e. Organization Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi, misalnya
apakah pimpinan sekolah atau pimpinan yayasan mendukung, bagaimana pengorganisasiannya, apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat
sumber belajar. f. Novelty
Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan, sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih
menarik bagi audience, dari beberapa pertimbangan diatas, yang terpenting adalah adanya perubahan sikap penyaji agar mau memanfaatkan
dan mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan murah”, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya
serta memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
5. Komponen-Komponen Pesan dalam Media
Menurut Betrand, J. T. 1978 di dalam suatu media pembelajaran, media tersebut harus mengandung pesan dimana pesan tersebut harus mengandung komponen-
komponen sebagai berikut : a. Daya tarik Attraction: adalah pesan yang cukup menarik dan dapat
mempertahankan perhatian audiens atau target. b. Pemahaman Comprehension: pesan jelas dapat dipahami.
c. Penerimaan Acceptabillity: apakah pesan berisi sesuatu yang menyinggung atau tidak menyenangkan.
d. Keterlibatan diri Self-involvement: pesan dianggap diarahkan kepada individu dalam target audiens. Apakah mereka merasa pesan untuk diri
mereka sendiri atau apakah itu untuk orang lain? e. Persuasi Persuation: pesan mampu meyakinkan target audiens untuk
melakukan perilaku yang diinginkan. Persuasi ini lebih sulit untuk mengukur secara langsung.
6. Himbauan dalam Pesan Media
Dalam media promosi pesan dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain atau pesan itu untuk menghimbau khalayak sasaran agar mereka menerima dan
melaksanakan gagasan kita, yang perlu diperhatikan adalah Kholid, 2014:
a. Himbauan Rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional, contohnya pesan “datanglah ke posyandu untuk
imunisasi anak anda, imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tidak bertindak karena
keraguan.
b. Himbauan Emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih didasarkan pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Beberapa hal menunjukkan
bahwa pesan dengan menggunakan himbauan emosional sering lebih berhasil dibanding dengan imbuan dengan bahasa rasional. Contoh “Diare
penyakit berbahaya, merupa penyebab kematian bayi. Cegahlah dengan stop BAB Buang Air Besar sembarang”. Kombinasikan dalam poster
hubungan gagasan dengan unsur visual dan nonverbal, misalnya dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan “Lindungi Anak Anda”
c. Himbauan Ketakutan
Penggunaan himbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan harus digunakan secara betrhati-hati, ada sebagian orang yang mempunyai
kepribadian kuat justru tidak takut dengan himbauan semacam ini. Tetapi sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi,
pesan semacam ini akan lebih efektif.
d. Himbauan Ganjaran
Pesan dengan himbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam
ini dirasa cukup masuk akal, karena pada kenyataannya orang akan lebih banyak mengubah perilakunya bila akan memperoleh imbalan terutama
materi yang cukup.
e. Himbauan Motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa himbauan motif yang menyentuh kondisi internal diri si penerima pesan. Manusia dapat
digerakkan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih sayang,
keagaman, prestasi dan lain-lain. E.
Komunikasi dalam Penyampaian Media 1. Pengertian komunikasi
Menurut para ahli komunikasi memiliki pengertian sebagai berikut : Depkes RI, 2008.
a. Schramm 1954 merumuskan bahwa arti komunikasi adalah “getting the receive and the sender “tuned” together for partivular massage