B. HIVAIDS
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrom atau diterjemahkan secara bebas sebagai kumpulan gejala penyakit yang menunjukan kelemahan atau kerusakan
yang didapat dari faktor luar dan bukan bawaan sejak lahir. Sebenarnya AIDS merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit infeksi atau keganasan tertentu yang
timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh atau kekebalan penderita. AIDS
merupakan fase terminal akhir dari infeksi HIV Astuti, 2008. 1.
Penyebab HIVAIDS
HIV disebabkan oleh virus yaitu Human Immunodeficiency Virus sedangkan AIDS disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia,
sehingga tubuh mudah terserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal
Astuti, 2008. 2.
Cara Penularan HIVAIDS
Virus AIDS atau HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseorang yang telah tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan atau gejala
penyakit. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah. Dosis virus memegang peranan penting. Semakin besar jumlah
virus yang terdapat dalam tubuh maka semakin besar kemungkinan terinfeksi. Jumlah virus terbanyak terdapat dalam darah, sperma, cairan vagina, serviks serta
cairan dalam otak, sedangkan di dalam saliva, air mata, urine, keringat dan air
susu hanya ditemukan sedikit sekali Notoatmodjo, 2007.
Terdapat 3 cara penularan HIV, yaitu: a. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral maupun anal dengan
seorang penderita HIV. Ini adalah penularan yang paling umum terjadi,
angka kejadian mencapai 80-90 dari total kejadian di dunia. Penularan lebih mudah terjadi apabila terdapat lesi penyakit kelamin dengan
ulkus atau peradangan jaringan seperti herpes genetalis, sifilis, genorea, klamidia, kankroid dan trikomonalis. Risiko pada seks anal
lebih besar dibandingkan seks pervagina. b. Kontak langsung dengan darah atau produk darah atau jarum suntik
1 Transfusi darah atau produk darah yang tercemar HIV, risikonya sangat tinggi hingga mencapai 90. Ditemukan
sekitar 3-5 dari total kejadian di dunia. 2 Pemakaian jarum yang tidak steril atau pemakaian bersama
jarum suntik pada pengguna narkoba suntik. Risiko kejadian mencapai 0,5-1 dan terdapat 5-10 dari total kejadian di
dunia. 3 Penularan lewat kecelakaan, seperti tertusuk jarum pada
petugas kesehatan, risikonya kurang dari 0,5 dan telah terdapat kurang dari 0,1 dari total kejadian di dunia.
c. Terjadinya penularan secara vertikal, melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirkan atau setelah
melahirkan. Risiko kejadian sekitar 25-40 dan terdapat 0,1 dari total kejadian di dunia Notoatmodjo, 2007.
3. Penanganan HIV
Sampai saat ini belum ada obat yang mampu mengobati HIV secara total dari tubuh pengidapnya. Obat-obat yang dipakai adalah obat antiretroviral ARV dan
obat profilaksis infeksi. Obat antiretroviral ARV adalah obat yang digunakan untuk menghambat perkembangan virus Astuti, 2008.