Tipografi Ukuran, Bentuk Media Leaflet

67

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan FGD Forum Group Discution. Adapun keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan tentang perancangan media leaflet HIVAIDS pada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015: 1. Pada proses FGD, peserta yang mengikuti FGD saling kenal satu sama lain. Sehingga menyebabkan hasil jawaban yang didapat kurang bervariasi.

B. Tahapan Konsep Concept

1. Tujuan Produksi Media

Peneliti merancang prototipe leaflet dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan HIVAIDS siswa dan siswi SMP Al-Hidayah Lebak Bulus. Menurut Notoatmojo 2003 pengetahuan diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan, pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh melalui media massa, salah satunya adalah leaflet, menurut hasil penelitian dan teori yang dijabarkan sesuai karena pengetahuan juga dapat merubah perilaku seseorang untuk melakukan suatu tindakan, hal itu dikarenakan perubahan perilaku seseorang didasari oleh pengetahuan yang dimilikinya terlebih dahulu, pengetahuan yang diberikan secara sekali atau bertahap akan merubah seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru SMP Al-Hidayah media leaflet ini akan digunakan pada saat penyuluhan terkait HIVAIDS di program PMR Palang Merah Remaja dan keputrian, media ini akan dibagikan sebelum penyuluhan dimulai. Metode yang dipakai adalah metode ceramah secara kelompok. Seperti yang dipaparkan oleh Kairupan, dkk 2009 bahwa metode pendidikan atau promosi kesehatan dipakai untuk mengkomunikasikan pesan- pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat dengan menggunakan alat bantu paling tepat ialah pendekatan kelompok. Leaflet yang dirancang akan digunakan pada penyuluhan secara kelompok menggunakan metode ceramah pada kegiatan PMR, berdasarkan hasil penelitian dan teori yang dibahas di atas sesuai karena penyuluhan ini menggunakan alat bantu yaitu leaflet, pendekatan kelompok juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan yang dapat menggugah awareness atau kesadaran untuk merubah suatu perilaku. Leaflet dibuat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, jika dilihat leaflet yang dibuat sudah bisa merubah pengetahuan seseorang tetapi untuk merubah sikap dan perilaku seseorang belum bisa dilihat hal itu dalam waktu penelitian tidaklah lama dan tidak ada control untuk melihat perubahan dari pendidikan yang dilakukan. Tetapi dari teori di atas jika pengetahuan berubah pasti perilaku dan sikap seseorang pasti akan berubah dengan pengetahuan yang dimilikinya karena hal yang mendasar untuk merubah keduanya adalah pengetahuan yang dimilikinya. Leaflet ini akan digunakan pada kegiatan PMR dengan menggunakan metode ceramah secara kelompok.

2. Karateristik Sasaran

Jika dilihat siswa dan siswi SMP Al-Hidayah Lebak Bulus memiliki siswa dan siswi sejumlah 135 siswa dengan kisaran umur 12 hingga 15 tahun. Pengetahuan yang mereka memiliki berbeda-beda semakin bertambah umur semakin bertambah juga pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Menurut Hurlock 1991 umur merupakan faktor yang menggambarkan suatu kematangan baik fisik, psikis, sosial umur juga dapat mempengaruhi tindakan seseorang pada proses belajar. Berdasarkan teori tersebut dan hasil peneliti terdapat kesamaan yaitu semakin bertambahnya usia dan proses belajar seseorang akan menambah ilmu dan pengalaman yang berbeda-beda, karena pengalaman dari masing-masing individu mempunyai perbedaan dan hal tersebut akan berdampak pada proses belajar yang berbeda-beda dan dari pengalaman individu akan bertambah ilmu baru. Jika dilihat dari data sekunder siswa dan siswi SMP Al-hidayah memiliki kelas ekonomi yang beragam tetapi mayoritas pada ekonomi menegah ke bawah, dan hal itu yang menjadikan bahwa siswa dan siswi SMP mempunyai pengetahuan dan akses untuk mengetahui masalah HIVAIDS berbeda-beda hal tersebut dikarenakan fasilitas dan akses yang dimilikinya, siswa yang memiliki ekonomi yang tinggi akan dengan mudah mendapatkan pengetahuan dan akses secara mudah, hal itu juga akan mempengaruhi kecakapan dan perilaku seseorang, sebaliknya pada siswa yang dalam ekonomi rendah untuk mendapatkan