dapat karangan itu menggambarkan sesuatu buah pikiran secara terang dalam pikiran pembaca. 3 langsung. Karangan yang jelas ialah yang tidak berbelit-belit ketika menyampaikan pokok soalnya. Uraian yang berputar-putar akan menjemukan pembaca. 4 tepat. Karangan yang jelas ialah dapat melukiskan secara betul ide-ide yang terdapat dalam pikiran penulis. Walaupun suatu karangan mudah dimengerti, tapi kalau tidak mencerminkan maksud penulisnya, karangan itu belum dapat dikatakan karangan yang jelas. Berdasarkan paparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri tulisan yang baik adalah pembaca dapat memahami maksud dari sebuah tulisan atau karangan yang ingin disampaikan oleh penulis dan tulisan tersebut haruslah menggunakan kata baku, jelas, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mengandung nilai makna bagi semua pembaca serta mempunyai ciri khas gaya penulis itu sendiri.

2.2.1.4 Manfaat Menulis

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25