Analisis Kinerja Portofolio masing-masing Saham

95 Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, ada beberapa perhitungan untuk mengukur kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko dalah Indeks Sharpe, Indeks Traynor, dan Indeks Jensen. Indeks Sharpe diperoleh dari premi risiko portofolio dibagi dengan standar deviasinya. Sedangkan Indeks Traynor dibagi dengan beta portofolio yang telah terbentuk, dan terakhirn Indeks Jensen diperoleh dari selisih return abnormal portofolio selama periode penelitian dengan premi risiko portofolio yang seharusnya diterima dengan menggunakan tingkat risiko sistematis tertentu. Berikut tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan kinerja portofolio yang dibentuk. Tabel 4.19 Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen Portofolio saham Jakarta Islamic Index JII Tahun 2010-2014 Kinerja Portofolio Alpha Portofolio Beta Portofolio Expected return Portofolio Risiko Portofolio Indeks Sharpe Indeks Traynor Indeks Jensen 0,01107 1,026121104 0,0205 0,0035 2,2157 0,01502 0,01129 Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.19 dapat dilihat bahwa berdasarkan data historical price selama lima tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham Jakarta Islamic Index JII yang telah masuk portofolio optimal akan memberikan return 2,05, dengan risiko portofolio 0,35. Dengan penelitian kinerja portofolio 96 dengan menggunakan Indeks Sharpe yang dihasilkan sebesar 2, 2157, Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar 0,01129. Tabel 4.20 Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen Portofolio saham LQ45 Tahun 2010-2014 Kinerja Portofolio Alpha Portofolio Beta Portofolio Expected return Portofolio Risiko Portofolio Indeks Sharpe Indeks Traynor Indeks Jensen 0.011513 0.962762478 0.018712 0.003318 3.062977 0.014157 0.008198 Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.20 bahwa berdasarkan data historical price selama lima tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model memperkirakakn bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham LQ45 yang telah masuk portofolio optimal akan memberikan return 1,871, dengan risiko portofolio 0,33. Sedangkan untuk kinerja portofolio dengan menggunakan Indeks Sharpe yang dihasilkan sebesar 3,062977, Indeks Traynor sebesar 0,014157, dan Indeks Jensen sebesar 0,008198. 97

5. Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index JII dan

LQ45 Tahun 2010-2014 Tabel 4.21 Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index JII dan LQ45 Tahun 2010-2014 JII LQ45 Expected Return Portofolio 2,05 1,87 Risiko Portofolio 0,35 0,33 Indeks Sharpe 2,2157 3,0629 Indeks Traynor 0,01502 0,01415 Indeks Jensen 0,01129 0,00819 Dari tabel 4.21 menunjukkan bahwa expected return portofolio JII sebesar 2,05 lebih besar dibandingkan dengan expected return LQ45 sebesar 1,87. Sedangkan dari segi risiko, dapat diketahui bahwa LQ45 memiliki risiko lebih rendah sebesar 0,33 dibandingkan dengan JII sebesar 0,35. Dari pemaparan diatas bahwa expected return portofolio JII mengungguli expected return LQ45. Sedangkan dari segi risiko, perbandingan LQ45 lebih disukai daripada portofolio JII karena memiliki risiko yang lebih kecil meskipun perbandingan nilainya tidak terlalu signifikan. Sehingga belum dapat disimpulkan kinerja portofolio mana yang lebih baik atau unggul dari yang lain. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to variability ratio Indeks Sharpe, Indeks Traynor dan Indeks Jensen dari kedua portofolio tersebut. Dalam penelitian ini, portofolio JII memiliki Reward to variability Ratio lebih tinggi dibandingkan dengan LQ24 98 terlihat dari dua Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar 0,01129 tetapi satu Indeks Sharpe sebesar 2,2157 yang nilainya dibawah dari Indeks Sharpe milik LQ45 sebesar 3,0629. Sedangkan portofolio dari saham- saham LQ45 memiliki Reward to variability Ratio Indeks Traynor sebesar 0,01415 dan Indeks Jensen sebesar 0,00819. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode Single Index Model menggunakan data historical price bulanan selama lima tahun, kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index JII lebih unggul dibandingkan dengan portofolio LQ45 terlihat dari ketiga Indeks yang di ujikan pada penelitian ini dua indeks memiliki nilai yang lebih tinggi di saham Jakarta Islamic Index JII dari pada Indeks LQ45, dikarenakan pada kombinasi portofolio optimal pada Indeks LQ45 didominasi oleh saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, dan BMRI dimana saham perbankan tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi seperti tingkat inflasi, suku bunga, mata uang serta tingkat likuiditas.