Jenis Lipoprotein 1. Struktur dan Fungsi

2.2.4. Reseptor LDL

Dibanding lipoprotein lainnya, LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Perannya adalah sebagai kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester kolesteril ke hati dan jaringan steroidogenik untuk sintesis hormon seperti kelenjar testis, ovarium, dan adrenal. Agar dapat memasuki hati dan jaringan ekstrahepatik, LDL harus melewati reseptor LDL apo B-100,E yang terdapat di kedua tempat tersebut. Disebut demikian, karena reseptor ini spesifik untuk apo B-100 dengan terminal karboksil B-100 yang mengandung reseptor LDL dan juga menyerap lipoprotein yang kaya akan apo E. Selanjutnya, sekitar 30 LDL diuraikan di jaringan ekstrahepatik dan 70 di hati. 1 Reseptor LDL juga menyerap lipoprotein lain yang mengandung apo E yaitu VLDL, IDL, dan kilomikron remnant. Reaksi ikatan ini dipengaruhi oleh saturasi, afinitas yang tinggi, dan spesifitas. Selain reseptor LDL, terdapat reseptor LDL receptor-related protein LRP yang terdapat di hati, otak, dan plasenta. LRP mengenali ligan dengan spektrum yang lebih luas yaitu apoE, α 2 makroglobulin, tissue plasminogen activator TPA dan, tissue plasminogen inhibitor TPI. Reseptor LDL terakhir adalah reseptor makrofag scavenger yang terdapat di permukaan endotel. Fungsi dari reseptor makrofag scavenger ini adalah memakan LDL yang sudah teroksidasiLDL termodifikasi. 21

2.2.5. Peran LDL terhadap Aterosklerosis dan Penyakit Jantung Koroner

Aterosklerosis adalah suatu penyakit arteri berukura besar dan sedang akibat terbentuknya lesi lemak yang disebuk plak ateromatosa pada permukaan dalam dinding arteri. Plak aterom ini menonjol ke dalam sehingga dapat menyumbat lumen pembuluh darah. Oleh karena itu, aterosklerosis dibanding penyakit lainnya merupakan penyakit serius yang menyebabkan kematian sebesar 50 dari seluruh kematian dan kecacatan di dunia Barat. 22 Peningkatan faktor risiko terjadinya aterosklerosis terutama terdapat pada orang yang memiliki kadar LDL lipoprotein berdensitas rendah tingi. HDL lipoprotein berdensitas tinggi justru bersifat menurunkan aterosklerosis karena HDL dapat mengeluarkan kolesterol yang terdapat di aterom lesi lemak kemudian memindahkannya ke hati untuk diekskresikan ke empedu. 22 Terdapat beberapa mekanisme bagaimana LDL berperan dalam aterogenesis: 1. Hiperlipidemia kronis, terutama hiperkolesterolemia termasuk di dalamnya peningkatan LDL meningkatkan pembentukan radikal bebas oksigen yang menonaktifkan nitrat oksida. Nitrat oksida merupakan faktor pelemas endotel utama sehingga LDL secara langsung dapat merusak fungsi sel endotel. 22 2. Radikal bebas oksigen yang dibentuk oleh endotel dinding arteri seperti proses di atas maupun akibat peran makrofag akan merubah sifat kimiawi LDL menjadi LDL teroksidasi termodifikasi. Selanjutnya, LDL teroksidasi akan menyebabkan proses lanjutan antara lain makrofag akan menelan LDL teroksidasi melalui scavenger reseptor reseptor penyapu sehingga terbentuk sel busa, meningkatkan akumulasi monosit di sel lesi, merangsang pengeluaran faktor pertumbuhan dan sitokin, bersifat sitotoksik bagi sel endotel dan sel otot polos, menyebabkan disfungsi sel endotel. 22 Gambar 2.5. Mekanisme Pembentukan Aterosklerosis Sumber: Kumar, 2012