Definisi Operasional Hubungan Pemberian Kurma (Phoenix dactylifera L) varietas Ajwa terhadap Kadar LDL darah

Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan skala pengukuran numerik antara dua kelompok berpasangan. Sehingga, rumus besar sampel yang dipilih adalah: Keterangan: N = jumlah sampel Zα = deviat baku alfa Zβ = deviat baku beta x1-x2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna S = standar deviasi dari selisih nilai antarkelompok Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 10 , hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,28 Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 30 , maka Zβ = 0,53 Selisih minimal yang dianggap bermakna x1-x2 = 17 Standar deviasi = 34 dua kali dari selisih rerata minimal yang dianggap bermakna Dari perhitungan di atas, besar sampel minimal masing-masing kelompok adalah 13 responden.

3.3.4. Teknik Pemilihan Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling menggunakan tabel random yang terdiri dari 97 nama dan akan diambil 13 nama secara acak.

3.4. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kurma jenis kurma Ajwa yang diperoleh dari pasar Tanah Abang dan sudah dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI di Bogor lampiran 1, kit analisis kadar kolesterol DSI [reagent Good‟s buffer pH 6.7 sebanyak 50 mmolL; Phenol sebanyak 5 mmolL; 4-Aminoantipyrine sebanyak 0.3 mmolL; Cholesterol esterase CHE sebanyak ≥ 200 UL; Cholesterol oxidase CHO sebanyak ≥ 50 UL; Peroxidase POD sebanyak ≥ 3 kUL, standard sebanyak 5.2 mmolL], kit analisis kadar trigliserida DSI [R1 4x100 enzyme reagent: PIPES buffer pH7.5 sebanyak 50 mmoll; 4- chlorophenol sebanyak 5 mmoll; 4- aminoantipyrine sebanyak 0.25 mmoll; Magnesium ion sebanyak 4.5 mmoll; ATP sebanyak 2 mmoll; Lipases sebanyak ≥ 1.3 mmoll; Peroxidase sebanyak ≥ 0.5 mmoll; Glycerol kinase sebanyak ≥ 0.4 mmoll; Glycerol 3- phosphate oxidase sebanyak ≥ 1.5 mmoll, R2 3ml standar : Triglycerides sebanyak 200 mgdl atau 2.28 mmoll], kit analisis kadar HDL Rajawali Nusindo R1 Cat.-no. 108491 sebanyak 100 ml, R2 Cat.-no. 101592 sebanyak 80 ml, Standard kolesterol 3 ml, alkohol swab, akuades, hand scoen, dan tissue lampiran 2

3.5. Alat-alat

Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain torniquet, spuit ukuran 3 cc, vakutainer, tabung reaksi keciltabung mikro, microplate, tabung sentrifugasi, sentrifugasi merk EBA 21 HeHich Zentrifugen, spektrofotometer merk Hitachi U-2910, kuvet, dan mikropipet, timbangan dan meteran lampiran 2 3.6. Cara Kerja Penelitian 3.6.1. Persiapan Awal Responden Responden sebanyak 13 orang terpilih secara acak dan memenuhi kriteria inklusi. Sebelum penelitian, dilakukan sosialisasi penelitian dan menyetujui informed consent lampiran 3. Setelah itu, pada hari ke-0 sebelum pemberian kurma dilakukan pengisian kuesioner dan pengukuran IMT tahap I lampiran 4. Selanjutnya, pada hari tersebut juga dilakukan pengambilan darah tahap I yang sebelumnya responden puasa makan selama 10 jam. Pengambilan darah dilakukan melalui vena mediana cubiti sebanyak 3 cc. Kemudian, serum dimasukkan dalam microtube dan disimpan dalam lemari pendingin suhu -21 C hingga siap untuk diuji.

3.6.2. Pemberian Kurma

Setelah persiapan awal penelitian, kurma diberikan kepada responden sebanyak 7 buah per hari selama 28 hari. Jumlah tersebut berhubungan dengan kandungan nutrien kurma. Satu buah kurma ajwa memiliki berat sebesar 10 gr. Dalam 100 gr kurma ajwa, terdapat kandungan makronutrien antara lain gula total sebanyak 74,3 gram, lipid 0,47 gram dan protein 2,97 gram. Jika dikonversi kedalam kalori, maka didapatkan hasil sekitar 313 kalori per 100 gram kurma ajwa. Sehingga dalam 1 buah kurma ajwa didapatkan sebanyak 31,3 kalori. 18 Sejumlah 7 buah kurma diberikan kepada masing- masing responden penelitian tiap harinya. Sehingga total kalori yang dalam kurma yang dikonsumsi oleh responden penelitian adalah 219 kalori perharinya yang setara dengan asupan cemilan harian 30 Selama pemberian kurma, diharapkan responden penelitian tidak merubah kebiasaan makan dan kegiatan fisiknya.

3.6.3. Perlakuan Akhir Responden

Pada hari ke-29 setelah 28 hari pemberian kurma, dilakukan pengisian kuesioner dan pengukuran IMT tahap II lampiran 4. Selanjutnya, pada hari tersebut juga dilakukan pengambilan darah tahap II setelah responden puasa makan selama 10 jam. Pengambilan darah melalui vena mediana cubiti sebanyak 3 cc. Setelah itu, darah dipindahkan kedalam vakutener dan disentrifugasi setelah itu diambil serumnya. Kemudian, serum dimasukkan dalam microtube dan disimpan dalam lemari pendingin suhu -21 C hingga siap untuk diuji.

3.6.4. Pengukuran Kadar LDL

Pengukuran kadar LDL tidak menggunakan Kit langsung kadar LDL, tetapi melalui pengukuran kadar kolesterol, triasilgliserol dan HDL, lalu di gunakan rumus perhitungan LDL. Rumus perhitungan LDL yang digunakan adalah : 21 Kadar LDL = Kolesterol – {Trigliserida5 + HDL}

1. Pengukuran kadar kolesterol