Instrumen Penelitian Pengolahan Data Analisis Data

2. Reduksi data, membuat ringkasan sesuai dengan data yang akan diteliti yang diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk matriks data kualitatif untuk memudahkan klasifikasi data yang diperlukan. 3. Membuat klasifikasi data agar informasi yang diperoleh dapat dibuat perbandingan antar informan. 4. Menganalisa data secara content analysis agar dapat membuat kesimpulan dengan cara menemukan karateristik pesan yang dilakukan secara obyektif dan. 45

BAB V HASIL PENELITIAN

Dalam melakukan perancangan media leaflet terdapat beberapa tahapan yaitu tahapan konsep, desain, pengumpulan bahan-bahan dan pembuatan yang dilakukan dengan telaah dokumen, wawancara kepada guru SMP Al-hidayah serta atas keputusan dari peneliti, berikut uraiannya:

A. Tahapan Konsep Concept

1. Tujuan Produksi Media

Media leaflet yang dirancang mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan HIVAIDS siswa dan siswi SMP Al-Hidayah Lebak Bulus. Media leaflet HIVAIDS diperuntukkan untuk remaja yang mempunyai kisaran umur antara 12 tahun sampai 18 tahun. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru SMP Al-Hidayah media leaflet digunakan pada saat penyuluhan terkait HIVAIDS di program PMR Palang Merah Remaja dan keputrian, media ini akan dibagikan sebelum penyuluhan dimulai. Pernyataan tersebut dikukung hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini: “kami punya kegiatan ekstrakulikuler seperti PMR dan keputrian yang dilakukan di hari sabtu, nah nanti bisa tuh dipakai pas kegiatan kalo pembahasannya mengenai HIVAIDS”

2. Karateristik Sasaran

SMP Al-Hidayah adalah Sekolah islam yang terletak di Jl. Kana Lestari Blok KI Lebak Bulus, Cilandak-Jakarta Selatan. SMP Al-Hidayah berada di wilayah perumahan atau komplek Lebak Lestari. SMP Al-Hidayah merupakan sekolah menengah pertama di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari. Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari tidak hanya terdapat SMP Al-Hidayah namun juga memiliki TK Taman Kanak-Kanak, MI Madrasa Ibtidaiyah dan SMK Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari merupakan salah satu pilihan alternatif bagi warga dan masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya disana, salah satu alasannya yaitu dekat dengan rumah dan sekolah yang terakreditasi. Seluruh warga Sekolah di YPI Al-Hidayah Lestari baik pengurus sekolah, guru, siswa, dan warga sekolah lainnya beragama Islam. SMP Al-Hidayah merupakan Sekolah Menengah Pertama yang dimana siswa diberikan pelajaran tambahan mengenai agama Islam, seperti bahasa Arab, aqidah akhlak, al-qur’an hadits, fiqih dan sejarah kebudayaan islam. SMP Al-Hidayah memiliki siswa berjumlah 384 siswa yaitu kelas VII berjumlah 135 siswa kelas VIII berjumlah 125, kelas IX berjumlah 126 siswa dengan rentang usia sekitar 12 tahun hingga 15 tahun serta memiliki guru-guru yang berkompeten dalam dunia pendidikan dan rata-rata memiliki gelar S1 bahkan S2 magister. Siswa dan siswi SMP Al-Hidayah memiliki kelas sosial yang beragam. Tetapi mayoritas dari siswa dan siswi adalah kelas ekonomi menengah ke bawah dengan gaya hidup yang berbeda antara siswa dan siswi satu dengan yang lain, mulai dari cara berpakaian, gadget yang dipakai, pergaulan yang diikuti. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 31 siswa dan siswi kelas 8 SMP Al-Hidayah pada bulan Juni dengan melakukan pembagian kuesioner diketahui bahwa siswa dan siswi yang mempunyai pengetahuan rendah tentang HIVAIDS sebanyak 81 dan siswa dan siswi yang mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang HIVAIDS sebesar 19 pengertian HIV 19,3, pengertian AIDS 16, media penularan HIVAIDS 23, faktor resiko penyakit HIVAIDS 19,3, pencegahan HIVAIDS 19,3, pengobatan HIVAIDS 27, hal-hal yang tidak menularkan HIVAIDS 16. Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan dengan guru SMP Al-Hidayah bahwa di SMP Al-Hidayah belum pernah ada penyuluhan khusus terkait HIVAIDS, tetapi penyuluhan tersebut pernah diselipkan di pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA dengan materi secara umum dan dalam penyampaian juga tidak menggunakan media promosi kesehatan. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan seperti dibawah ini: “Belum ada penyuluhan khusus mbak, adapun di pelajaran IPA dan cuma secara garis besar aja dan tidak ada media promosi kesehatannya juga”. BI

B. Desain Design

Dalam tahapan desain terdapat dua kegiatan yang pertama adalah FGD dengan siswa SMP Al-Hidayah terkait dengan desain media yang diinginkan oleh remaja, dalam tahapan desain terdapat 2 poin diantaranya adalah mengembangkan pesan dan menetapkan kemasan, dalam mengembangkan pesan terdapat bentuk pesan, pesan langsung ditunjukan kepada sasaran dan pesan terkandung di dalam leaflet menyakinkan sasaran, sedangkan menetapkan kemasan terdapat bentuk ukuran leaflet, warna background, tulisan dan gambar, tata letak layout, tipografi bentuk dan ukuran media leaflet. Dari FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah disimpulkan bahwa leaflet yang mereka sukai mempunyai bentuk bahasa yang bergaya remaja, tidak formal, lebih banyak gambar daripada tulisan. Remaja menyukai pesan yang terkandung di dalam