24
Dimana: Rm
= Return pasar IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t IHSG
t-1
= indeks harga Saham Gabungan pada periode sebelumnya t-1
D. Risiko investasi
Dalam mempelajari investasi salah satu bagian terpenting yaitu mengukur risiko dan return. Seorang manajer finansial harus mampu memahami konsep
return dan risiko guna mengestimasi pergerakan harga saham.
1. Pengertian Risiko
“Risiko risk didefinisikan dalam kamus Webster sebagai suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Jadi, risiko diartikan
sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan” Brigham dan Houston, 2009:216.
Sedangkan menurut Sharpe et.al. 2005:5 risiko adalah kerugian yang dihadapi para investor. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang
tidak menguntungkan. Risiko diartikan sebagai kemungkinan mengalami kerugian yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan probability bahwa beberapa
hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat baik misalnya asetnya berlipat ganda ke sangat buruk misalnya, asetnya menjadi tidak bernilai sama
sekali. Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian
25
yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang Gumanti, 2011:50.
2. Jenis-jenis Risiko
Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu: a.
Risiko sistematis systematic risk Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor makro yang dapat mepengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing,
kebijakan pemerintah, dan sebagainya. b.
Risiko tidak sistematis unsistematic risk Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu, misalnya faktor struktur modal,
struktur Asset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan sebagainya Husnan, 2006.
26
Gambar 2. 1 Risiko Sistematis, Risiko tidak Sistematis dan Risiko Total
Sumber: Husnan, 2006 Pada gambar di atas tampak bahwa semakin banyak jumlah saham
dalam portofolio, maka semakin kecil risiko yang tidak sistematis. Karena risiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan cara
diversifikasi, maka risiko ini menjadi tidak relevan dalam portofolio, sehingga yang relevan bagi investor adalah risiko pasar atau risiko
sistematis yang diukur dengan beta β Husnan, 2006. Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko
suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain Tandelilin, 2010:103. a.
Risiko suku bunga Perusahaan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi. Perubahan suku bungan akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, cateris Paribas. Artinya, jika suku bunga meningkat,
maka harga saham akan menurun, cateris paribus. Demikian pula sebaliknya, jika suku bungan turun, harga saham naik. Jika suku