Prayogo dan Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single Index Model

46

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir disebut juga kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Suatu kerangka berfikir akan memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah penelitian Prabawanti, 2010:38. Portofolio sekuritas yang dibentuk pada penelitian ini merupakan portofolio saham-saham yang terdapat di BEI berdasarkan nilai perusahaan, tingkat kapitasilasi pasar dan volume perdagangan. Saham-saham yang akan diteliti adalah saham-saham perusahaan yang tergabung dalam konstituen Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45. Dari uraian tinjauan rewiew studi di atas, dijelaskan bahwa masalah belum ada penelitian yang membahas mengenai Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Saham pada Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45. Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan metode Single Index Model untuk pembentukan portofolio optimal, objek yang dipakai menggunakan Closing Price bulanan dari saham Jakarta Islamic Index JII dan Indeks LQ45 yang konsisten pada periode 2010-2014 serta mengukur kinerja dari saham tersebut dengan menggunakan alat ukur Risk Adjusted Performance. Hasil ini digunakan untuk memilih portofolio yang menghasilkan kinerja yang terbaik antara saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks JII atau LQ45. 47 Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Sample Saham Jakarta Islamic Indeks JII dan LQ45 periode 2010 - 2014 Input Data Saham Harga Data Saham Bulanan Data Indeks LQ45 Data JII Menghitung Excess Return to Beta ERB Menentukan Cut Off Point C Membanddingkan nilai ERB dengan C Memilih kandidat portofolio optimal menggunakan metode Single Index Model Portofolio Optimal Indeks Sharpe Indeks Jensen Kesimpulan dan saran Indeks Traynor 48 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmial untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Suguyono, 2007. Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian meliputi ruang lingkup penelitian, populasi, sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitianan ini adalah menganalisis perbandingan kinerja portofolio saham menggunakan metode Risk Adjusted Performance RAP, dengan menggunakan data yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index JII dan Indeks LQ45. Pengelolaan data menggunakan alat bantu program komputer software SPSS dan Microsoft Excel. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data-data harga saham perusahaan, tingkat harga pasar dan suku bunga yang berlaku dalam tahun penelitian. Tujuannya untuk mengetahui nilai Excess Return to Beta ERB serta nilai cut off point C agar dapat menentukan kombinasi portofolio optimal dan proporsinya dari saham yang akan dibentuk. 49

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham- saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45 antara tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, dimana teknik sampel yang digunakan oleh peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel. Pertimbangan- pertimbangan dalam menentukan sampel menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. 2. Memilih saham yang konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014 berturut-turut. 3. Saham-saham yang telah terdaftar dan konsisten di Jakarta Islamic Indeks JII tidak di masukkan lagi ke sampel Indeks LQ45.

C. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI, webside yahoo Finance, dan laporan keuangan masing-masing perusahaan. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. 50 Data dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang hanya berfokus pada saham-saham yang konsisten ke dalam Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. Data Jakarta Islamic Indeks JII dan Indeks LQ45 digunakan sebagai indeks pasar yang akan digunakan sebagai nilai realized return dalam penelitian ini. Selain itu data SBI diambil dari data bulanan yang dikeluarkan oleh BI selama kurun waktu 2010-2014. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data transaksi bulanan meliputi pembukaan, harga penutupan yang telah disesuaikan closing Price 2. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Indeks JII. 3. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks LQ45. 4. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Indeks JII. 5. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Indeks LQ45. 6. Data pendukung lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis untuk mengetahui return portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model. Single Indeks Model didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga saham serta metode ini repsentatif dalam kombinasi pembentukan portofolio dibandingkan metode lainnya. Sedangkan metode yang digunakan untuk melihat 51 kinerja portofolio optimal masing-masing saham dengan Risk Adjusted Performance.

1. Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single Index Model

a. Relized Return Ri adalah selisih antara harga pembukaan dengan

harga penutupan saham, dihitung dengan rumus Ross et.al, 2002:238 dalam jurnal Sukarno 2007:41 Dimana: = return realisasi saham ke-i, = harga saham periode t = harga saham periode sebelumnya

b. Expected return tingkat keuntungan yang diharapkan tiap saham

individual merupakan presentase rata-rata realized return saham i dibagi jumlah realized return saham i. Expected Return tiap saham individual dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average, yaitu Presentase rata-rata return realisasi saham A dibagi jumlah return realisasi saham A. Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus Hartono 2010:207: 52 Dimana: ERi = Expected return saham i = Return realisasi saham i n = jumlah realized return saham i

c. Return pasar Rm adalah tingkat pengembalian pasar dapat tercermin

dari return composite index atau Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Return pasar dapat dihitung dengan rumus Hartono, 2010:340: Dimana: Rm = Return saham = Indeks harga saham gabungan periode t = Indeks harga saham gabungan periode sebelumnya

d. Standar Deviasi SD merupakan akar kuadrat dari varians, digunakan

untuk mengukur risiko dari realized return. Jadi, varian dihitung untuk mengukur risiko. Nilai varian akan selalu positif karena adanya pengkuadratan. yang dapat dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Hartono, 2010:228: 53 Dimana: σ = standar deviasi SD = return saham i pada hari ke = expected return saham i n = jumlah realized return saham i Dimana: σ = standar deviasi SD = return pasar ke t = expected return pasar n = jumlah realized return saham i

e. Beta β

i merupakan koefisien yang mengukur pengaruh perubahan return pasar terhadap perubahan yang terjadi pada return saham Jakarta Islamic Indeks JII serta Indeks LQ45 dalam periode tertentu. Beta digunakan untuk menghitung nilai Excess Return to Beta ERB dan β i untuk menghitung nialai Cut off Point C beta dapat dihitung dengan Hartono, 2010:340: 54 Dimana: = beta saham i = kovarians return antara sekuritas ke i dengan return pasar = varians return pasar f. Alpha α i merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return pasar. Dengan kata lain, variabel ini merupakan variabel yang independen berbeda dengan beta yang merupakan variabel yang dependen karena dipengaruhi oleh return pasar. Alpha dihitung dengan program SPSS 16 atau menggunakan rumus Bodie et.al, 2002:295: α i = ER i – β i ER m Dimana: α i = alpha saham i β i = beta saham i ER m = rata-rata return dari indeks pasar ERi = rata-rata return dari saham Pembentukan portofolio optimal saham berdasarkan Single Indeks Model harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 55 a. Saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal adalah saham yang memiliki Excess Return positif dan terbesar. b. Saham tersebut harus mempunyai excess return lebih besar sama dengan suatu nilai yang dujadikan titik pembata cut-off point. g. Varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis yang unik terjadi dalam perusahaan, dapat dihitung dengan rumusan Bodie, 2002:295: Dimana: = varians dari kesalahan residu = vaians residu = beta saham = varians return saham h. Excess Return to Beta ERB merupakan selisih antara expected return dan return pasar yang kemudian dibagi dengan beta. Hal ini menunjukkan bahwa ERB dapat menghubungkan antara return dan risiko suatu sekuritas yang merupakan faktor penentu investasi. ERB dapat dihitung dengan rumus Hartono, 2010:362: 56 Dimana: ERBi = Excess Return to Beta saham i = expected return saham i = return aktiva bebas risiko = beta saham i i. Menentukan Cut Off Point C yaitu titik pembatas C i yang merupakan nilai Ci untuk saham ke-i yang dihitung dari akumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai dengan Bi. Ci dapat di hitung dengan telebih dahulu menghitung nilai Ai dab Bi untuk masing-masing sekuritas ke-I sebagai berikut Hartono, 2010:363: Dimana: = expected return berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i = return aktiva bebas risiko = beta sekuritas ke-i = varians dari kesalahan residu Dimana: = beta sekuritas ke-i 57 = varians dari kesalahan residu Dimana: C = Cut Off Point C Cut Off Point C merupakan nilai terbesar dari nilai-nilai titik pembatas C i saham yang menjadi kandidat portofolio. Jadi sekuritas- sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas- sekuritas yang mempunyai nilai excess return to beta ERB lebih besar atau sama dengan nilai C ERB C. Jika ERB C maka saham-saham tidak termasuk kedalam portofolio optimal Sukarno, 2007:46. j. Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal dapat ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan proporsi masing-masing dalam portofolio. Besarnya proporsi untuk saham ke-1 adalah sebesar Sulistyorini, 2009: Dengan nilai Zi adalah sebesar: Dimana: = proporsi saham ke-i 58 k = jumlah saham di portofolio optimal = beta saham ke-i = variance dari kesalahan residu sekuritas ke-i = excess return to beta saham ke-i = cut-off-point k. Menghitung Expected Return Portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dapat dihitung dengan rumus Hartono, 2010:356: Dimana: = expected return portofolio = rata-rata tertimbang dari alpha tiap sekuritas = rata-rata tertimbang dari beta tiap sekuritas = expected return pasar Jumlah dari perkalian antara proporsi sekuritas i terhadap beta dan alpha suatu saham Hartono, 2010:356: Dimana: = beta portofolio 59 = proporsi atau bobot sekuritas i = beta sekuritas i Dimana: = alpha portofolio = proporsi atau bobot sekuritas i = alpha sekuritas i l. Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians dari portofolio. Varians portofolio dapat dihitung dengan rumus: Dimana: = varians portofolio = risiko yang beruhubungan dengan pasar = rata-rata tertimbang dari risiko unik masing- masing perusahaan Pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model ditentukan dari nilai Expected Return to Beta ERB dari sekuritas yang positif 60 dan kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point C. Sekuritas yang memiliki ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut off point maka akan dimasukkan dalam kandidat portofolio optimal.

2. Pengukuran Kinerja Portofolio Saham dengan Risk Adjusted

Performance Cara menghitung kinerja portofolio dengan tiga metode pengukuran kinerja portofolio utama yaitu: Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen. • Indeks Sharpe rumusnya : Dalam: = Indeks Sharpe portofolio = Rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan = Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan = Standar deviasi return portofolio p selama periode pengamatan = Premi risiko portofolio periode pengamatan 61 • Indeks Treynor rumusnya : Dimana: = Indeks Treynor portofolio i = rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan = rata-rata tingkat bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan = beta portofolio P = Premi risiko portofolio selama periode pengamatan • Indeks Jensen rumusnya : Dalam hal ini adalah Jp = Indeks Jensen portofolio Rp = rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar Rf = rata-rata bunga investasi bebas risiko selama periode pengamatan