Hasil pengukuran kadar LDL darah

sejalan dengan penelitian Shirasawa et al terhadap anak usia sekolah di Jepang bahwa peningkatan indeks massa tubuh berhubungan signifikan dengan peningkatan LDL p0,50. 32

4.4. Hasil pengukuran kadar LDL menurut jenis kelamin

Hasil pengukuran kadar LDL pada responden dilakukan sebelum hari ke- 0 dan sesudah pemberian kurma hari ke-29 menurut jenis kelamin, data dapat dilihat pada gambar 4.5. \ Gambar 4.5. Rerata kadar LDL menurut jenis kelamin Berdasarkan pada uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan kadar LDL laki-laki dan perempuan baik saat hari-0 sebelum pemberian kurma maupun hari ke-29 sesudah pemberian kurma masing- masing terdistribusi normal p ≥ 0,05. Selain itu, pada uji homogenitas Levene menunjukkan kadar LDL laki-laki dan perempuan baik saat hari-0 sebelum pemberian kurma maupun hari ke-29 sesudah pemberian kurma masing- masing memiliki variansi yang homogen p ≥ 0,05. Sehingga keduanya dapat dilanjutkan dengan uji independent t-test lampiran 5. Hasil uji independent T-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar LDL hari ke-0 antara laki- laki dan perempuan p≥0,05. Selain ± 9,8 ± ± 11,8 ± 11,8 ± 10,49 itu, rerata kadar LDL hari-0 pada kelompok laki-laki lebih tinggi 6,17 grdl dibanding perempuan. Hasil yang sama juga didapatkan pada hari-29. Berdasarkan uji independent T-test tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar LDL hari-29 antara laki- laki dan perempuan p≥0,05. Selain itu, rerata kadar LDL hari ke-29 pada kelompok laki-laki lebih tinggi 8,87 grdl dibanding perempuan lampiran 5. Dari kedua hal di atas, didapatkan kecenderungan kadar LDL hari-0 dan hari-29 pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Gambar 4.5. menunjukkan pada hari-0 yaitu sebelum mengonsumsi kurma, kadar rererata LDL perempuan lebih rendah dibanding kadar LDL laki- laki 96,78 mgdL; 102,95 mgdL. Hal ini juga terjadi pada hari 29 yaitu satu hari setelah mengonsumsi kurma terakhir, kadar rererata LDL perempuan lebih rendah dibanding laki-laki 96,14 mgdL; 105,01 mgdL. Pada perubahan kadar LDL, terjadi peningkatan kadar LDL pada laki-laki sebesar 2,06 mgdL. Sedangkan terjadi penurunan kadar LDL pada perempuan sebesar 0,64 mgdL. Berdasarkan hasil di atas, didapatkan kecenderungan kadar LDL pada perempun lebih rendah dibanding laki-laki. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wang 2011. Mekanismenya adalah pada perempuan terjadi akselerasi produksi LDL sehingga terjadi mekanisme kompensasi untuk membersihkan kadar LDL di dalam sirkulasi. Akibatnya, kadar LDL perempuan cenderung berada pada konsentrasi yang rendah. 33 Penelitian lain yang dilakukan oleh Habib 2005 juga sejalan dengan penelitian ini. Mekanismenya melalui kadar apoA-I pada individu perempuan yang sehat lebih tinggi dibanding individu laki-laki yang sehat. Selain itu kadar dan produksi apoA-I dapat ditingkatkan dengan pemberian hormon estrogen. ApoA-I merupakan apoprotein utama dari HDL, sehingga kadar HDL pada perempuan lebih tinggi dibanding perempuan. 34 Peningkatan HDL ini tentunya akan mempengaruhi jalur aktivitas LCAT lecithin acyl transferase yang membentuk kolesterol ester dan selanjutnya kolesterol ester ini akan mengalir ke hati melalui sisa VLDL IDL atau LDL. 2 Sehingga kadar LDL pada perempuan akan lebih rendah dibanding laki-laki. Selain itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karastergiou 2013. Mekanismenya berkaitan dengan perbedaan distribusi depot