Wawancara Hasil Nontes Siklus I

101 demikian, masih ditemukan siswa yang masih bermain dan mengobrol sendiri, siswa terlihat tidak begitu antusias menerima materi pembelajaran. Respon siswa terhadap penulisan sudah meningkat, dilihat dari adanya beberapa siswa yang mau bertanya dan memberikan komentar mengenai materi menulis buku harian. Keaktifan siswa sudah meningkat, hal itu ditunjukkan tidak lagi ditemukannya siswa yang mengobrol sendiri maupun bermain sendiri karena semuanya telah serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kondisi semacam ini menjadikan suasana kelas menjadi sangat kondusif dan nyaman untuk belajar. Hasil analisis jurnal guru siklus I dapat dilihat lampiran 20

4.1.1.2.3 Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai. Wawancara dilakukan terbatas kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto. Hal-hal yang diungkap dalam wawancara adalah 1 bagaimana perasaan siswa selama menerima materi pembelajaran menulis buku harian, 2 kesulitan yang siswa hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis buku harian, 3 kesulitan apa yang dialami siswa ketika menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto, 4 bagaimana perasaan siswa setelah menggunakan teknik peta pikiran melalui media foto dalam pembelajaran menulis buku harian, 5 saran yang diberikan 102 siswa terhadap pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto. Pertanyaan pertama adalah pendapat tentang perasaan siswa minat dalam pembelajaran menulis buku harian. Untuk siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan nilai sedang merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran keterampilan menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto karena merupakan pembelajaran yang menarik sedangkan siswa yang mendapat nilai rendah merasa kurang tertarik dengan pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto karena siswa merasa kesulitan memahami foto dan membuat peta pikiran sehingga siswa merasa enggan untuk menulis. Pertanyaan kedua adalah kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan media foto dan penerapan teknik peta pikiran dalam kegiatan menulis buku harian. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dan sedang merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Sementara siswa yang mendapat nilai rendah merasa kesulitan dalam memahami foto yang ada yang digunakan sebagai media pembelajaran sehingga siswa merasa kurang tertarik. Siswa tersebut mengakui bahwa tidak bisa memahami isi yang ada dalam foto dan membuat peta pikiran karena masih bingung serta menulis buku harian dari sebuah foto tidak pernah dilakukan sebelumnya sehingga siswa merasa kesulitan untuk mengerjakannya. Pertanyaan ketiga pendapat siswa tentang penjelasan peneliti mengenai teknik peta pikiran dan media foto yang digunakan untuk pembelajaran menulis buku harian. Siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa penjelasan peneliti mudah dipahami karena suaranya jelas dan disertai contoh. Siswa yang mendapat 103 nilai sedang juga berpendapat bahwa penjelasan peneliti mudah dipahami karena peneliti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan selama proses pembelajaran. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah berpendapat bahwa penjelasan peneliti masih belum bisa dipahami karena siswa masih belum memahami isi dari gambar. Pertanyaan terakhir adalah perasaan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto Hampir semua siswa merasa senang bisa menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto, meskipun baru pertama kali dipelajari. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan adalah dengan cara memberikan penjelasan pada siswa agar lebih memerhatikan penjelasan guru ketika guru menerangkan tentang materi peta pikiran, pembuatan peta pikiran, dan manfaat media foto sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi siswa yang kurang memerhatikan contoh dan penjelasan guru mengenai pembuatan peta pikiran dan manfaat media foto adalah dengan cara menerangkan kembali berdasarkan kelompok masing-masing. Selain itu, harus terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok. Karena dengan diskusi kelompok ini sesama siswa akan saling memberi dan menerima pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Adapun siswa yang belum dapat menemukan pilihan kata agar menjadi kata kunci adalah dengan cara melihat foto yang dibawa kemudian apa yang ada dalam foto tersebut dicatat kemudian dipilih untuk menjadi kata kunci. 104 Untuk aspek siswa yang kurang mendukung materi menulis buku harian dengan teknik peta pikiran melalui media foto adalah dengan cara memberi penjelasan tentang manfaat yang dapat digunakan untuk menuliskan sebuah cerita agar dapat dihasilkan sebuah karangan yang padu dan utuh. Hal ini dilakukan untuk menjembatani jika guru memberikan tes lisan, maka salah satu kelompok itu harus bisa menjelaskan. Selain itu, siswa masih belum terbiasa dengan teknik peta pikiran melalui media foto, sehingga harus dibiasakan mengunakan teknik pembelajaran dan media pembelajaran ini. Hasil analisis wawancara siklus I dapat dilihat pada lampiran 16.

4.1.1.2.4 Dokumentasi Foto

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25